BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN shalat lima waktu yakni shalat fardhu yaitu Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, Dan Isya, serta shalat Sunnah. Metode bimbingan agama yang digunakan untuk memberikan bimbingan untuk sholat dan mengaji yaitu dengan Safinatun Najah sebuah kitab mengenai dasar-dasar ilmu fiqih, kita Syarat sah shalat itu apa saja? Di dalam bahasan ini dibahas pula masalah hadats dan rincian aurat. ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ 1- ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู. ูˆูŽ2- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. ูˆูŽ4- ุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู. ูˆูŽ5- ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง. ูˆูŽ7- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹. ูˆูŽ8- ุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุทูู„ุงูŽุชู. Fasal Syarat shalat ada 8, yaitu [1] suci dari dua hadats besar dan kecil, [2] suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempat, [3] menutup aurat, [4] menghadap qiblat, [5] masuk waktu, [6] mengetahui bahwa shalat itu fardhu, [7] tidak meyakini fardhu shalat sebagai sunnah, dan [8] menjauhi pembatal-pembatalnya. Catatan Syarat wujub diwajibkan shalat ada enam 1 Islam*, 2 baligh, 3 berakal, 4 bersih dari haidh dan nifas, 5 telah sampainya dakwah, 6 selamat panca indera.** Lihat Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207. Catatan dari Syaikh Dr. Labib *Orang kafir ketika kafirnya tidaklah dituntut untuk shalat karena shalatnya dianggap tidak sah. Ia tidaklah diperintah untuk mengqadhaโ€™ shalatnya kalau kafirnya adalah kafir asli. Sedangkan orang murtad, ia diperintahkan mengqadhaโ€™ shalatnya ketika kembali masuk Islam. **Shalat bagi orang yang lahir dalam keadaan buta dan tuli tidaklah wajib, ia tidak perlu mengqadha kalau akhirnya bisa melihat atau mendengar. Syarat untuk tiap ibadah Islam Tamyiz Ilmu mengenai wajibnya Tidak meyakini sesuatu yang wajib sebagai sunnah. Syarat yang khusus untuk shalat Suci dari hadats kecil dan hadats besar Suci dari najis pada badan, pakaian, dan tempat Menutup aurat Menghadap kiblat Masuk waktu shalat Pertama Suci dari dua hadats Maksudnya adalah suci dari hadats kecil dan hadats besar dengan air atau debu dengan syaratnya. Shalat dari orang yang tanpa bersuci padahal air atau debu itu ada, lalu dalam keadaan sengaja dan tahu, ia berdosa. Kalau dalam keadaan lupa, ia diberi ganjaran karena niatnya. Adapun yang luput dari air atau debu, ia wajib shalat dalam rangka menghormati waktu dan shalatnya tetap diulang. Shalat dalam keadaan berhadats Siapa yang shalat dalam keadaan lupa atau tidak tahu kalau ia masih dalam keadaan berhadats, maka shalatnya wajib diulangi. Hal ini disepakati oleh para ulama sebagaimana ada ijmak yang dinyatakan oleh Ibnu Abdil Barr, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu Rajab. Siapa yang tidak mendapati air, juga tidak mendapati debu karena ada uzur yang teranggap seperti karena ditawan atau sakit, maka ia shalat sesuai kondisinya, dan shalatnya tidak perlu diulang. Inilah pendapat dalam madzhab Hambali, pendapat ulama Malikiyyah, salah satu pendapat Syafiโ€™iyyah, dipilih pula oleh Imam Bukhari, Ibnu Hazm, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Utsaimin, dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah komisi fatwa KSA. Kedua Bersuci dari najis pada pakaian, badan, dan tempat Maksudnya adalah suci dari najis ghair al-maโ€™fuu anhaa, najis yang tidak termaafkan. As-Sayyid Ahmad bin Umar menjelaskan, โ€œBersuci dari najis maksudnya adalah membersihkan najis yang tidak dimaafkan yang ada pada pakaian orang yang shalat dan semacamnya, termasuk juga yang dibawa, atau menempel dengan sesuatu yang dibawa. Begitu pula yang dimaksud adalah bersuci dari najis yang ada pada badan, termasuk yang ada dalam bagian dalam mata, mulut, dan hidung. Begitu pula tempat yang digunakan untuk shalat harus suci karena bertemu langsung dengan badan dan sesuatu yang dibawa.โ€ Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207. Rincian pendapat ulama, shalat dalam keadaan bernajis Jika tidak mampu atau ada bahaya sehingga tidak bisa menghilangkan najis, maka shalat dalam keadaan seperti itu, dan shalatnya tidak perlu diulangi. Inilah pendapat ulama Hanafiyyah, salah satu pendapat Hambali, pendapat Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Baz, dan Ibnu Utsaimin. Jika mendapati najis pada badan atau pakaian ketika shalat, maka hendaklah najis tersebut dihilangkan tanpa tersisa, maka shalatnya tetap sah. Seperti ini adalah ijmak sebagaimana dinukil oleh Imam Nawawi dan Ibnu Hajar. Jika seseorang shalat terkena najis dalam keadaan lupa, tidak tahu, maka shalatnya sah dan tidak perlu diulang. Inilah pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat Imam Syafiโ€™i yang qadim, dipilih oleh Ibnul Mundzir, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Baz, dan Ibnu Utsaimin. Ketiga Menutup aurat Syarat sah shalat yang ketiga adalah menutup aurat dengan sesuatu yang menyelimutinya dan dapat mencegah untuk mengetahui warna kulitnya dilihat dari jarak pembicaraan biasa bagi orang yang normal pandangannya. Apabila penutup itu menampakkan bentuk tubuhnya seperti celana ketat, masih diperbolehkan untuk shalat tetapi disertai hukum makruh. Sesuatu yang tidak ada jizmnya konkritnya tidak bisa dijadikan penutup aurat seperti gelap malam, bekas pacar, atau pewarna yang tidak wujud konkrit menutup. Apabila seseorang tidak mendapati sesuatu yang menutupi seluruh auratnya, maka dahulukan menutup qubul dan dubur, kemudian menutupi qubul kemaluan. Bila tidak mendapati apa pun, maka diperbolehkan mengerjakan shalat dalam keadaan telanjang dan tidak perlu diqadhaโ€™ shalatnya. Catatan dari Al-Muโ€™tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafiโ€™i mengenai syarat menutup aurat Menutup aurat ini termasuk syarat sah shalat, baik bagi laki-laki maupun perempuan, baik shalat di hadapan orang lain maupun shalat sendirian, berlaku dalam shalat wajib maupun shalat sunnah, shalat jenazah maupun thawaf, termasuk pula ketika melakukan sujud tilawah dan sujud syukur. Jika aurat orang yang shalat itu terbuka, tidak sah shalatnya baik terbuka banyak maupun sedikit, atau itu sebagian saja. Walaupun ia shalat dalam keadaan tertutup dari pandangan orang, kemudian setelah selesai shalat, ada bagian yang terbuka auratnya, wajib shalatnya diulang, terserah ia mengetahuinya sebelum shalat lalu ia lupa, ataukah ia tidak mengetahuinya sama sekali. Jika aurat terbuka karena angin, lalu ditutup seketika itu juga, shalatnya tidak batal. Namun, jika tidak segera ditutup, shalatnya batal karena kelalaian. Jika tidak mampu menutup aurat, wajib shalat dalam keadaan telanjang, kemudian ia lakukan rukuk dan sujudnya, dan tanpa mengulangi shalatnya menurut pendapat al-ashah yang paling kuat. Namun, jika pakaian untuk menutup aurat mampu dibeli atau disewa, maka wajib dibeli atau disewa. Atau kalau ada pakaian orang lain, bisa meminta izin meminjamnya. Hikmah menutup aurat dalam shalat adalah karena seseorang yang shalat sedang menghadap Allah, maka harusnya dalam keadaan yang sempurna dan terbaik. Di luar shalat juga wajib menutup aurat kecuali dalam keadaan sendirian karena ada hajat seperti mandi. Jika seorang muslim atau muslimah dalam keadaan butuh atau darurat diminta untuk menyingkap aurat, misal untuk kebutuhan berobat atau khitan, maka boleh seperti itu. Kondisinya ketika itu dalam keadaan hajat dan darurat. Namun, yang dibuka hanyalah yang butuh dilihat. Keempat Menghadap kiblat Syarat sah shalat yang keempat adalah menghadap ainul Kabah persis ke Kabah dengan dadanya. Apabila seseorang shalat di dalam Kabah, maka wajib menghadap ke bangunan Kabah setinggi 2/3 hasta sekitar 30 cm atau lebih, seperti menghadap ke pintunya yang tertutup atau ambang pintu. Beberapa masalah yang tidak disyaratkan menghadap kiblat Shalat sunnah dalam perjalanan safar yang diperbolehkan syariat menuju suatu tempat, yang batasannya hingga tidak terdengar panggilan Jumat atau lebih dari batasan itu, jika terpenuhi syarat qashar shalat di antaranya menempuh jarak 83 km. Shalat dalam keadaan syiddah al-khauf sangat genting, sangat takut. Shalat yang disamakan dengan keadaan khauf, seperti shalat yang tidak mampu menghadap kiblat karena sakit dan tidak ada seseorang yang menghadapkannya ke kiblat, atau shalat orang yang sedang terombang-ambing di lautan, atau orang yang sedang terikat di sebuah kayu, misalnya, atau tersalib, ia shalat sesuai kemampuannya, shalatnya nanti diulangi. Adapun shalat syiddah al-khauf dan shalat sunnah saat safar tidak perlu diulangi. Kelima Masuk waktu shalat Masuk waktu shalat bisa diketahui secara yakin atau sangkaan dengan ijtihad. Keenam Mengetahui shalat itu fardhu Orang yang shalat mesti meyakini bahwa shalat itu wajib. Jika ia ragu-ragu akan wajibnya, shalat tidaklah sah. Ketujuh Tidak meyakini fardhu shalat sebagai sunnah Bentuknya Meyakini rukun tertentu dalam shalat sebagai perkara sunnah, shalatnya tidak sah. Meyakini seluruh rukun shalat sebagai perkara sunnah, shalatnya tidak sah pula. Misal yang tidak sah Meyakini membaca surah Al-Fatihah dan rukuk sebagai sunnah shalat. Kedelapan Menjauhi pembatal-pembatalnya Insya Allah akan datang penjelasannya. [Pembagian Hadats] ุงู„ุฃูŽุญู’ุฏูŽุงุซู ุงุซู’ู†ูŽุงู†ู ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. ููŽุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกูŽ. ูˆูŽุงู„ุฃูŽูƒุจูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ูŽ. Hadats itu ada dua, yaitu ashghor kecil dan akbar besar. Ashghor adalah hadats yang mewajibkan wudhu dan akbar adalah yang mewajibkan mandi. Catatan Ahdats adalah bentuk jamak dari hadats. Secara bahasa, hadats berarti sesuatu yang terjadi. Secara istilah syariat, hadats memiliki tiga makna Sebab yang menghentikan thaharah bersuci Suatu perkara maknawi yang terdapat di anggota tubuh dan mencegah sahnya shalat, di mana tidak ada suatu keadaan yang membolehkannya. Suatu pencegah yang terjadi karena adanya beberapa sebab. Yang dimaksud dalam pembahasan kali ini adalah yang pertama. Sebab yang menghentikan thaharah ada dua macam Hadats kecil Hadats besar Hadats kecil adalah hadats yang mewajibkan wudhu karenanya seperti hilang akal, keluarnya sesuatu selain mani dari dua jalan yaitu qubul dan dubur. Hadats besar adalah hadats yang mewajibkan mandi karenanya seperti haidh dan junub. [Pembagian Aurat] ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ 1- ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ูŽุงู‹. ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽุฉู ูˆุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู. ูˆูŽ2- ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุจูŽุฏูŽู†ูู‡ูŽุง ู…ูŽุง ุณููˆูŽู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ู. ูˆูŽ3- ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฃูŽุฌูŽุงู†ูุจู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู. ูˆูŽ4- ุนูู†ู’ุฏูŽ ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู. Aurat itu ada 4, yaitu [1] aurat lelaki mutlak dan budak wanita di dalam shalat yakni antara pusar dan lutut, [2] aurat wanita merdeka bukan budak di dalam shalat adalah seluruh badannya selain wajah dan telapak tangan, [3] aurat wanita merdeka dan budak wanita terhadap lelaki asing adalah seluruh badannya, dan [4] sementara aurat keduanya terhadap mahrom dan wanita lain adalah antara pusar dan lutut. Catatan Aurat secara bahasa berarti an-naqshu, sesuatu yang kurang. Aurat adalah sesuatu yang wajib ditutupi. Hal ini dijelaskan oleh para ahli fiqih dan dijelaskan dalam syarat shalat. Ulama lainnya mengatakan, aurat adalah sesuatu yang diharamkan untuk dilihat. Pengertian kedua ini akan ditemukan dalam bahasan nikah. Macam aurat dipandang dari batasannya bagi setiap orang dan setiap keadaan terbagi menjadi empat 1 Aurat laki-laki secara mutlak, di dalam shalat dan di luar shalat dan budak wanita di dalam shalat Antara pusar dan lutut. Baiknya pusar dan lutut ditutup karena ู…ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุชูู…ู‘ู ุงู„ูˆูŽุงุฌูุจู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ูˆูŽุงุฌูุจูŒ Sesuatu yang tidaklah sempurna yang wajib kecuali dengannya, maka ia menjadi wajib. Maka menutup bagian dari pusar dan bagian dari lutut itu wajib. 2 Aurat wanita di dalam shalat Seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Termasuk bagian dalam telapak kaki wajib ditutup. Tangan yang boleh dibuka adalah punggung dan bagian dalam telapak tangan hingga pergelangan tangan. Pergelangan tangan wajib ditutup. Baca juga Apakah Bawah Dagu Wanita Harus Ditutup Saat Shalat? 3 Aurat wanita dengan laki-laki ajanib bukan mahram Seluruh tubuh sampai pun wajah dan kedua telapak tangan. menurut penulis Safinah An-Naja Ajanib adalah yang tidak memiliki hubungan mahram karena nasab, persusuan, atau pernikahan. Mengenai aurat wanita di luar shalat diterangkan dalam dua ayat berikut ini. Ayat pertama, ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ู‚ูู„ู’ ู„ูุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูŽ ูˆูŽุจูŽู†ูŽุงุชููƒูŽ ูˆูŽู†ูุณูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูŠูุฏู’ู†ููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู„ูŽุงุจููŠุจูู‡ูู†ูŽู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽุฏู’ู†ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุนู’ุฑูŽูู’ู†ูŽ ููŽู„ูŽุง ูŠูุคู’ุฐูŽูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุบูŽูููˆุฑู‹ุง ุฑูŽุญููŠู…ู‹ุง โ€œHai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin โ€œHendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh merekaโ€. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ QS. Al-Ahzab 59 Ayat kedua, ูˆูŽู‚ูู„ู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูŠูŽุบู’ุถูุถู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑูู‡ูู†ูŽู‘ ูˆูŽูŠูŽุญู’ููŽุธู’ู†ูŽ ููุฑููˆุฌูŽู‡ูู†ูŽู‘ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุจู’ุฏููŠู†ูŽ ุฒููŠู†ูŽุชูŽู‡ูู†ูŽู‘ ุฅูู„ูŽู‘ุง ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง โ€œKatakanlah kepada wanita yang beriman, โ€œHendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak dari padanya.โ€ QS. An-Nuur 31 Keterangan mengenai surah An-Nuur ayat 31, silakan perhatikan perkataan ulama Syafiiyyah berikut ini. Imam Ibrahim bin Ahmad Al-Baajuuri rahimahullah mengatakan, โ€œPara ulama sepakat bahwa dilarang wanita membuka wajahnya. Memandang wanita dapat membangkitkan syahwat dan menimbulkan godaan. โ€ฆ Yang baik dalam syariat ini adalah menutup jalan agar tidak terjerumus dalam keharaman. Sebagaimana berdua-duaan dengan yang bukan mahram juga dilarang karena menutup jalan agar tidak terjerumus dalam yang haram yang lebih parah. Namun, ulama Syafiiyah lainnya berpandangan bahwa membuka wajah tidaklah haram. Karena hal itu masih masuk dalam ayat โ€œdan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak dari padanyaโ€. Yang dimaksudkan yang boleh ditampakkan adalah wajah dan telapak tangan, menurut ulama yang lain. Adapun yang menjadi pendapat resmi madzhab pendapat muโ€™tamad adalah pendapat yang mengatakan bahwa wajah itu ditutup, terkhusus lagi zaman ini dengan banyakan wanita yang keluar di berbagai jalan dan pasar. Namun, taklid pada pendapat kedua yang membolehkan membuka wajah tak masalah.โ€ Hasyiyah Al-Baajuuri, 3332-333 Baca juga Ajaklah Keluarga untuk Memakai Jilbab 4 Aurat wanita di hadapan wanita muslimah dan mahram antara pusar dan lutut. Catatan Aurat wanita muslimah di hadapan wanita kafir adalah yang tidak tampak saat bersih-bersih di dalam rumah. Referensi Al-Muโ€™tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafii. Cetakan kelima, Tahun 1436 H. Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhaily. Penerbit Darul Qalam. Nail Ar-Rajaโ€™ bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Hasyiyah Al-Baajuuri ala Syarh Al-Allamah Ibn Qasim Al-Ghazzi ala Matn Abi Syujaโ€™. Cetakan kedua, Tahun 1441 H. Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad Al-Baajuuri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Tahqiq Ar-Raghabaat bi At-Taqaasim wa At-Tasyjiraat li Thalabah Al-Fiqh Asy-Syafiโ€™i. Syaikh Dr. Labib Najib Abdullah Ghalib. Baca Juga Safinatun Naja Syarat dan Pembatal Wudhu Syarat Sah Shalat Jumโ€™at โ€” Catatan 15-10-2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal
Ceramahagama Islam oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A. Berikut ini merupakan rekaman pengajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Arifin Badri.Pengajian ini membahas sebuah kitab fiqih karya seorang ulama besar dari kalangan mazhab Syafi'i yang bernama Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami rahimahullah, yaitu Kitab Safinatun Najah (ุณููŠู†ุฉ ุงู„ู†ุฌุงุฉ ููŠู…ุง ูŠุฌุจ
Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 1, Bab Rukun Islam, Bab Rukun Iman, dan Bab ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูู‡ู ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุฃูู…ููˆุฑู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฎูŽุงุชูŽู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hanya kepada Allah, kami memohon pertolongan atas perkara-perkara dunia dan agama. Semoga Allah melimpahkan rahmat ta'dhim dan kesejahteraan kepada Baginda kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, terlimpahkan juga kepada keluarga dan sahabat Beliau, semuanya. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Islam ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉู ูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุญูุฌู‘ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ู‹ุง [Fasal] Rukun-rukun islam ada 5, yaitu 1. Bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah2. Mendirikan sholat3. Mengeluarkan zakat4. Berpuasa di Bulan Ramadhan5. Menunaikan ibada haji bagi orang yang mampu menempuh Iman ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ู ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ู ูˆูŽุจูุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฃูฐุฎูุฑู ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูฐู‰ [Fasal] Rukun-rukun iman ada 6, yaitu 1. Beriman kepada Allah2. Beriman kepada para malaikat-Nya3. Beriman kepada kitab-kitab-Nya4. Beriman kepada para rasul-Nya5. Beriman kepada hari akhir hari kiamat6. Dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk semua dari Allah Yang Maha Kalimat Tauhid ููŽุตู’ู„ูŒ - ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ู„ูŽุง ู…ูŽุนู’ุจููˆู’ุฏูŽ ุจูุญูŽู‚ู‘ู ููู‰ ุงู„ู’ูˆูุฌููˆู’ุฏู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู [Fasal] makna La Ilaha Illallah adalah tiada yang berhak disembah di dalam perkara wujud kecuali Baligh ููŽุตู’ู„ูŒ - ุนูŽู„ุงูŽู…ูŽุงุชู ุงู„ู’ุจูู„ููˆู’ุบู ุซูŽู„ุงูŽุซูŒ ุชูŽู…ูŽุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ ููู‰ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุชูู„ูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ููู‰ ุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ [Fasal] Tanda-tanda baligh ada 3, yaitu 1. Sempurnanya umur 15 tahun bagi laki-laki dan wanita2. Ihtilam mimpi keluar mani bagi laki-laki dan wanita yang berumur 9 tahun3. Haid bagi wanita yang berumur 9 Istinja' Dengan Batu ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุฅูุฌู’ุฒูŽุงุกู ุงู„ู’ุญูŽุฌูŽุฑู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุซูŽู„ูŽุงุซุฉู ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ู‚ููŠูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฌููู‘ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุฌูŽุณู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‚ูู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุทู’ุฑูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูฐุฎูŽุฑู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุฌูŽุงูˆูุฒูŽ ุตูŽูู’ุญูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุญูŽุดูŽููŽุชูŽู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุตููŠู’ุจูŽู‡ู ู…ูŽุงุกูŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ุทูŽุงู‡ูุฑูŽุฉู‹ [Fasal] Syarat-syarat istinja' cebok dengan batu ada 8, yaitu 1. Dilakukan dengan menggunakan 3 batu2. Dapat membersihkan tempat yang terkena najis3. Najisnya yang akan dihilangkan belum kering4. Najisnya tidak berpindah dari tempatnya5. Tidak muncul najis lainnya pada najis itu6. Najis yang keluar tidak sampai melewati shafhah daerah pada 2 mulut anus yang tertutup ketika berdiri dan hasyafah helm pada kemaluan laki-laki yang tertutup saat belum dikhitan7. Air tidak mengenai najis karena air yang terkena benda najis maka airnya akan menjadi najis juga8. Dan batu-batu yang digunakan harus Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู…ูŽุณู’ุญู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณู ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู[Fasal] Fardlunya rukun wudlu ada 6, yaitu 1. Niat2. Membasuh wajah3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku4. Mengusap sebagian rambut kepala5. Membasuk kedua kaki sampai mata kaki6. Tertib berurutan.Definisi Niat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูู‚ู’ุชูŽุฑูŽู†ู‹ุง ุจูููุนู’ู„ูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุญูŽู„ู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู„ูŽูู‘ูุธู ุจูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูŽุณู’ู„ู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ุนูุถู’ูˆูŒ ุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุถู’ูˆู [Fasal] Niat wudlu adalah menyengaja sesuatu yang dibarengkan dengan melakukannya, tempatnya niat ada di dalam hati, mengucapkan lafadz niat adalah sunnah, dan waktu niat adalah ketika membasuh awal bagian dari adalah jika satu bagian rukun tidak mendahului bagian rukun Air ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ูŒ ูˆูŽูƒูŽุซููŠู’ุฑูŒุŒ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ู…ูŽุง ุฏููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ููŽุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูุŒ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุจููˆูู‚ููˆู’ุนู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑู’ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑูŽ ุทูŽุนู’ู…ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูˆู’ู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฑููŠู’ุญูู‡ู [Fasal] Air ada 2 yaitu air yang sedikit dan air yang yang sedikit adalah air yang kurang dari 2 qullah. Dan air yang banyak adalah air 2 qullah atau yang sedikit bisa menjadi najis karena jatuhnya najis ke dalamnya, meskipun ia tidak berubah. Dan air yang banyak tidak menjadi najis kecuali tatkala rasa, warna, dan baunya telah Yang Mewajibkan Mandi Besar ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ููˆู’ุฌูุจูŽุงุชู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุฅููŠู’ู„ูŽุงุฌู ุงู„ู’ุญูŽุดูŽููŽุฉู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุฌู ูˆูŽุฎูุฑููˆูุฌู ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ูˆูŽุงู„ู’ูˆูู„ูŽุงุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู [Fasal] Perkara-perkara yang mewajibkan mandi besar ada 6, yaitu 1. Memasukkan hasyafah helm pada kemaluan pria yang dikhitan ke dalam farji wanita2. Keluarnya air mani sperma3. Haid4. Nifas keluarnya darah pada farji wanita setelah melahirkan5. Melahirkan6. Mandi Besar ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุชูŽุนู’ู…ููŠู’ู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู [Fasal] Fardlu rukun mandi besar ada 2, yaitu 1. Niat2. Meratakan badan dengan Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ูŠููŠู’ุฒู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‚ูŽุงุกู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ูˆูŽุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนู ูˆูุตููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูุถู’ูˆู ู…ูŽุง ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู…ูู†ู’ ููŽุฑููˆู’ุถูู‡ู ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ุทู‘ูŽู‡ููˆู’ุฑู ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ู„ูุฏูŽุงุฆูู…ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซู [Fasal] Syarat-syarat wudlu ada 10, yaitu 1. Islam2. Tamyiz bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, yang manfaat dan mana yang bahaya, sekitar umur 7 tahun lebih3. Bersih suci dari haid4. Suci dari nifas5. Dan bersih dari apapun yang dapat mencegah meresapnya air ke kulit6. Tidak ada sesuatu yang dapat merubah air pada anggota tubuh anggota yang wajib kena air wudlu7. Mengetahui kefardluan wudlu8. Tidak meyakini satu fardlu rukun dari fardlu-fardlunya wudlu adalah sunnah9. Masuknya waktu misalnya, wanita haid tidak sah wudlunya karena waktu haid belum berakhir. Artinya wanita itu belum memasuki waktu diperbolehkan bersuci10. Beruntutan karena lamanya seringnya hadats Perkara Yang Membatalkan Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ู†ูŽูˆูŽุงู‚ูุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู’ุฎูŽุงุฑุฌู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุจููŠู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ู‚ูุจูู„ู ุฃูŽูˆู’ ุฏูุจูุฑู ุฑููŠู’ุญูŒ ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ูŽุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ู„ู ุจูู†ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‚ูŽุงุนูุฏู ู…ูู…ูŽูƒู‘ูู†ู ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุฅูู„ู’ุชูู‚ูŽุงุกู ุจูŽุดูŽุฑูŽุชูŽูŠู’ ุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽุงุฆูู„ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนูŽ ู…ูŽุณู‘ู ู‚ูุจูู„ู ุงู„ู’ุขุฏูŽู…ููŠู‘ู ุฃูŽูˆู’ ุญูŽู„ู’ู‚ูŽุฉู ุฏูุจูุฑูู‡ู ุจูุจูŽุทู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุจูุทููˆู’ู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุตูŽุงุจุนู [Fasal] Hal-hal yang membatalkan wudlu ada 4 perkara, yaitu 1. Sesuatu yang keluar dari 2 jalan, baik jalan qubul kemaluan maupun dubur anus, baik berupa angin maupun lainnya, kecuali air Hilangnya akal karena tidur atau selainnya, kecuali tidurnya orang yang duduk yang masih menempati tempat duduknya di bumi tanah/lantai.3. Bertemunya 2 kulit laki-laki dan wanita, yang sudah dewasa, yang ajnabiy bukan mahram, tanpa adanya Menyentuh qubul kemaluan anak Adam atau mulut dubur dengan telapak tangan bagian dalam atau jar-jari bagian Haram Yang Dilakukan Ketika Tidak Dalam Keadaan Berwudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ูŽู†ู ุงู†ู’ุชูŽู‚ูŽุถูŽ ูˆูุถููˆู’ุกูู‡ู ุญูŽุฑูู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู†ูุจู ุณูุชู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุจูุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุงู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑููˆู’ุฑู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุฅูู†ู’ ุฎูŽุงููŽุชู’ ุชูŽู„ู’ูˆููŠู’ุซูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุณู’ุชูู…ู’ุชูŽุงุนู ุจูู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽู‘ุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู [Fasal] Orang yang wudlunya batal, maka diharamkan baginya 4 perkara, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa 6 perkara bagi orang yang junub, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa mushaf5. Berdiam diri di dalam masjid6. Membaca Al-Qur' diharamkan 10 perkara karena haid, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa mushaf5. Berdiam diri di dalam masjid6. Membaca Al-Qur'an7. Berpuasa8. Thalaq meminta cerai9. Berjalan di dalam masjid, jika wanita yang haid khawatir mengotori masjid10. Istimna' bersenang-senang yang mengarah pada jimak dengan anggota badan di antara pusar dan Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุณู’ุจูŽุงุจู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ููŽู‚ู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฑูŽุถู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุชููŠูŽุงุฌู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ูุนูŽุทูŽุดู ุญูŽูŠูŽูˆูŽุงู†ู ู…ูุญู’ุชูŽุฑูŽู…ูุŒ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุญู’ุชูŽุฑูŽู… ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุชูŽุงุฑููƒู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽุงู†ูู‰ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุตูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑู’ุชูŽุฏู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑู ุงู„ู’ุญูŽุฑู’ุจููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ุงู„ู’ุนูŽู‚ููˆู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู [Fasal] Sebab-sebab tayammum ada 3, yaitu 1. Tidak adanya air2. Sakit3. Kebutuhan air karena hausnya binatang yang tidak dimuliakan ada 6, yaitu 1. Orang yang meninggalkan sholat2. Orang yang berzina muhshan3. Orang yang murtad4. Orang kafir harbi5. Anjing liar6. Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุชูุฑูŽุงุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูุฑูŽุงุจู ุทูŽุงู‡ูุฑู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูุณู’ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฎูŽุงู„ูุทูŽู‡ู ุฏูŽู‚ููŠู’ู‚ูŒ ูˆูŽู†ูŽุญู’ูˆูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุตูุฏูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู…ู’ุณูŽุญูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุจูุถูŽุฑู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุฒููŠู’ู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏูŽ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ูŽ ู„ููƒูู„ู‘ู ููŽุฑู’ุถู [Fasal] Syarat-syarat tayammum ada 10, yaitu 1. Tayammum dilakukan dengan menggunakan debu2. Debunya harus suci3. Debunya bukan musta'mal sudah digunakan4. Debunya tidak tercampuri oleh tepung dan semacamnya5. Menyengaja mengusapkan debu 1 Catatan 1 Dalam keterangan Kitab Kasyifatus Saja, maksudnya adalah menyengaja mengusapkan debu pada anggota tayammum, meskipun dengan bantuan orang lain atas izinnya atau dengan menyungkurkan wajah dan kedua tangan secara langsung ke debu. Apabila tanpa disengaja, maka tidak diperbolehkan, misalnya angin menghembuskan debu ke arah wajah dan kedua tangan, meskipun dengan niat Mengusap wajah dan kedua tangannya dengan 2 kali usapan7. Mengilangkan najis terlebih dahulu8. Berijtihad menghadap kiblat sebelum bertayammum9. Bertayammum sesudah masuknya waktu sholat10. Bertayammum untuk setiap sholat fardlu 2Catatan 2 Tayammum hanya dilakukan untuk 1 kali sholat fardlu. Jika ingin melakukan sholat fardlu lainnya, maka harus bertayammum lagi. Tetapi, tayammum boleh dilakukan untuk beberapa kali sholat sunnah dan membaca Al-Qur' Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ู†ูŽู‚ู’ู„ู ุงู„ุชู‘ูุฑูŽุงุจูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ู…ูŽุณู’ุญู ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู…ูŽุณู’ุญู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุญูŽุชูŽูŠู’ู†ู [Fasal] Fardlu rukun tayammum ada 5, yaitu 1. Memindahkan debu2. Niat3. Mengusap wajah4. Mengusap kedua tangan sampai kedua siku5. Tertib berurutan antara 2 usapanPerkara Yang Membatalkan Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ูุจู’ุทูู„ูŽุงุชู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ุทูŽู„ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุถููˆู’ุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูุฏู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุชูŽูˆูŽู‡ู‘ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู†ู’ ุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูููŽู‚ู’ุฏูู‡ู [Fasal] Hal-hal yang membatalkan tayammum ada 3, yaitu 1. Apapun yang dapat membatalkan wudlu2. Murtad3. Memiliki prasangka akan adanya air jika ia bertayammum karena tidak adanya air 3.Catatan 3 Misalnya, seseorang tayammum karena tidak ada air, tetapi di dalam hatinya, ia memiliki prediksi atau perkiraan bahwa setelah bertayammum nanti pasti ada air, maka tayammumnya tidak Najis Yang Bisa Suci ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽุทู’ู‡ูุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽุชู’ ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ูŽุง ูˆูŽุฌูู„ู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ุชูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ุฏูุจูุบูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุญูŽูŠูŽูˆูŽุงู†ู‹ุง [Fasal] Najis-najis yang bsia suci ada 5, yaitu 1. Khamr tatkala ia menjadi cuka dengan sendirinya2. Kulit bangkai tatkala ia disamak 4Catatan 4 Disamak adalah kulit binatang atau bangkainya meskipun termasuk mughaladlah dengan menghilangkan fudlul, baik kotoran, daging, lemak, darah dan sebagainya yang masih menempel pada kulit tersebut3. Apapun yang menjadi hewan 5Catatn 5 Misalnya belatung yang ada pada bangkai meskipun bangkai anjing dan babi, kotoran, dan sebagainya. Belatung tersebut hakekatnya bukan bagian dari bangkai dan sebagainya tersebut, tetapi hanya terlahir di dalam Najis ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ูŽุงุซูŒ ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉูŒ ูˆูŽู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉูŒ ูˆูŽู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูุทูŽุฉูŒุŒ ุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ู†ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู ูˆูŽููŽุฑู’ุนู ุฃูŽุญุฏูู‡ูู…ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉู ุจูŽูˆู’ู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุทู’ุนูŽู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุจูŽู†ู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุจู’ู„ูุบู ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชููˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู [Fasal] Najis ada 3, yaitu najis mughaladhah, najis mukhaffafah, dan najis mutawassithah. Najis mughaladhah adalah najisnya anjing, babi, dan cabang bagian dari keduanya. Najis Mukhaffafah adalah kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun kecuali air susu. Dan najis Mutahawassithah adalah semua najis-najis selain kedua najis sebelumnya.Cara Menyucikan Najis ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ุชูŽุทู’ู‡ูุฑู ุจูุณูŽุจู’ุนู ุบูŽุณูŽู„ูŽุงุชู ุจูŽุนู’ุฏ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ูŽุง ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุชูุฑูŽุงุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉู ุชูŽุทู’ู…ูุฑู ุจูุฑูŽุดู‘ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุบูŽู„ูŽุจูŽุฉู ูˆูŽุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุชูŽู†ู’ู‚ูŽุณูู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูุณู’ู…ูŽูŠู’ู†ู ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉูŒุŒ ุงู„ู’ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽูˆู’ู†ูŒ ูˆูŽุฑููŠู’ุญูŒ ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูŒ ููŽู„ูŽุง ุจูุฏู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ู„ูŽูˆู’ู†ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฑููŠู’ุญูู‡ูŽุง ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽุง ู„ูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฑููŠู’ุญูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุทูŽุนู’ู…ูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ูŠูŽูƒู’ูููŠู’ูƒูŽ ุฌูŽุฑู’ูŠู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง [Fasal] Najis mughaladhah bisa suci dengan 7 kali basuhan air setelah menghilangkan bentuknya, salah satunya dari ketujuh basuhan air adalah dicampur dengan debu. Najis mukhaffafah bisa suci dengan memercikkan air pada najis itu bersamaan dengan mengunggulkan airnya dan menghilangkan bentuk najisnya. Najis Mutawassithah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Najis Ainiyyah2. Najis HukmiyyahNajis Ainiyah adalah najis yang memiliki warna, bau, dan rasa, maka harus menghilangkan warna, bau, dan Hukmiyyah adalah najis yang tidak memiliki warna, bau, dan rasa, maka cukuplah untuk mengalirkan air pada najis Haidh ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŒ ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุณูุชู‘ูŒ ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนูŒ ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุจูู„ูŽูŠูŽุงู„ููŠู’ู‡ูŽุงุŒ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุทู‘ูู‡ู’ุฑู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽุฏู‘ูŽ ู„ูุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ูุŒ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ู…ูŽุฌู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽูƒูุซูŽุฑูู‡ู ุณูุชู‘ููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง [Fasal] Paling sedikitnya haid adalah sehari semalam, umumnya 6 dan 7 hari, dan paling banyaknya adalah 15 hari 15 malam. Paling sedikitnya waktu suci antara 2 waktu haid adalah 15 hari, umumnya 24 hari atau 23 hari, dan tiada ada batas untuk waktu paling banyaknya. Paling sedikitnya waktu nifas adalah setetes darah, umumnya 40 hari, dan paling banyak 60 hari. Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.
KitabSafinah al-Naja atau judul lengkapnya "Safinah al-Najah Fiima Yajib `ala Abdi Ii Mawlah" (perahu keselamatan di dalam mempelajari kewajiban seorang hamba kepada Tuยญhannya) merupakan sebuah kitab fiqh dalam mazhab al-Syafi'i karya Sy eikh Salim bin Abdullah bin Sa'd bin Samir al-Hadhrami al-Syafi'i. Kitab Safinah al-Naja yang ada dalam koleksi saya, judulnya dicatatkan sebagai Safinatun Najah Syarat Shalat, Bersuci dari Hadats dan NajisKali ini kita masuk pembahasan Safinatun Najah tentang syarat shalat yaitu bersuci dari hadats dan Isi tutup1. [Syarat Shalat]2. Catatan Pertama Syarat Wajib Kedua Suci dari hadats besar dan hadats Ketiga Catatan tentang shalat dalam keadaan Keempat Suci dari najis pada pakaian, badan, dan Kelima Catatan tentang bersuci dari najis untuk Keenam Umur anak diajak ReferensiSafinatun Najah 24Oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami Asy-Syafiโ€™i[Syarat Shalat]ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ1- ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ุทูŽู‘ู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ุณูŽุชู’ุฑู ุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู Syarat shalat ada 8, yaitu [1] suci dari dua hadats besar dan kecil, [2] suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempat, [3] menutup aurat, [4] menghadap qiblat, [5] masuk waktu, [6] mengetahui fardhu shalat, [7] tidak meyakini fardhu shalat sebagai sunnah, dan [8] menjauhi DalilPertama Syarat Wajib ShalatSyarat wajib shalat ada enam 1 Islam, 2 baligh, 3 berakal, 4 bersih dari haidh dan nifas, 5 telah sampainya dakwah, 6 selamat panca indera. Lihat Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. pertama dari syarat wajib shalat di atas disepakati oleh para ulama. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. Suci dari hadats besar dan hadats kecilSuci dari hadats besar dan kecil merupakan syarat sahnya shalat, ada nukilan ijmak ulama dalam hal ini seperti dinyatakan oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm, Ibnu Baththal, Imam Nawawi, dan Al-Iraqi. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ู„ุง ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ุงุฉูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽโ€œAllah tidaklah menerima shalat salah seorang di antara kalian ketika ia berhadats sampai ia berwudhu.โ€ HR. Bukhari, no. 6954 dan Muslim, no. 225As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri Al-Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-Syafiโ€™i rahimahullah mengatakan, โ€œOrang yang melaksanakan shalat harus suci dari hadats kecil maupun hadats besar dengan menggunakan air atau debu dengan syarat tertentu. Tidak sah shalat yang dilakukan dengan tidak bersuci padahal terdapat air atau debu. Jika ia sengaja tidak bersuci dengan salah satunya padahal dalam keadaan tahu, ia dihukumi berdosa. Jika ia lupa, ia diberi ganjaran atas niatannya. Adapun jika ada yang tidak bisa bersuci dengan air atau debu, maka ia shalat demi memenuhi kewajiban dan untuk menghormati waktu. Namun shalat yang dilakukan dalam keadaan tersebut, tetap diulang.โ€ Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207.Ketiga Catatan tentang shalat dalam keadaan berhadatsSiapa yang shalat dalam keadaan lupa atau tidak tahu kalau ia masih dalam keadaan berhadats, maka shalatnya wajib diulangi. Hal ini disepakati oleh para ulama sebagaimana ada ijmak yang dinyatakan oleh Ibnu Abdil Barr, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu yang tidak mendapati air, juga tidak mendapati debu karena ada uzur yang teranggap seperti karena ditawan atau sakit, maka ia shalat sesuai kondisinya, dan shalatnya tidak perlu diulang. Inilah pendapat dalam madzhab Hambali, pendapat ulama Malikiyyah, salah satu pendapat Syafiโ€™iyyah, dipilih pula oleh Imam Bukhari, Ibnu Hazm, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Utsaimin, dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah komisi fatwa KSA.Keempat Suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempatSuci dari najis pada badan, pakaian, dan tempat shalat adalah syarat sahnya shalat. Hal ini berdasarkan pendapat jumhur ulama, termasuk di dalamnya ulama Syafiโ€™iyyah. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. yang menunjukkan perintah harus bersuci dari najis adalah empat dalil firman Allah Taโ€™ala,ูˆูŽุซููŠูŽุงุจูŽูƒูŽ ููŽุทูŽู‡ูู‘ุฑู’โ€œDan pakaianmu bersihkanlah.โ€ QS. Al-Mudatstsir 4Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di kubur. Beliau pun bersabda,ูŠูุนูŽุฐูŽู‘ุจูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูุนูŽุฐูŽู‘ุจูŽุงู†ู ูููŠ ูƒูŽุจููŠุฑูุŒ ุจูŽู„ูŽู‰ุŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุณู’ุชูŽุชูุฑู ู…ูู†ู’ ุจูŽูˆู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุขุฎูŽุฑู ูŠูŽู…ู’ุดููŠ ุจูุงู„ู†ูŽู‘ู…ููŠู…ูŽุฉูโ€œMereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika kencing. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba.โ€ HR. Bukhari, no. 216 dan Muslim, no. 292.Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฅูุฐูŽุง ุฃู‚ู’ุจูŽู„ูŽุชู ุงู„ุญูŽูŠู’ุถูŽุฉูุŒ ููŽุฏูŽุนููŠ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉูŽุŒ ูˆุฅุฐูŽุง ุฃุฏู’ุจูŽุฑูŽุชู’ุŒ ููŽุงุบู’ุณูู„ููŠ ุนูŽู†ู’ูƒู ุงู„ุฏูŽู‘ู…ูŽ ูˆุตูŽู„ูู‘ูŠ.โ€œJika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat. Namun jika sudah selesai, mandilah dengan membersihkan bekas darah lalu shalat.โ€ HR. Bukhari, no. 226 dan Muslim, no. 333Dalil yang menunjukkan harus membersihkan tempat shalat dari najis adalah hadits Arab Badui ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruh menyiram air pada bekas kencingnya di masjid, beliau bersabda,ุตุจูู‘ูˆุง ุนู„ูŠู’ู‡ู ุฐู†ูˆุจู‹ุง ู…ู† ู…ุงุกูโ€œSiramkanlah sewadah air pada bekas kencingnya.โ€ HR. Bukhari dan Muslim.As-Sayyid Ahmad bin Umar menjelaskan, โ€œBersuci dari najis maksudnya adalah membersihkan najis yang tidak dimaafkan yang ada pada pakaian orang yang shalat dan semacamnya, termasuk juga yang dibawa, atau menempel dengan sesuatu yang dibawa. Begitu pula yang dimaksud adalah bersuci dari najis yang ada pada badan, termasuk yang ada dalam bagian dalam mata, mulut, dan hidung. Begitu pula tempat yang digunakan untuk shalat harus suci karena bertemu langsung dengan badan dan sesuatu yang dibawa.โ€ Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207.Kelima Catatan tentang bersuci dari najis untuk shalatJika tidak mampu atau ada bahaya sehingga tidak bisa menghilangkan najis, maka shalat dalam keadaan seperti itu, dan shalatnya tidak perlu diulangi. Inilah pendapat ulama Hanafiyyah, salah satu pendapat Hambali, pendapat Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Baz, dan Ibnu mendapati najis pada badan atau pakaian ketika shalat, maka hendaklah najis tersebut dihilangkan tanpa tersisa, maka shalatnya tetap sah. Seperti ini adalah ijmak sebagaimana dinukil oleh Imam Nawawi dan Ibnu seseorang shalat terkena najis dalam keadaan lupa, tidak tahu, maka shalatnya sah dan tidak perlu diulang. Inilah pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat Imam Syafiโ€™i yang qadim, dipilih oleh Ibnul Mundzir, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Baz, dan Ibnu Umur anak diajak shalatDalam Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat hlm. 178 dijelaskan bahwa sepakat ulama madzhab, jika anak telah mencapai tujuh tahun sudah dilatih untuk shalat dan jika sudah menginjak sepuluh tahun boleh Amr bin Syuโ€™aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ู…ูุฑููˆุง ุฃูŽูˆู’ู„ุงูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุณูŽุจู’ุนู ุณูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงุถู’ุฑูุจููˆู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุนูŽุดู’ุฑู ุณูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽููŽุฑูู‘ู‚ููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุถูŽุงุฌูุนูโ€œPerintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.โ€ HR. Abu Daud, no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih.ReferensiAl-Muโ€™tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafiโ€™i. Cetakan kelima, Tahun 1436 H. Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhaily. Penerbit Darul Fiqh Al-Ibaadaat. Cetakan kedua, Tahun 1438 H. Musyrif Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf. Penerbit Ad-Durar Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri Al-Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-Syafiโ€™i. Penerbit Darul Muhammad Abduh TuasikalArtikel SAFINATUNNAJAH BAB I . Bab I . AQIDAH. Fasal Satu / Aqidah Bertayammum tiap kali sholat fardhu tiba. (satu tayamum hanya untuk satu kali shalat fardhu) ูุตู„ - ูุฑูˆุถ ุงู„ุชูŠู…ู… ุฎู…ุณุฉ : ุงู„ุฃูˆู„ : ู†ู‚ู„ ุงู„ุชุฑุงุจ ุŒ ุงู„ุซุงู†ูŠ : ุงู„ู†ูŠุฉ ุŒ ุงู„ุซุงู„ุซ : ู…ุณุญ ุงู„ูˆุฌู‡ ุŒ ุงู„ุฑุงุจุน : ู…ุณุญ ุงู„ูŠุฏูŠู† ุฅู„ู‰
Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 2, Bab Sholat Part 1Udzur-Udzur Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุนู’ุฐูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณู’ูŠูŽุงู†ู [Fasal] Udzur-udzur sholat ada 2 yaitu tidur dan Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ูˆูŽุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุทูู„ูŽุงุชู [Fasal] Syarat-syarat sholat ada 8 yaitu 1. Suci dari 2 hadats2. Suci dari najis, baik di dalam pakaian, badan, dan tempat3. Menutup aurat4. Menghadap qiblat5. Masuknya waktu sholat6. Mengetahui kefardluan sholat7. Tidak meyakini bahwa sebuah fardlu rukun dari fardlu-fardlunya sholat adalah sunnah8. Menjauhi perkara-perkara yang bisa Aurat ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฏูŽุงุซู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽุงู„ู’ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ูŽุŒ ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽุฉู ูˆุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉูุŒ ูˆูŽุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุจูŽุฏูŽู†ูู‡ูŽุง ู…ูŽุง ุณููˆูŽู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฃูŽุฌูŽุงู†ูุจู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ูุŒ ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู Hadats ada 2 yaitu hadats kecil dan hadast besar. Hadats kecil adalah sesuatu yang mewajibkan berwudlu dan hadats besar adalah sesuatu yang mewajibkan mandi ada 4, yaitu 1. Aurat laki-laki secara mutlak dan budak di dalam sholat adalah anggota badan antara pusar dan lutut2. Aurat wanita merdeka di dalam sholat adalah semua badannya, selain wajah dan kedua telapak tangan3. Aurat wanita merdeka dan budak wanita bagi orang-orang ajnabi bukan mahram adalah seluruh badannya4. Aurat wanita merdeka dan budak wanita bagi para mahramnya dan wanita lain adalah anggota tubuh antara pusar dan Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุงู„ุฑู‘ูŽูƒููˆู’ุนูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุจุนู ุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู…ูู†ู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุชู‘ูŽุงุณูุนู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ู…ูŽุฑู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ู’ุนูŽุงุดูุฑู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ู’ุญูŽุงุฏูู‰ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู‚ูุนููˆู’ุฏู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุจูุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู [Fasal] Rukun-rukun sholat ada 17, yaitu 1 niat 2 takbiratul ihram 3 berdiri bagi orang yang mampu pada sholat fardlu 4 membaca Surat Al-Fatihah 5 ruku' 6 tumakninah di dalam ruku' 7 i'tidal 8 tumakninah di dalam i'tidal 9 sujud sebanyak 2 kali 10 tumakninah di dalam sujud 11 duduk di antara 2 sujud 12 tumakninah di dalam duduk di antara 2 sujud 13 tasyahud takhiyat akhir 14 duduk di dalam tasyahud akhir 15 membaca sholat nabi di dalam tasyahud akhir 16 salam 17 tertib berurutan.Unsur-Unsur Niat Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ุซูŽู„ูŽุงุซู ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู ุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ููŽุฑู’ุถู‹ุง ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู†ูŽุงููู„ูŽุฉู‹ ู…ูุคูŽู‚ู‘ูŽุชูŽุฉู‹ ูƒูŽุฑูŽุงุชูุจูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุฐูŽุงุชู ุณูŽุจูŽุจู ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู†ูŽุงููู„ูŽุฉู‹ ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ููŽู‚ูŽุทู’ุŒ ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ุฃูุตูŽู„ู‘ูู‰ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ู ุธูู‡ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุนูŽุตู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉู ููŽุฑู’ุถู‹ุง [Fasal] Niat ada 3 derajat, yaitu 1. Jika sholatnya adalah fardlu, maka wajib menyengaja melakukan, ta'yin menentukan jenis sholatnya, dan menyatakan Jika sholatnya adalah sholat sunnah yang telah ditentukan waktunya, seperti sholat sunnah rawatib atau sholat sunnah yang memiliki sebab, maka wajib menyengaja melakukan dan ta'yin menentukan jenis sholatnya3. Jika sholatnya adalah sholat sunnah mutlaq seperti sholat hajat, dll, maka wajib menyengaja melakukan saja. Menyengaja melakukan adalah lafadz "ุฃูุตูŽู„ู‘ูู‰" aku sholat, ta'yin adalah lafadz "ุธูู‡ู’ุฑู‹ุง" atau "ุนูŽุตู’ุฑู‹ุง" dan sholat 5 waktu lainnya, dan menyatakan kefardluannya adalah lafadz "ููŽุฑู’ุถู‹ุง".Syarat-Syarat Takbiratul Ihram ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู‚ูŽุนูŽ ุญูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูู„ูŽูู’ุธู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽู„ูŽูู’ุธู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูู’ุธูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู…ูุฏู‘ูŽ ู‡ูŽู…ู’ุฒูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ู…ูŽุฏู‘ู ุจูŽุงุกู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุดูŽุฏู‘ูุฏูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠู’ุฏูŽ ูˆูŽุงูˆู‹ุง ุณูŽุงูƒูู†ูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ู…ูุชูŽุญูŽุฑู‘ููƒูŽุฉู‹ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠู’ุฏูŽ ูˆูŽุงูˆู‹ุง ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ูููŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽูŠู ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑู ูˆูŽู‚ู’ููŽุฉู‹ ุทูŽูˆููŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ูŽุตููŠู’ุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนูŽ ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูุคูŽู‚ู‘ูŽุชู ูˆูŽุฅููŠู’ู‚ูŽุงุนูู‡ูŽุง ุญูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฎูู„ู‘ูŽ ุจูุญูŽุฑู’ูู ู…ูู†ู’ ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู…ู ุนูŽู†ู’ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู [Fasal] Syarat-syarat takbiratul ihram ada 16, yaitu 1. Takbiratul Ihram jatuh pada keadaan berdiri pada sholat fardlu2. Takbiratul Ihram harus dengan Bahasa Arab3. Takbiratul Ihram harus dengan menggunakan lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู4. Menggunakan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู".5. Tertib berurutan antara 2 lafadz itu lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"6. Tidak boleh memanjangkan hamzah pada lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู7. Tidak boleh memanjangkan huruf ba' pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"8. Tidak boleh mentasydid huruf ba' pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"9. Tidak boleh menambah huruf wawu mati sukun atau hidup berharakat di antara 2 kalimat itu di antara lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"10. Tidak boleh menambah huruf wawu sebelum lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู11. Tidak boleh berhenti di antara 2 kalimat takbir di antara lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู" dengan berhenti lama dan tidak pula pendek 12. Diri sendiri harus bisa mendengar semua huruf-huruf takbiratul ihram13. Masuknya waktu di dalam sholat yang diwaktukan sholat fardlu 5 waktu14. Jatuhnya ucapan takbiratul ihram pada keadaan menghadap kiblat15. Tidak merusak satu huruf dari huruf-huruf takbiratul ihram 1Catatan 1 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan misalnya dengan menggati huruf hamzah pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู" dengan huruf Dan mengakhirkan takbirnya makmum dari takbirnya Membaca Surat Fatihah Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ูˆูŽู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุฉู ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุฉู ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ูƒูุชูŽ ุณูŽูƒู’ุชูŽุฉู‹ ุทูŽูˆููŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ูŽุตููŠู’ุฑูŽุฉู‹ ูŠูŽู‚ู’ุตูุฏู ุจูู‡ูŽุง ู‚ูŽุทู’ุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูƒูู„ู‘ู ุฃูฐูŠูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽุญู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุฎูู„ู‘ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ู†ูฐู‰ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุญูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽู‡ูŽุง ุฐููƒู’ุฑูŒ ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ[Fasal] Syarat-syarat fatihah ada 10, yaitu 1. Tertib berurutan ayat-ayatnya2. Muwalah beruntutan ayat-ayatnya, tidak dipisah waktu lama3. Menjaga huruf-hurufnya4. Menjaga tasydid-tasydidnya5. Tidak diam dengan diam yang lama dan tidak pula pendek yang bertujuan untuk memutus bacaaan setiap ayat-ayatnya6. Membaca setiap ayat-ayatnya, dan termasuk basmallah7. Tidak adanya lagu yang bisa merusak makna8. fatihah harus dilakukan pada keadaan berdiri pada sholat fardlu9. Diri sendiri harus mendengar bacaan bacaan fatihah tersebut10. Tidak menyela-nyelahinya dengan bacaan dzikir Tasydid Dalam Surat Fatihah ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูุŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุงู„ูุŒ ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ุฅูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุงุฏู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ู[Fasal] Harakat tasydid pada Surat Fatihah ada 14, yaitu 1. Lafadz "ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" di atas huruf lam2. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู" di atas huruf ro'3. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู" di atas huruf ro'4. Lafadz "ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู" di atas huruf lam jalalah5. Lafadz "ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf ba'6. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู" di atas huruf ro'7. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู" di atas huruf ro'8. Lafadz "ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู" di atas huruf dal9. Lafadz "ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู" di atas huruf ya'10. Lafadz "ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู" di atas huruf ya'11. Lafadz "ุฅูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ูŽ" di atas huruf shod12. Lafadz "ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf lam13. Lafadz "ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf dlod14. Dan lafadz "ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf Mengangkat Kedua Tangan Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ูŠูุณูŽู†ู‘ู ุฑูŽูู’ุนู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ูููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ู…ูŽูˆูŽุงุถูุนูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ู…ูู†ู’ ุงู„ุชูŽู‘ุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู[Fasal] Disunnahkan mengangkat kedua tangan di dalam 4 tempat, yaitu 1. Ketika takbiratul ihram2. Ketika ruku'3. Ketika i'tidal4. Ketika berdiri dari tasyahhud awal tahiyat awal.Syarat-Syarat Sujud Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽุจู’ุนูŽุฉู ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุฌูŽุจู’ู‡ูŽุชูู‡ูŽ ู…ูŽูƒู’ุดููˆู’ููŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุญูŽุงู…ูู„ู ุจูุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ู’ู‡ููˆููŠู‘ู ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุดูŽูŠู’ุกู ูŠูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒู ุจูุญูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽุงุฑู’ุชูููŽุงุนู ุฃูŽุณูŽุงููู„ูู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุฃูŽุนูŽุงู„ููŠู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู [Fasal] Syarat-syarat sujud ada 7, yaitu 1. Bersujud pada 7 anggota tubuh2. Dahinya terbuka3. Bertumpu dengan kepalanya4. Tidak menjatuhkan tubuh selain tanpa sujud5. Tidak bersujud pada sesuatu yang bergerak dengan gerakannya sendiri6. Mengangkat anggota tubuh bawah seperti pantat melebihi anggota tubuh atas seperti kepala dan pundak tenang di dalam Tubuh Wajib Ketika Sujud ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆูุฏู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฌูŽุจู’ู‡ูŽุฉู ูˆูŽุจูุทููˆู’ู†ู ุฃูŽุตูŽุงุจุนู ุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุชูŽุงู†ู ูˆูŽุจูุทููˆู’ู†ู ุฃูŽุตูŽุงุจุนู ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู†ู [Fasal] Anggota-anggota tubuh untuk sujud ada 7, yaitu dahi, bagian dalam jari-jari kedua telapak tangan, dua lutut, dan bagian dalam jari-jari kedua telapak Tasydid Dalam Takhiyat Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽุŒ ุฎูŽู…ู’ุณูŒ ูููŠู’ ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุณูุชู‘ูŽุฉูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ูููŠู’ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุชู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ูŠูŽุงุกูุŒ ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุทู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ูุŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ููˆู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ูุŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ุฉูุŒ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุฃูŽู„ูููุŒ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุฃูŽู„ููู ูˆูŽู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ููˆู’ู†ูุŒ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู…ููŠู’ู…ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู [Fasal] Tasydid-tasydid tasyahhud takhiyat ada 21, 5 yang paling sempurna dan 16 yang paling sedikit, yaitu kalimat "ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู" ada pada huruf ta', kalimat "ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู" pada huruf shod, kalimat "ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู" pada huruf tho' dan huruf ya', kalimat "ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู" pada huruf sin, kalimat "ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู" pada huruf ya, nun, dan ya', kalimat "ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู" pada huruf sin, kalimat "ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ" pada huruf shod, kalimat " ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ" pada huruf lam alif, kalimat "ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู" pada huruf lam alif dan lam jalalah, kalimat "ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘" pada huruf nun, kalimat "ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada mim lafadz "ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู", pada huruf lam, dan pada huruf lam Tasydid Dalam Sholawat Nabi Ketika Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููŠู’ู…ูุŒ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ููŠู’ู…ู [Fasal] Tasydid-tasydid sholawat nabi paling sedikit ada 4, yaitu kalimat "ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ" pada huruf lam dan huruf mim, kalimat "ุตูŽู„ู‘ู" pada huruf lam, kalimat "ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู" pada huruf Membaca Sholawat Nabi Dalam Tahiyal Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ุŒ ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ู [Fasal] Ucapan salam paling sedikit adalah kalimat "ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’", tasydid kalimat salam pada huruf sin. Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.

TERJEMAHKITAB SAFINATUN NAJAH BAGIAN 2 (BAB III) Jika sholat yang dikerjakan sunnah yang mempunyai waktu atau mempunyai sebab, diwajibkanlah niat mengerjakan sholat tersebut dan nama sholat yang dikerjakan seperti sunah Rowatib (sebelum dan sesudah fardhu-fardhu). 3. Jika sholat yang dikerjakan sunnah Mutlaq (tanpa sebab), diwajibkanlah niat

Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 3, Bab Sholat Part 2Waktu-Waktu Sholat 5 Waktu ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽูˆู’ู‚ูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุฃูฐุฎูุฑูู‡ู ู…ูŽุตููŠู’ุฑู ุธูู„ู‘ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูุซู’ู„ูŽู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุธูู„ู‘ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ุชููˆูŽุงุกูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุธูู„ู‘ู ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูุซู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฒูŽุงุฏูŽ ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู‹ุง ูˆูŽุฃูฐุฎูุฑูู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุฃูฐุฎูุฑูู‡ู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู ูˆูŽุฃูฐุฎูุฑูู‡ู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู ูˆูŽุฃูฐุฎูุฑูู‡ู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู[Fasal] Waktu-waktu sholat ada 5, yaitu 1. Awal waktu dhuhur adalah tergelincirnya matahari dan akhir waktu dhuhur adalah jadinya bayang-bayang benda seperti benda itu sendiri, selain bayang-bayang istiwa'2. Awal waktu ashar adalah tatkala bayangan setiap benda seperti bayangan benda itu dan bertambah sedikit, dan akhir waktu ashar adalah ketika terbenamnya matahari3. Awal waktu maghrib adalah terbenamnya matahari dan akhir waktu maghrib adalah hilangnya mega Awal waktu isya' adalah hilangnya mega merah dan akhir waktu isya' adalah munculnya fajar shadiq5. Awal waktu subuh adalah munculnya fajar shadiq dan akhir waktu subuh adalah terbitnya Mega ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ุฃูŽุดู’ููŽุงู‚ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู ูˆูŽุฃูŽุตู’ููŽุฑู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูŠูŽุถูุŒ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู ู…ูŽุบู’ุฑูุจูŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุตู’ููŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู ุนูุดูŽุงุกูŒุŒ ูˆูŽูŠูู†ู’ุฏูŽุจู ุชูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกู ุฅูู„ูฐู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุบููŠู’ุจูŽ ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ููŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู [Fasal] Mega ada 3, yaitu 1. Mega merah2. Mega kuning3. Dan mega merah adalah waktu maghrib, mega kuning dan putih adalah waktu isya'. Dan disunnahkan untuk mengakhirkan waktu isya' sampai hilangnya mega kuning dan mega Diharamkan Sholat Sunnah ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุญู’ุฑูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ุณูŽุจูŽุจูŒ ู…ูุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูู…ูŒ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูู‚ูŽุงุฑูู†ูŒ ูููŠู’ ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ู‚ูŽุงุชู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูู…ู’ุณู ุญูŽุชู‘ูฐู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽููุนูŽ ู‚ูŽุฏู’ุฑูŽ ุฑูู…ู’ุญูุŒ ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ุชููˆูŽุงุกู ูููŠู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูฐู‰ ุชูŽุฒููˆู’ู„ูŽุŒ ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุฅูุตู’ููุฑูŽุงุฑู ุญูŽุชู‘ูฐู‰ ุชูŽุบู’ุฑูุจูŽุŒ ูˆูŽุจูŽุนู’ุฏูŽ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุญูŽุชู‘ูฐู‰ ุชูŽุทู’ู„ูุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุŒ ูˆูŽุจูŽุนู’ุฏูŽ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุญูŽุชู‘ูฐู‰ ุชูŽุบู’ุฑูุจูŽ [Fasal] Haram melakukan sholat yang tidak mempunyai sebab yang mendahului dan tidak diperbolehkan bebarengan di dalam 5 waktu 1. Ketika terbitnya matahari sampai matahari itu naik kira-kira satu tombak 2. Ketika waktu istiwaโ€™ di selain hari Jumโ€™at, sampai matahari tergelincir 3. Ketika matahari berwarna kekuningan sampai terbenam 4. Setelah sholat subuh sampai terbitnya matahari 5. Dan setelah sholat ashar sampai matahari terbenam Saktah Diam Sejenak Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุณูŽูƒูŽุชูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ูˆูŽุฏูุนูŽุงุกู ุงู„ู’ุฅููู’ุชูุชูŽุงุญูุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฏูุนูŽุงุกู ุงู„ู’ุฅููู’ุชูุชูŽุงุญู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนูŽูˆู‘ูุฐูุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนูŽูˆู‘ูุฐูุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูฐุฎูุฑู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ูˆูŽุขู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุขู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุณู‘ููˆู’ุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ููˆู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู [Fasal] Saktah diam sejenak dalam sholat ada 6, yaitu 1. Di antara takbiratul ihram dan doa iftitah 2. Di antara doa iftitah dan taโ€™awudz bacaan audzubillahi minasy syaithonir rajim 3. Di antara Surat Fatihah dan taโ€™awudz 4. Di antara akhir Surat Fatihah dan bacaan amin 5. Di antara bacaan amin dan surat 6. Di antara surat dan rukuโ€™ Bab Tumakninah Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ุชูŽู„ู’ุฒูŽู…ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ู‡ููŠูŽ ุณููƒููˆู’ู†ูŒ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุญูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ุจูุญูŽูŠู’ุซู ูŠูŽุณู’ุชูŽู‚ูุฑู‘ู ูƒูู„ู ุนูุถู’ูˆู ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‚ูŽุฏู’ุฑู ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู [Fasal] Rukun-rukun di dalam sholat yang mewajibkan tumakninah ada 4, yaitu rukuโ€™, iโ€™tidal, sujud, dan duduk di antara 2 sujud Tumakninah adalah diam setelah bergerak sekiranya setiap anggota tubuh menempati tempatnya, kira-kira lamanya bacaan โ€œุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูโ€.Sebab-Sebab Sujud Sahwi ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุณู’ุจูŽุงุจู ุณูุฌููˆู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุชูŽุฑู’ูƒู ุจูŽุนู’ุถู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ุนูŽุงุถู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽุนู’ุถู ุงู„ู’ุจูŽุนู’ุถูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠู’ ููุนู’ู„ู ู…ูŽุง ูŠูุจู’ุทูู„ู ุนูŽู…ู’ุฏูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุจู’ุทู„ู ุณูŽู‡ู’ูˆูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽู‡ู ู†ูŽุงุณููŠู‹ุงุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ู†ูŽู‚ู’ู„ู ุฑููƒู’ู†ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู‘ู ุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูู‡ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุนู ุฅููŠู’ู‚ูŽุงุนู ุฑููƒู’ู†ู ููุนู’ู„ููŠู‘ู ู…ูŽุนูŽ ุงุญู’ุชูู…ูŽุงู„ู ุงู„ุฒู‘ููŠูŽุงุฏูุฉู [Fasal] Sebab-sebab sujud sahwi ada 4, yaitu 1. Meninggalkan sebagian dari beberapa sunnah ab'adh sholat atau meninggalkan sebagian dari satu sunnah ab'adh sholat2. Melakukan perkara yang membatalkan secara sengaja dan tidak membatalkan secara lupa tatkala ia melakukannya karena lupa 1.Catatan 1 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan seperti berbicara sebentar, makan sedikit, dan menambahi rokaat karena Memindahkan rukun qouli ucapan pada selain tempatnya 2Catatan 2 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan seperti membaca fatihah ketika duduk takhiyat dengan niat membaca Berlangsungnya rukun fi'liyah perbuatan bersamaan dengan kemungkinan bertambah 3.Catatan 3 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan misalnya ragu antara rakaat 3 atau rakaat Ab'adl Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุจู’ุนูŽุงุถู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ูุนููˆู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฃู“ู„ู ููู‰ ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽุฎููŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูู†ููˆู’ุชู ูˆูŽู‚ููŠูŽุงู…ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูููŠู’ู‡ู [Fasal] Sunnah-sunnah ab'adl sholat ada 7, yaitu 1. Tasyahhud awal2. Duduk tasyahhud awal3. Membaca sholawat Nabi SAW di dalam tasyahhud awal4. Membaca sholawat kepada keluarga Nabi SAW di dalam tasyahhud akhir5. Qunut6. Berdiri di dalam qunud7. Membaca sholawat dan salam kepada Nabi SAW, keluarga, dan sahabat Beliau di dalam Yang Membatalkan Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุจู’ุทูู„ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุจูุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŽ ุฎูŽุตู’ู„ูŽุฉู‹ ุจูุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซู ูˆูŽุจููˆูู‚ููˆู’ุนู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูู„ู’ู‚ูŽ ุญูŽุงู„ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽู…ู’ู„ู ูˆูŽุงู†ู’ูƒูุดูŽุงูู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูุณู’ุชูŽุฑู’ ุญูŽุงู„ู‹ุง ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุทู’ู‚ู ุจูุญูŽุฑู’ููŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ ุญูŽุฑู’ูู ู…ููู’ู‡ูู…ู ุนูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูˆูŽุจูุงู„ู’ู…ูููŽุทู‘ูุฑู ุนูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูˆูŽุจูุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ู„ู ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู†ูŽุงุณููŠู‹ุง ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซู ุญูŽุฑูŽูƒูŽุงุชู ู…ูุชูŽูˆูŽุงู„ููŠูŽุงุชู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุณูŽู‡ู’ูˆู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุซู’ุจูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุงุญูุดูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุถู‘ูŽุฑู’ุจูŽุฉู ุงู„ู’ู…ููู’ุฑูุทูŽุฉู ูˆูŽุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉู ุฑููƒู’ู†ู ููุนู’ู„ููŠู‘ู ุนูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู‚ูŽุฏู‘ูู…ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุฅูู…ูŽุงู…ูู‡ู ุจูุฑููƒู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ููุนู’ู„ููŠูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฎูŽู„ู‘ููู ุจูู‡ูู…ูŽุง ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุนูุฐู’ุฑู ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ู‚ูŽุทู’ุนู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุชูŽุนู’ู„ููŠู’ู‚ู ู‚ูŽุทู’ุนูู‡ูŽุง ุจูุดูŽูŠู’ุฆู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑูŽุฏู‘ูุฏู ูููŠู’ ู‚ูŽุทู’ุนูู‡ูŽุง[Fasal] Sholat bisa batal karena 14 perkara, yaitu 1. Karena hadats kecil amupun besar2. Karena kejatuhan najis jika najis itu tidak disingkirkan seketika itu tanpa mengembannya3. Karena terbukanya aurat jika aurat itu tidak ditutup seketika itu4. Karena berbicara 2 huruf atau 1 huruf yang bisa difahami secara sengaja5. Karena perkara yang bisa membatalkan bagi orang yang puasa dengan disengaja 4Catatan 4 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan bahwa perkara yang bisa membatalkan puasa juga bisa membatalkan sholat apabila itu Makan banyak karena lupa7. Karena tiga gerakan berturut-turut meskipun karena lupa8. Karena lLompatan yang buruk melompat dengan keras9. Karena memukul yang bisa membatalkan memukul secara keras dan melebihi batas10. Karena menambah rukun fi'liyah secara sengaja11. Karena mendahului imamnya dengan 2 rukun fi'liyah dan ketinggalan 2 rukun fi'liyyah tanpa udzur 12. Karena niat memutus sholat13. Karena menggantungkan putusnya sholat pada sesuatu14. Karena ragu-ragu dalam putusnya Yang Wajib Niat Jadi Imam ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽู„ู’ุฒูŽู…ู ูููŠู’ู‡ู ู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ูŽุฉู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุนูŽุงุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู†ู’ุฐููˆู’ุฑูŽุฉู ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูู…ูŽุฉู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุทูŽุฑู [Fasal] Sholat yang wajib niat imam di dalamnya ada 4, yaitu 1. Sholat Jum'at2. Sholat Mua'adah 5Catatan 5 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan bahwa sholat mu'adah adalah sholat fardlu 5 waktu atau sholat sunnah yang disunnahkan dikerjakan secara berjamaah, keduanya diulangi lagi secara berjamaah karena mengharap Sholat yang dinadzarkan secara berjamaah4. Sholat jamak karena Menjadi Makmum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฃูŽุญูŽุฏูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ุจูุทู’ู„ูŽุงู†ูŽ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุฅูู…ูŽุงู…ูู‡ู ุจูุญูŽุฏูŽุซู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ูˆูุฌููˆุจูŽ ู‚ูŽุถูŽุงุฆูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูู…ู‘ููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ู‚ููู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ุงู†ู’ุชูู‚ูŽุงู„ูŽุงุชู ุฅูู…ูŽุงู…ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู…ูุนูŽุง ูููŠู’ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ูฐุซูู…ูุงุฆูŽุฉู ุฐูุฑูŽุงุนู ุชูŽู‚ู’ุฑููŠู’ุจู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ูˆููŠูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉูŽ ุฃูŽูˆู ุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุงููŽู‚ูŽ ู†ูŽุธู’ู…ู ุตูŽู„ูŽุงุชูŽูŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฎูŽุงู„ูููŽู‡ู ูููŠู’ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ููŽุงุญูุดูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุฎูŽุงู„ูŽููŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุชูŽุงุจูุนูŽู‡ู [Fasal] Syarat-syarat mengikuti imam ada 11, yaitu 1. Tidak mengetahui batalnya sholat imam karena adanya hadats atau selainnya2. Tidak menyakini wajibnya mengqadla sholat pada imam itu3. Imam itu yang diikuti bukan seorang makmum4. Dan imam yang diikuti bukan orang yang ummiy tidak bisa membaca dan menulis5. Tidak mendahului imam di tempat berdirinya6. Mengetahui perpindahan gerakan imamnya7. Keduanya imam dan makmum berkumpul di dalam masjid atau kira-kira 300 dzira' sekitar 150 meter8. Niat mengikuti atau niat berjamaah9. Susunan sholat keduanya harus sesuai 6Catatan 6 Maksudnya adalah pergerakan makmum harus sesuai dalam mengikuti pergerakan imam secara berturut-turut sampai selesai Makmum tidak boleh berselisih dengan imam di dalam sebuah kesunnahan sholat dengan buruknya Makmum harus mengikuti Boleh Tidaknya Jadi Makmum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุตููˆูŽุฑู ุงู„ู’ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุชูุณู’ุนูŒุŒ ุชูŽุตูุญู‘ู ูููŠู’ ุฎูŽู…ู’ุณู ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฑูŽุฌูู„ู ุจูุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุจูุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฎูู†ู’ุซูฐู‰ ุจูุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุจูุฎูู†ู’ุซูฐู‰ ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉูุŒ ูˆูŽุชูŽุจู’ุทูู„ู ูููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฑูŽุฌูู„ู ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฑูŽุฌูู„ู ุจูุฎูู†ู’ุซูฐู‰ ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฎูู†ู’ุซูฐู‰ ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฎูู†ู’ุซูฐู‰ ุจูุฎูู†ู’ุซูฐู‰[Fasal] Macam-macam mengikuti imam ada 9 Sah di dalam 5 hal 1. Laki-laki mengikuti laki-laki2. Wanita mengikuti laki-laki3. Waria mengikuti laki-laki4. Wanita mengikuti waria5. Wanita mengikuti wariaDan batal di dalam 4 hal 1. Laki-laki mengikuti wanita2. Laki-laki mengikuti waria3. Waria mengikuti wanita4. Waria mengikuti waria. Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.
Babhaid dan nifas. Bab udzurnya sholat. Bab syaratnya sholat. Bab rukun sholat. Bab niat sholat. Bab syart takbirotul ihram. dan sebagainya, insya Allah kapan-kapan kita bikin artikelnya. Wafatnya Beliau. Syekh Salim wafat di daerah Betawi atau Jakarta pada tahun 1271 H. Namun makam beliau masih simpang siur di mana lokasi pastinya.
ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงูู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽSegala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta alamูˆูŽุจูู‡ู ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูู…ูุฑู ุงูู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงูู„ุฏู‘ูŽูŠู’ู†ูdan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan untuk urusan dunia dan akhiratูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฎูŽุงูŽุชูู…ู ุงูŒู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ูŽDan selawat Allah serta salam-Nya untuk junjungan kita Muhammad, Penutup para nabi ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽdan keluarganya dan sahabatnya semuanyaูˆูŽู„ุงูŽ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงูู„ู„ู‡ู ุงูู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงูู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูDan tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa. ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงูู„ุฅูุณู’ู„ุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒRukun Islam itu limaุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูŽุงู‹ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ูBersaksi bahwa tiada ada tuhan kecuali Allah, sesungguhnya Muhammad adalah utusan AllahูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูdan mendirikan sholatูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูdan menunaikan zakatูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽdan puasa RomadhanูˆูŽุญูŽุฌู‘ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ุงู‹dan haji ke baitullah bagi yang telah mampu melaksanakannya ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒRukun iman ada itu enamุฃู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ู ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ู ูˆูŽุจูุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑูBeriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan Rosul-rosul-Nya dan dengan hari akhirูˆูŽุจูุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰dan dengan ketentuan baik dan buruknya dari Allah Taala ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูŽู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูAdapun arti โ€œLa ilaha illahโ€, yaituู„ุงูŽ ู…ูŽุนู’ุจููˆุฏูŽ- ุจูุญูŽู‚ู‘ู ูููŠู’ ุงู„ู’ูˆูุฌููˆู’ุฏู- ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dalam kenyataan selain Alloh. ุนูŽู„ุงูŽู…ูŽุงุชู ุงู„ู’ุจูู„ููˆู’ุบู ุซูŽู„ุงูŽุซูŒtanda-tanda balig itu ada tiga, yaituูˆูŽุชูŽู…ูŽุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูููŠู’ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒู‘ุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูู†ู’ุซูŽู‰Berumur seorang laki-laki atau perempuan lima belas ูููŠู’ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽBermimpi junub terhadap laki-laki dan perempuan ketika melewati sembilan ูููŠู’ ุงู„ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ Keluar darah haidh sesudah berumur sembilan tahun ุดูุฑููˆู’ุทู ุฅูุฌู’ุฒูŽุงุกู ุงู„ู’ุญูŽุฌูŽุฑู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒSyarat boleh menggunakan batu untuk beristinja ada delapan, yaituุฃู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุซูŽู„ุงูŽุซุฉู ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑูMenggunakan tiga batuุฃู†ู’ ูŠูู†ู’ู‚ููŠูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูŽMensucikan tempat keluar najis dengan batu ู„ุงูŽ ูŠูŽุฌููู‘ูŽ ุงู„ู†ูŽุฌูŽุณูNajis tersebut tidak kering,ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‚ูู„ูŽ tidak berpindahูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุทู’ุฑูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุขุฎูŽุฑู tidak terkena perkara lainูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุฌูŽุงูˆูุฒูŽ ุตูŽูู’ุญูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุญูŽุดูŽููŽุชูŽู‡ู tidak melewati lubang kemaluan belakang dan kepala kemaluan depanุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูุตููŠู’ุจูŽู‡ู ู…ูŽุงุกูŒtidak terkena air ูˆูŽุฃู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ุทูŽุงู‡ูุฑูŽุฉู‹dan hendaknya batu-batu itu suci ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒFarldu-fardlunya wudhu ada enam, yaituุงู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽูŠู‘ูŽุฉูyang pertama adalah Niatุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠู’ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูyang kedua adalah membasuh mukaุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ูŽูŠู’ู†ูyang ketiga adalah membasuh kedua tangan serta kedua sikuุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู…ูŽุณู’ุญู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณูyang keempat adlah mengusap sebagian kepalaุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู‘ูุฑู‘ูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽูŠู’ู†ูyang kelima adalah membasuh kedua kaki serta buku laliุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณู ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจูyang keenam adalah tertib ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูู‚ู’ุชูŽุฑูู†ูŽุงู‹ ุจูููุนู’ู„ูู‡ูniat adalah mengiginkan sesuatu seraya bersamaan dengan pekerjaanyaูˆูŽู…ูŽุญูŽู„ู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจูdan tempatnya niat adalah hatiูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู„ูŽูู‘ูุธู ุจูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒmengucapkan niat itu sunnahูˆูŽูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุงุŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูŽุณู’ู„ู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูdan waktunya nia atalah ketiak membasuh awal bagian wajab ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูู‚ูุฏู‘ูŽู…ูŽ ุนูุถู’ูˆูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุถู’ูˆูtertib adalah tidak mendahulukan suatu anggota mengakhirkan anggota yang lain ุงู„ู…ูŽุงุกู ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ูŒ ูˆูŽูƒูŽุซููŠู’ุฑูŒair itu sedikit dan banyakููŽุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ู…ูŽุง ุฏููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูsedikti itu ari yang tanpa dua qullahูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ููŽุฃูƒู’ุซูŽุฑูbanyak itu dua qullah atau lebihูˆูŽุงู„ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุจููˆูู‚ููˆู’ุนู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู† ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑู’air sedikit bisa najis sebab jatuhnya najis kedalam air, walaupun tidak berubahูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู„ุงูŽ ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฅุฐุง ุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑูŽ ุทูŽุนู’ู…ูู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูˆู’ู†ูู‡ูุŒ ุฃูˆู’ ุฑููŠู’ุญูู‡ูair banyak itu tidak najis kecuali jiak berubah rasanya tau warnanya atau baunya ู…ููˆู’ุฌูุจูŽุงุชู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒperkara-perkara yang mewajibkan mandi itu adal enamุฅููŠู’ู„ุงูŽุฌู ุงู„ู’ุญูŽุดูŽููŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุฌูmemasukkan kemaluan ke vag1naูˆูŽุฎูุฑููˆูุฌู ุงู„ู’ู…ูŽู†ูŠู‘ูdan keluarnya maniูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู dan haidูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽููŽุงุณูdan nifasูˆูŽุงู„ู’ูˆูู„ุงูŽุฏูŽุฉู dan melahirkanูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูdan mati ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุงุซู’ู†ูŽุงู†ูFardlu-fardlunya mandi itu duaุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุชูŽุนู’ู…ููŠู’ู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ุจูุงู„ู…ูŽุงุกูniat dan meratakan badan dengan air ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒSyarat-syaratnya wudlu itu adal sepuluhุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู IslamูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ูŠููŠู’ุฒูdan islamูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‚ูŽุงุกู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูˆุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณูdan suci dari haid dan nifasูˆูŽุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนู ูˆูุตููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑูŽุฉูdan dari perkara yang mencegah sampainya air ke kulitูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูุถู’ูˆู ู…ูŽุง ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽdan hendaknya tiada sesuatu yang merubah air di atas tubuhูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ูdan mengetahui tentang di fardlukanya wudluูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ูู‹ุฑููˆู’ุถูู‡ู ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹dan hendaknya tidak mengitikadkan sebuah fardlunya wudlu sebuah kesunnahanูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ุทู‘ูŽู‡ููˆู’ุฑูdan air yang suciูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู dan masuknya waktuูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ู„ูุฏูŽุงุฆูู…ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูdan terus-menerus bagi orang yang selalu hadast ู†ูŽูˆูŽุงู‚ูุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽperkara-perkara yang membatalkan wudlu itu empat perkaraุงู„ุฃูŽูˆู„ู ุงู„ู’ุฎูŽุงุฑุฌู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุจููŠู’ู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ู…ูู†ู’ ู‚ูุจูู„ู ุฃูŽูˆู’ ุฏูุจูุฑูุŒ ุฑููŠู’ุญูŒ ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูุŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ูŽyang pertama adalah sesuatu yang keluar dari salah satu dua jalan, dari qubul atau dubur, kentut atau lainya, kecuali maniุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠู’ ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ู„ู ุจูู†ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูุŒุฅูู„ุงู‘ูŽ ู‚ูŽุงุนูุฏู ู…ูู…ูŽูƒู‘ูู†ู ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽุชูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูyang keuda adalah hilangnya aka, sebab tidur atau lainya, kecuali orang yang duduk yang menetapkan tempat duduknya di tanahุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุงู„ู’ุชูู‚ูŽุงุกู ุจูŽุดูŽุฑูŽุชูŽูŠู’ ุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ูŠู ุญูŽุงุฆูู„ูyang ketiga agalah bertemunya dua kulit orang laki-laki dan perempuan, yang keduanya besar, tanpa pengalangุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนูŽ ู…ูŽุณู‘ู ู‚ูุจูู„ู ุงู„ุขุฏูŽู…ููŠู‘ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ุญูŽู„ู’ู‚ูŽุฉู ุฏูุจูุฑูู‡ู ุจูุจูŽุทู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูŽุฉูุŒ ุฃููˆู’ ุจูุทููˆู’ู†ู ุงู„ุฃูŽุตูŽุงุจุนูyang keempat memegang kemaluan manusia, atau lobang duburnya, dengan telapak tangan yang dalam atau jari jari yang dalam ู…ูŽู†ู ุงู†ู’ุชูŽู‚ูŽุถูŽ ูˆูุถููˆู’ุกู’ู‡ู’.. ุญูŽุฑูู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดููŠูŽุงุกูŽbarang siapa batal wudlunya maka ia haram empat perkata ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู shalatูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงููdan thawafูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽููdan memegang mushafูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ูdan membawa mushaf ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู†ูุจู ุณูุชู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽdan haram bagi orang yang junub enam perkara ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู shalatูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงููdan thawafูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽููdan memegang mushafูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ูdan membawa mushaูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ูููŠู’ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูdan menetap di masjidูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูdan membaca al Quran ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุจูุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ุนูŽุดูŽุฑูุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽdan haram sebab haid sepuluh perkara ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู shalatูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงููdan thawafูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽููdan memegang mushafูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ูdan membawa mushaูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ูููŠู’ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูdan menetap di masjidูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูdan membaca al Quran ุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ูdan puasaูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู„ุงูŽู‚ูdan talakูˆูŽุงู„ู…ูุฑููˆู’ุฑู ูููŠู’ ุงู„ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุฅูู†ู’ ุฎูŽุงููŽุชู’ ุชูŽู„ู’ูˆููŠู’ุซูŽู‡ูdan berjalan di masjid jika ia takut mengotori masjidูˆูŽุงู„ุงุณู’ุชูู…ู’ุชูŽุงุนู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู‘ูุฑูƒูุจูŽุฉูmenikmati antara pusar dan lutut ู…ูุจู’ุทูู„ุงูŽุชู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒyang membatalkan tayammum itu tigaู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ุทูŽู„ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุถููˆู’ุกูŽ perkara yang membatalkan wudluูˆูŽุงู„ุฑู‘ูุฏู‘ูŽุฉูŽmurtadูˆูŽุชูŽูˆูŽู‡ู‘ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู†ู’ ุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูููŽู‚ู’ุฏูู‡menduga air, jika ia tayammum karena tidak ada air ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽุทู’ู‡ูุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒnajis yang bisa suci itu tigaุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽุชู’ ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ูŽุงarak jika menjadi cuka dengan sendirinyaูˆูŽุฌูู„ู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ุชูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ุฏูุจุบูŽ dan kulit bangkai jiak di samakูˆูŽู…ูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุญูŽูŠูŽูˆุงู†ูŽุงู‹dan yang menjadi hewan ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ุงูŽุซูŒnajis itu ada tigaู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉูŒุŒ ูˆูŽู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูุทูŽุฉูŒmugholladzoh, mukhoffafah dan mutawassithaุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ู†ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู ูˆูŽููŽุฑู’ุบู ุฃูŽุญุฏูู‡ูู…ูŽุงmugholladzoh adalah najis kambign dan babi dan anaknyaูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉ ุจูŽูˆู’ู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุทู’ุนูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุจูŽู†ู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุจู’ู„ูุบู ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ู„ูŽูŠู’ู†ูmukhoffafah adalah kencing bayi laki-laki yang belum makan selain asi, dan tidak sampai dua tahunูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชููˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชูmutawassitah adalah selain najis-najis tersebut ุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ุชูŽุทู’ู‡ูุฑู ุจูุณูŽุจู’ุนู ุบูŽุณูŽู„ุงูŽุชู ุจูŽุนู’ุฏ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ูŽุง ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุชูุฑูŽุงุจูnajis mugholladzh dapat suci dengan tujuh basuan, setelah menghilangkan najisnya, salah satunya dengan debuูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ููŽุฉู ุชูŽุทู’ู…ูุฑู ุจูุฑูŽุดู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุบูŽู„ูŽุจูŽุฉู ูˆูŽุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ุงnajis mukhoffafah dapat suci dengan memercikan air sampai menang dan menghilangkan najisูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุชูŽู†ู’ู‚ูŽุณูู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูุณู’ู…ูŽูŠู’ู†ู ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉูŒdan mutawassitah terbagi menjadi dua ainiyah dan hukmiyahุงู„ู’ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽูˆู’ู†ูŒ ูˆูŽุฑููŠู’ุญูŒ ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูŒุŒ ููŽู„ุงูŽ ุจูุฏู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ู„ูŽูˆู†ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฑูŠูุญูู‡ูŽุง ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุงaiiyah yaitu yang memiliki warna, bau dan rasa. maka harus menghilangkan warna, bau dan rasanyaูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ุงูŽ ู„ูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุฑูŠู’ุญูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุทูŽุนู’ู…ูŽ ู„ูŽู‡ูŽุงุŒ ูŠูŽูƒู’ูููŠู’ูƒูŽ ุฌูŽุฑู’ูŠู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุงhukmiyah adalah yang tiada warrna, bau dan rasa. cukum mengalirkan air ุฃู‹ู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŒHaid paling sedikit itu sehari semalamูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุณูุชู‘ูŒ ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนูŒmayoritas haid itu enam atau tujuhูˆูŽุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ ุจูู„ูŽูŠูŽุงู„ููŠู’ู‡ูŽุงhaid paling banyak itu lima belas hari beserta malam-malamnyaุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุทู‘ูู‡ู’ุฑู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹suci di antara dua haid paling sedikit itu lima belas hariูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹dan biasanya itu 24 hari atau 23 hariูˆูŽู„ุงูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽ ู„ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ูdan tiada batas untuk palign banyak haidุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ู…ูŽุฌู‘ูŽุฉูŒnifas paling sedikit itu satu kaliูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹dan biasanya itu 40 hariูˆูŽุฃูŽูƒูุซูŽุฑูู‡ู ุณูุชู‘ููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹dan kebanyakan haid itu 60 hari ุฃูŽุนู’ุฐูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉู ุงุซู’ู†ูŽุงู†ูudzur shalat itu duaุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณู’ูŠูŽุงู†ูtidur dan lupa ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒsyarat-syarat sholat itu delapanุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ูsuci dari dua hadasูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ูdan suci dari najis di pakaian, badan dan tempatุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉูmenutup auratูˆูŽุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉูdan menutup auratูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชูdan masuknya waktuูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุงmengetahui tentang di wajibkanya shalatูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹dan mengitikadkan suatu kefardluan dari beberapa kefarduan shalat sebua kesunnahanูˆูŽุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุทูู„ุงูŽุชูmenjahui perkara-perkara yang membatalkan Hadas ada dua, yaitu Besar dan kecil Hadas kecil adalah sesuatu yang mewajibkan wudu, sedangkan hadas besar adalah sesuatu yang mewajibkan mandi. Aurat ada empatAurat laki-laki secara mutlak dalam keadaan bagaimanapun dan aurat budak wanita dalam salat adalah antara pusar dan perempuan merdeka dalam salat adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak perempuan merdeka dan budak perempuan di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya dan bukan tuannya adalah seluruh tubuh.Aurat perempuan merdeka atau budak wanita di hadapan mahramnya dan perempuan adalah antara pusar dan lutut. Rukun salat ada tujuh belas atas yang mampu ketika dalam salat dalam berdiri bangun dari rukuk.Thumaโ€™ninah dalam dua dalam di antara dua dalam duduk tersebut.Membaca tasyahud ketika membaca tasyahud akhir.Membaca shalawat pada Nabi Muhammad saw. dalam duduk tasyahud akhir.Membaca salam.Mengerjakannya secara berurutan. Niat dalam mengerjakan salat ada tiga tingkatanJika salat fardu, maka wajib 1. Menghendaki melakukan pekerjaan yaitu salat, 2. Menentukan jenis salat dan 3. Mengungkapkan kefarduan salat sunah yang mempunyai waktu, semisal salat Rawatib, atau yang mempunyai sebab, maka dalam niat wajib 1. bertujuan melakukan pekerjaan dan 2. menentukan jenis salat.Jika salat sunah mutlak, maka dalam niat wajib bertujuan melakukan pekerjaan tersebut.Contoh dari bertujuan melakukan pekerjaan adalah emisal usholli aku salat. Sedangkan menentukan jenis salat adalah semisal Asar atau Zhuhur. Dan kefarduan adalah fsemisal ucapan fardhon. Syarat keabsahan takbiratul ihram ada enam belasTerjadi di waktu berdiri ketika dalam salat dengan menggunakan bahasa menggunakan lafal jalalah yaitu lafal โ€œAllahโ€Dengan menggunakan lafal โ€œAkbarโ€.Berurutan dalam menyebutkan dua lafal memanjangkan hamzah lafal memanjangkan baโ€™ lafal mentasydidkan baโ€™.Tidak menambahkan wawu sukun atau wawu berharakat di antara dua kalimat menambah wawu sebelum lafal wagaf di antara dua kalimat, baik wagaf yang panjang atau pengucapan seluruh hurufnya pada dirinya.Ketika mengucapkan sudah masuk waktu salat, jika salat yang dikerjakan adalah salat yang mempunyai ketika menghadap rusak dengan cara tidak bertajwid dalam membaca pada salah satu huruf-hurufnya.Jika menjadi makmum mengakhirkan takbiratul ihram daripada takbiratul ihram imam. Syarat keabsahan bacaan Al-Fatihah ada sepuluh, yaituUrut dan makhroj dan sifat melakukan saktah yang melakukan saktah yang pendek dengan tujuan memotong seluruh ayat-ayatnya, termasuk di antaranya adalah melakukan /ahn kesalahan baca yang merusak dengan berdiri, ketika dalam salat pembacaannya pada dirinya disela-selai zikir yang lain yang tidak mempunyai hubungan dengan Al-Fatihah. Jumlah tasydid yang terdapat dalam Al-Fatihah ada empat belasBismillaah, di atas di atas raโ€™.Ar-Rahiim, di atas raโ€™.Al-Hamdulillaah, di atas aalamiin, di atas baโ€™.Ar-Rahmaan, di atas raโ€™Ar-Rahiim, di atas raโ€™.Maaliki yaumiddiin, di atas naโ€™budu, di atas yaโ€™.Iyyaaka nastaโ€™iin, di atas yaโ€™.Ihdinash shiraathal mustagiim, di atas ladziina di atas amta alaihim ghairil maghdhuubi alaihim waladh dhaalliin, di atas dhad dan lam. Ketika salat disunahkan mengangkat kedua tangan pada empat tempatKetika takbiratul akan bangun dari duduk tasyahud pertama. Syarat keabsahan sujud ada tujuh, yaituBersujud dengan menggunakan tujuh anggota sujud.Dalam keadaan kening kepala.Ketika meletakkan kepala dalam bersujud hanya berniat bersujud di atas tempat yang bisa bergerak karena tubuh bagian atasnya melebihi tubuh bagian dalam bersujud. Anggota sujud ada tujuh, yaitu & 3. Bagian dalam dua telapak & 5. Dua & 7. Bagian dalam jari-jemari dua kaki. Jumlah tasydid dalam bacaan tasyahud ada dua puluh satu. Dengan perincian lima tasydid tambahan dalam lafal tasyahud yang sangat sempurna, dan enam belas dalam ukuran minimalnya lafal tasyahud1 & 2, At-taahiyyat, di atas taโ€™ dan yaโ€™Al-mubaarakaatush shalawaatu, di atas & 5. Ath-thaiyyibaatu, di atas thaโ€™ dan di atas di atas 9 & 10. Alaika ayyuhan nabiyyu, di atas yaโ€™, nun dan yaโ€™.Warahmatullaahi, di atas lam lafal as-salaamu, di atas sin.Alaina waโ€™alaaโ€™ibaadillaahi, di atas lam Jafal di atas allaa ilaaha, di atas lam & 17. Illallaah, di atas lam alif dan lam lafal anna, di atas 20 & 21. Muhammadar rasuulullaah, di atas saim lafal Muhammad, raโ€™ dan lam lafal jalalah. Jumlah tasydid pada bacaan minimal shalawat pada nabi ada empat, yaitu1 & 2. Allaahumma, di atas lam dan di atas di atas mim. Bacaan minimal salam adalah assalamualaikum, tasydid lafal salam di atas sin. Waktu salat fardu ada limaPermulaan waktu salat Zhuhur adalah setelah tergelincir matahari. Dan akhir waktunya adalah bayangan sesuatu menjadi seukurannya, selain bayangan waktu salat Asar adalah bayangan suatu benda menjadi seukurannya ditambah sedikit. Dan akhir waktunya adalah terbenam waktu salat Maghrib adalah tenggelamnya matahari. Dan akhir waktunya adalah hilangnya mega waktu salat Isyak adalah hilangnya mega merah. Dan akhir waktunya adalah terbitnya fajar waktu salat Subuh adalah terbitnya fajar shadiq. Dan akhir waktunya adalah terbit ada tiga, yaitu merah, kuning dan putih. Mega merah adalah waktu salat Maghrib. Mega kuning dan putih adalah waktu salat Isyak. Disunahkan mengakhirkan salat Isyak sampai hilang mega kuning dan putih. Diharamkan mengerjakan salat sunah yang tidak mempunyai 1 sebab yang mendahului seperti salat Tahiyatul masjid atau salat Baโ€™dal wudu atau 2 sebab yang bersamaan seperti salat Gerhana dalam lima waktuKetika terbit matahari sampai terangkat seukuran satu matahari tepat berada di tengah sampai tergelincir, kecuali pada hari matahari menguning sampai salat Subuh sampai matahari salat Asar sampai matahari tenggelam. Berhenti sejenak yang disunahkan dalam salat ada enamAntara takbiratul ihram dan doa doa iftitah dan taโ€™ Al-Fatihah dan taโ€™ akhir Al-Fatihah dan bacaan bacaan amin dan surah dan rukuk. Rukun-rukun yang diharuskan berthumaโ€™ninah ada empat, yaitu di antara dua adalah diam setelah bergerak, di mana setiap anggota tubuh tetap pada tempatnya, seukuran bacaan โ€œsubhanallahโ€. Sebab-sebab disunahkan sujud sahwi ada empat, yaituTidak melakukan salah satu sunah abโ€™adh seperti tidak membaca qunut, atau sebagian dari salah satu sunah abโ€™adh seperti tidak membaca shalawat dalam qunut.Melakukan suatu perbuatan yang jika dilakukan dalam keadaan sengaja membatalkan, dan jika dilakukan dalam keadaan tidak sengaja, tidak membatalkan rukun qauli tidak pada rukun fiโ€™li, padahal mungkin melebihi dari yang semestinya. Sunah abโ€™adh dalam salat ada tujuh, yaituBacaan tasyahud untuk melakukan tasyahud shalawat pada Nabi Muhammad saw. ketika duduk untuk membaca tasyahud shalawat pada keluarga Nabi pada bacaan tasyahud doa untuk membaca dan salam pada Nabi Muhammad saw., keluarga dan sahabatnya pada waktu qunut. Salat menjadi batal dengan sebab empat belas keadaan, yaituSebab kejatuhan najis jika tidak dilemparkan seketika itu keberadaan najis tersebut tidak Terbukanya aurat, jika tidak ditutup -dengan sengajadua huruf atau satu huruf yang bisa dimengerti.Melakukan dengan sengaja hal-hal yang membatalkan yang banyak dalam keadaan lupa.Melakukan tiga gerakan berturut-turut, walaupun yang yang melampaui batas ukuran kerasnya.Menambah satu rukun fiโ€™li dengan imam dengan melakukan dua rukun fiโ€™li secara berturut-turut dan menerlambatkan diri dari gerakan imam dalam melakukan dua rukun fiโ€™li tanpa membatalkan salat,Menggantungkan pembatalan salat pada suatu keadaan.Bimbang dalam memilih antara meneruskan atau membatalkan salat. Salat yang diharuskan niat imamah menjadi imam ada empat, yaituSalat fardu yang diulangSalat yang dinazari sebagai salat taqdim dalam keadaan hujan, Syarat kcabsahan bermakmum ada sebelas, yaituTidak mengetahui kebatalan salat imam, disebabkan hadas atau yang lain. Makmum meyakini imam tidak berkewajiban mengulang salat yang sedang diikuti tersebut.Imam bukanlah orang yang sedang bermakmum.Imam bukan seorang yang ummi.Makmum tidak lebih ke depan daripada posisi imam dalam mengetahui perpindahan gerakan-gerakan imam.Makmum dan imam berkumpul dalam satu mesjid, sekalipun jauh atau tidak dalam satu mesjid akan tetapi dalam jarak tiga ratus hasta.Makmum berniat mengikuti imam atau berjamaah.Terdapat kesamaan bentuk antara salat makmum dengan salat imam.Makmum tidak menyalahi dalam melakukan kesunahan yang batal, jika tidak mengikutinya.Makmum mengikuti imam. Bentuk makmum mengikuti imam ada sembilan. Yang dianggap sah adalah lima, yaituLaki-laki bermakmum pada bermakmum pada bermakmum pada bermakmum pada bermakmum pada perempuan. ,Dan dianggap tidak sah adalah dalam empat bentuk, yaituLaki-laki bermakmum pada bermakmum pada bermakmum pada bermakmum pada banci. Syarat diperbolehkan melakukan jamak taqdim ada empat, yaituDalam mengerjakan dimulai dari salat yang menjamak ketika sedang melakukan salat terus-menerus antara salat yang pertama dengan salat yang terdapat uzur jamak ketika melakukan dua salat tersebut Syarat diperbolehkannya melakukan jamak taโ€™khir ada dua, yaituNiat jamak taโ€™khir pada saat masih tersisa waktu salat yang pertama seukuran waktu yang cukup untuk melakukan salat terdapat uzur sampai selesainya salat yang kedua. Syarat diperbolehkannya qashar ada tujuh, yaituBepergian minimal sejauh dua marhalah.Sedang melakukan bepergian yang diperbolehkanMengerti hal-hal yang menjadi sebab kebolehan melakukan melakukan qashar ketika takbiratul yang diqashar tersebut adalah salat jenis empat melakukan bepergian sampai selesainya salat.Tidak bermakmum pada orang yang salat sempurna maksudnya tidak mengqashar dalam salah satu bagian dari salatnya. Syarat keabsahan salat Jumat ada enam, yaitu1, Seluruhnya maksudnya salat dan khutbah Jumat te jadi pada waktu dalam batasan suatu negeri.Salat tersebut dikerjakan dengan berjamaah.Yang melakukan salat Jumat adalah minimal empat puluh orang merdeka, berjenis kelamin laki-laki, yang baligh dan menetap di daerah tempat diselenggarakannya salat Jumat.Jumat tersebut tidak didahului atau bersamaan mengucapkan huruf raโ€™ takbiratul ihram imam oleh salat Jumat yang lain yang dikerjakan masih dalam batas negeri kecamatan tersebut.Salat Jumat tersebut dua khutbah. Rukun-rukun khutbah ada lima, yaituMengucapkan hamdalah dalam dua khutbah.Membaca shalawat pada Nabi saw. dalam dua takwa dalam dua satu ayat Alqur-an dalam salah satu dua untuk orang mukmin laki-laki dan perempuan dalam khutbah kedua. Syarat keabsahan khutbah ada sepuluh, yaituKhatib suci dari dua hadas, baik hadas kecil maupun hadas besar.Khatib suci dari najis yang terdapat di pakaian, tubuh dan tempat khutbah.Khatib menutup bagi khatib yang mampu.Khatib duduk di antara dua khutbah dengan seukuran melebihi thumaโ€™ninah terus-menerus antara dua antara khutbah kedua dengan salat Jumat.Rukun khutbah dengan menggunakan bahasa Arab.Kedua khutbah tersebut diperdengarkan pada empat puluh orang yang sah pelaksanaan salat Jumatnya.Seluruhnya terjadi pada waktu Zhuhur. Yang wajib atas orang muslim melakukan tindakan-tindakan pada mayat ada empat, yaituMemandikannya, Minimal ukuran memandikan mayat adalah meratakan air pada tubuhnya. Dan ukuran yang paling sempurna adalahโ€“ Membasuh dua kemaluannya.โ€“ Menghilangkan kotoran dari hidungnya.โ€“ Menggosok badannya dengan daun bidara. โ€“ Mengguyurkan air pada tubuhnya tiga kali. Minimal ukuran kain kafan adalah satu pakaian yang merata menutupi pada mayat. Dan ukuran yang paling sempurna adalah Bagi laki-laki tiga lapis. Sedangkan bagi perempuan ukuran yang paling sempurna adalah gamis, kerudung, sarung dan dua lapis. Rukun-rukun salat Jenazah ada tujuh, yaitu bagi yang Al-Fatihah boleh dilakukan di semua tempat.Membaca shalawat pada Nabi saw. setelah takbir bagi mayat setelah takbir Minimal ukuran ke dalam kuburan adalah suatu galian yang bisa menyimpan bau busuk bangkai mayat dan menjaganya dari serangan binatang buas. Ukuran yang paling sempurna adalah seukuran orang berdiri dan satu lambaian tangannya.Pipi mayat diletakkan di atas debu. Mayat harus dihadapkan ke kiblat. Mayat yang sudah dikubur wajib digali kuburannya karena empat hal, yaituUntuk dimandikan, apabila belum berubah bau dan anggota tubuhnya.Untuk dihadapkan harta yang terkubur mayat tersebut adalah perempuan hamil, jika janinnya dikubur bersamanya, sedangkan dimungkinkan masih hidupnya janin tersebut. Minta pertolongan hukumnya ada empat, yaitu Mubah kbilaful aula menyalahi perbuatan yang paling utama, makruh dan wajib1, Mubah, adalah mendekatkan air untuk thaharah.Khilaful anla, adalah menuangkan air pada semisal orang yang adalah menolong orang untuk membasuhkan anggota pertolongan untuk orang yang sakit ketika tidak mampu. Harta-harta yang wajib dikeluarkan zakat ada enam macam dan perniagaan, yang wajib diberikan adalah seperempat puluh 2,5% dari harga barang dagangan. Harta timbunan orang Jahiliah. Puasa Ramadan wajib dikerjakan dengan sebab terdapat salah satu dari lima halDengan sebab sempurnanya bulan Syaโ€™ban menjadi tiga puluh hari. Sebab terlihatnya hilal, akan tetapi kewajiban berpuasa hanya untuk orang yang melihatnya, sekalipun orang yang melihat tersebut adalah terdapat ketetapan terlihat hilal, dan kewajiban berpuasa ini untuk orang yang tidak melihatnya akan tetapi dengan kesaksian dari orang yang terdapat berita terlihat hilal dari 1. Orang yang adil dalam periwayatan dan dapat dipercaya sama halnya kebenaran berita tersebut masuk ke hati penerima berita atau tidak, atau 2. Diberitakan oleh orang yang tidak dipercaya, akan tetapi jika kebenaran berita tersebut masuk ke hati penerima berita.Dengan terdapat dugaan telah masuk Ramadan dengan cara berijtihad, kewajiban puasa ini untuk orang yang mengalami kekaburan dalam hal tersebut semisal orang yang sedang dipenjara atau ditawan. Syarat keabsahan puasa ada empat, yaitu dari semacam akan keberadaan waktu tersebut sah untuk melakukan puasa. Syarat seseorang diwajibkan mengerjakan ada lima baligh berakal.Mampu atau kuat mengerjakannya. bepergian yang diperbolehkan mengqashar salat. Rukun-rukun puasa ada tigaNiat setiap hari pada waktu malam yang besok ia berpuasa untuk puasa hal-hal yang membatalkan puasa ketika dalam keadaan ingat, tidak terpaksa dan tidak bodoh yang bisa yang berpuasa. Di samping wajib qadha puasa juga wajib membayar kafarat besar dan takzir, yaitu atas orang yang merusak puasanya yang dilakukan di bulan Ramadan sehari penuh dengan sebab bersetubuh dari orang yang sempurna dan bisa menyebabkan berdosa karena dilakukan pada waktu berpuasa.Orang yang batal puasanya di samping wajib gadha Guga wajib menahan tidak makan pada enam keadaan, yaituBatal puasa dalam bulan Ramadan bukan dalam bulan yang lain, yaitu atas orang yang sengaja membatalkannya tanpa sebab.Atas orang yang tidak berniat berpuasa pada waktu malam untuk puasa fardu yang dikerjakan pada bulan Ramadan.Atas orang yang sedang sahur dengan dugaan waktu malam masih tersisa, ternyata tidak seperti orang yang sedang berbuka dengan dugaan matahari telah tenggelam, ternyata tidak seperti orang yang jelas mengetahui, bahwa tanggal tiga puluh Syaโ€™ban sdalah bagian awal dari bulan orang yang kemasukan air dalam wudu atau mandi karena berlebih-lebihan dalam berkumur dan menghisap air hidung. Puasa batal sebab sekalipun dan mabuk secara disengaja, jika terus-menerus tidak ada berhentinya sepanjang hari. Membatalkan puasa pada bulan Ramadan ada empat hukum, yaituWajib, sebagaimana berlaku pada orang haid dan boleh, sebagaimana berlaku pada orang yang bepergian dan wajib dan tidak jaiz bahkan tidak haram dan makruh sebagaimana berlaku pada orang sebagaimana berlaku pada orang yang mengakhirkan gadha puasa, padahal sangat memungkinkan untuk mengerjakannya, sehingga datang Ramadan yang sekaranp, sehingga tidak mempunyai keluasan waktu untuk menggadha.Akibat membatalkan puasa di bulan Ramadan ada empat macam juga, yaituSeseorang wajib gadha dan membayar fidyah, ada dua sebabMembatalkan karena khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan orang lain seperti menolong orang tenggelam atau ibu yang menyusui, karena khawatir pada kesehatan bayinya.Membatalkan puasa Ramadan dengan mengakhirkan gadha tahun tersebut padahal memungkinkan untuk menggadhanya sampai datang Ramadan tahun yang gadha tanpa membayar fidyah, dan ini banyak terjadi semisal pada orang yang membayar fidyah tanpa menggadha, yaitu berlaku pada orang yang sangat tua yang tidak kuat lagi untuk berpuasa atau pada orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya.Tidak wajib gadha dan tidak wajib membayar fidyah, yaitu orang gila tanpa disengaja. Yang tidak membatalkan puasa dari benda-benda yang masuk ke lubang ada tujuh, yaituSesuatu yang masuk ke lubang dengan sebab lupaSesuatu yang masuk ke lubang dengan. sebab tidak โ€“ mengerti bahwa hal tersebut membatalkan puasaSesuatu yang masuk ke lubang dengan sebab dipaksaDengan sebab mengalirnya air ludah atau air liur yang berada di antara giginya, sedangkan ia tidak kuasa memuntahkannya karena masuk ke lubang, sedangkan yang masuk tersebut adalah debu masuk ke lubang, sedangkan yang n masuk tersebut adalah hasil ayakan yang lembut.Sesuatu masuk ke lubang, sedangkan yang masuk tersebut adalah lalat beterbangan atau Zat Yang Maba Mengetahui kebenarannya. Kami meminta kepada Allah Yang Maba Dermawan dengan wasilah kedudukan Nabi-Nya yang luhur untuk mewafatkan dari dunia dalam keadaan muslim, begitu juga kedua orang tuaku, kekasih- kekasihku dan orang yang bernasab dan menggolongkan diri padaku. Dan meminta mengampuniku dan mereka pada desa-desa yang besar dan yang kecil. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat pada junjungan kami, Mubammad bin Abdillah bin Abdil Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf, yang menjadi utusan Allah pada seluruh makhluk dan diutus menjadi panglima berbagai peperangan, kekasih Allah, dan menjadi pembuka dan penutup para nabi. Dan rahmat tersebut juga atas keluarga dan sahabat belian seluruhnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. BABI PENDAHULUAN Rukun Islam dan Rukun Iman ู… ูŠุญุฑ ู„ุง ู† ู… ุญ ุฑู„ุง ู„ุง ู… ุณ ุจ.ู† ูŠู… ู„ุง ุนู„ุง ุจ ุฑ ู„ ุฏ ู… ุญู„ ุง.ู†ูŠุฏู„ุงูˆ ุง ูŠู† ุฏู„ุง หš ุฑูˆู… ุฃ ู‰ู„ ุน ู† ูŠุน ุชุณ ู† ู‡ ุจูˆ.ู† ูŠุน ู… ุฌ ุฃ ู‡ ุจ ุญ ุต ูˆ ู‡ ู„ุขูˆ ุŒ ู† ูŠูŠู†ู„ุจุง ู… ุช ุงุฎ ุฏ/ู… ุญ ู… ุง ู†ุฏ ูŠุณ ู‰ ู„ ุน ู… ู„ ุณ ูˆ ู„ุง ู‰ู„ ุต ูˆ.ู… ูŠ ุธ

Kali ini Saya akan menulis terjemahan Kitab Safinah bab niat. Sambil mempelajari terjemahannya, silahkan buka Kitab Safinah pasal niat di halaman 19. Dalam Kitab Safinah tentang niat ini, disamping menjelaskan hakikat niat juga dijelaskan tentang makna dari tertib.ููŽุตู’ู„ูŒ Fasal ini Menjelaskan hukum-hukum niat. Hukum niat itu ada 7, namun yang akan dibicarakan disini hanya Niat itu Maksudnya hakikat niat menurut syara ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุกู ู…ูู‚ู’ุชูŽุฑูู†ุงู‹ ุจูููุนู’ู„ูู‡ู adalah menyegaja sesuatu yang dibarengi dengan mengerjakannya Maka jika melambatkan/mengakhirkan dalam melakukannya dari menyengaja, maka disebut azam, bukan niat. Adapun niat menurut bahasa adalah mutlak menyengaja, sama saja apakah berbarengan dengan mengerjakannya atau tidak. ูˆูŽู…ูŽุญูŽู„ูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ู„ูŽููู‘ุธู ุจูู‡ูŽุง ุณูู†ูŽู‘ุฉูŒ Tempatnya niat itu di dalam qolbu hati dan mengucapkan niat itu hukumnya sunat untuk membantunya lisan terhadap hati. Dinamakan qolbu bolak-balik karena hati ini tempat membolak-balik segala urusan atau karena bentuknya yang terbalik maqlub seperti corong gula. Hati adalah sebentuk daging yang berbentuk pohon cemara yang letanya ada di tengah dada dan posisi ujung/kepalanya berada di sisi kiri tubuh Adapun waktunya niat di dalam wudhuุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูŽุณู’ู„ู ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ketika membasuh permulaan salah satu bagian dari wajah Pendapat para ulama yang mendahulukan lafadz ุบูŽุณู’ู„ู membasuh dari lafadz ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู permulaan merupakan pendapat Imam Syarqowi dengan melihat bahwa yang wajib itu adalah membarengkannya niat dengan pekerjaan. Sebaian ulama berpendapat sebaliknya yakni pendapat Imam Baijuri dengan melihat bahwa yang diperhitungkan itu adalah membarengkan niat dengan permulaan bagian yang dibasuh. Baijuri berkata Sebagian dari yang diperhitungkan adalah membarengkan niat pada perkara yang wajib dibasuhnya dari bulu-bulu di wajah walaupun panjang terurai, bukan pada perkara yang sunat dibasuhnya seperti bagian dalam dari janggut tebal. Jika bulu dari wajah dicukur dan telah diniatkan sambil membarengkan membasuhnya, maka tidak wajib niat lagi pada sisa bulu-bulu wajah lainnya atau bagian lainnya dari wajah. Tidak cukup membarengkan niat dengan membasuh apapun sebelum wajah, misalnya membasuh dua telapak tangan, berkumur, membersihkan hidung, kalau tidak terbasuh bagian dari wajah pada saat membasuhnya seperti dua bibir. Tapi kalau ada yang tebasuh, maka sudah cukup, namun tidak punya pahala sunat. Adapun waktu niat pada selain wudhu adalah di awal setiap ibadah kecuali pada puasa. Maka sesunggunya niat dalam puasa itu didahulukan dari puasanya sebab susahnya dalam mengawasi fajar. Menurut qoul shohih, hal itu bukan niat tapi 'azam yang menempati niat. Adapun hukum niat itu secara umum adalah wajib dan yang tidak umum adalah sunat seperti niat memandikan jenazah. Sedangkan praktek niat itu berbeda-beda tergantung apa yang diniatkannya sepeti sholat, puasa dan lainnya. Syarat niat itu adalah Islam, sudah tamyiz, mengetahui apa yang diniatkan, tidak ada yang menafikan niat dan tidak menggantungkan niat. Maka jika mengucapkan insya Allah, lalu dimaksud sebagai ta'liq menggantungkan niat atau diitlaq tanpa ada niat aapa pun, maka tidak sah niatnya. Jika niat tabarruk, maka sah niatnya. Yang dimaksud niat adalah untuk membedakan ibadah dari adat kebiasaan, seperti membedakan antara duduk i'tikaf dengan duduknya ketika sedang istirahat, atau membedakan martabat ibadah, seperti membedakan mandi wajib dengan mandi sunat. Sebagian ulama, telah menadzomkan hukum niat yang 7 dalam 2 bait dari Ibnu Hajar 'Asqolani/At Tata-i dengan bahar ุดุฑุงุฆุท ุฃุชุช ููŠ ู†ูŠุฉ ุชูƒููŠ ู„ู…ู† ุญูˆู‰ ู„ู‡ุง ุจู„ุง ูˆุณู† ุญู‚ูŠู‚ุฉ ุญูƒู… ู…ุญู„ ูˆุฒู…ู† ูƒูŠููŠุฉ ุดุฑุท ูˆู…ู‚ุตูˆุฏ ุญุณู† Tujuh syarat yang diharuskan pada niat cukuplah bagi yang menghimpunnya tanpa ngantuk hakikat, hukum, tempat dan waktu kaifiat, syarat, maksud harus bagus ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ุฑู’ุชููŠู’ุจู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ุนูุถู’ูˆูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุถู’ูˆู Tertib adalah tidak mendahulukan anggota dari anggota yang lain. Yang dimaksud ุนูุถู’ูˆูŒ adalah setiap jaringan tulang yang melindungi jasad. Hakikat tertib adalah menempatkan segala sesuatu sesuai martabatnya. Al Hishni berkata, kefarduan tertib ini diambil berdasar faidah ayat Al Quran di atas dengan adanya huruf wau yang menunjukkan tertib, sebab jika bukan tertib yang dimaksud, maka hal itu menjadi salah satu bagian dari pekerjaan itu. Begitu juga sabda Nabi ุชูˆุถุฃ ุฅู„ุง ู…ุฑุชุจุงู‹. Nabi mengungkapkan ู…ุฑุชุจุงู‹ sesudah kata ุชูˆุถุฃ, ini menujukkan bahwa sholat tak akan diterima oleh Allah kecuali dengan wudhu seperti sabda Nabi. Demikian, hadits ini adalah riwayat dari Imam Bukhori. Demikian penjelasan dari Kitab Safinatun Najah bab niat. Fasal selanjutnya tentang air. Baca juga tentang ============================ LAGI PROMO Nadzom Alfiyah Terjemah Terjemah Talim Mutaalim Terjemah Safinah Terjemah Riyadush Sholihin Terjemah Bidayatul Hidayah ==========================

MatanSafinatun Najah ini adalah sebuah kitab ringkas yang membahas dasar-dasar ilmu fikih madzhab Syafi'i. Kitab ini ditulis dengan bahasa yang sederhana. Ia disajikan dalam wujud kesimpulan-kesimpulan hukum fikih tanpa menyertakan dalil dan dasar pengambilan dalil dalam penetapan hukum. Kitab ini ditulis oleh Salim bin Sumair Al-Hadrami
Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 2, Bab Sholat Jamak, Sholat Qashar, dan Sholat Jum' Jamak Taqdim ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุฌูŽู…ู’ุนู ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ุฏููŠู’ู…ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽุงุกูŽุฉู ุจูุงู„ู’ุฃููˆู’ู„ูฐู‰ ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฌูŽู…ู’ุนู ูููŠู’ู‡ูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฏูŽูˆูŽุงู…ู ุงู„ู’ุนูุฐู’ุฑู [Fasal] Syarat-syarat jamak taqdim ada 4, yaitu 1. Mengawali sholat yang pertama2. Niat jamak di dalam sholat yang pertama3. Muwalah berutut-turut di antara sholat pertama dan kedua4. Tetapnya udzur 1Catatan 1 Maksudnya adalah ketika melakukan jamak taqdim maka ia masih berada pada masa udzur misalnya karena musafir di mana ia diperbolehkan melakukan jamak sampai masuk takbiratul ihram di waktu sholat JamakTa'khir ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุฌูŽู…ู’ุนู ุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ุงุซู’ู†ูŽุงู†ู ู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุจูŽู‚ููŠูŽ ู…ูู†ู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุฃููˆู’ู„ูฐู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽุณูŽุนูู‡ูŽุง ูˆูŽุฏูŽูˆูŽุงู…ู ุงู„ู’ุนูุฐู’ุฑู ุฅูู„ูฐู‰ ุชูŽู…ูŽุงู…ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉู [Fasal] Syarat-syarat jamak ta'khir ada 2, yaitu 1. Niat jamak ta'khir dan masih tersisa waktu yang bisa memuat niat itu di waktu sholat pertama2. Tetapnya udzur sampai sempurnanya waktu sholat Qashar Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฑู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุณูŽููŽุฑูู‡ู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู„ูŽุชูŽูŠูŽู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูุจูŽุงุญู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฑู ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฑู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุฑูุจูŽุงุนููŠู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุฏูŽูˆูŽุงู…ู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑู ุฅูู„ูฐู‰ ุชูŽู…ูŽุงู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุชูŽุฏููŠูŽ ุจูู…ูุชูู…ู‘ู ูููŠู’ ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู [Fasal] Syarat-syarat qashar sholat ada 7, yaitu 1. Perjalanannya harus 2 marhalah 2Catatan 2 Para ulama' ahli fiqih berbeda pendapat dalam menentukan jarak 2 marhalah, ada yang berpendapat sekitar 80,64 km, 88,704 km, 96 km, dan ada pula yang berpendapat 119,9 Perjalanannya karena unsur mubah3. Mengetahui kebolehan qashar sholat4. Niat qashar ketika takbiratul ihram5. Sholat yang diqashar adalah sholat 4 rakaat6. Tetapnya perjalanan sampai sempurnanya sholat sholat qashar yang dilakukan pada saat itu7. Tidak mengikuti bermakmum pada orang sempurna sholatnya 3 di bagian dari sholatnyaCatatan 3 Orang yang mengqashar sholat tidak boleh bermakmum pada orang sempurna sholatnya orang yang tidak mengqashar sholat, meskpun hanya mendapati rakaat terakhir saja, baik imamnya itu adalah orang mukim maupun orang musafir. Apabila ia menjadi makmum orang yang tidak mengqashar, maka ia harus menyempurnakan rakaatnya menjadi 4 rakaat, bukan mengqasharnya. Sebaliknya, orang yang tidak mengqashar sholat baik mukim maupun musafir boleh bermakmum pada orang yang mengqashar Sholat Jum'at ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญู’ุฑูŽุงุฑู‹ุง ุฐููƒููˆู’ุฑู‹ุง ุจูŽุงู„ูุบููŠู’ู†ูŽ ู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุทูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุชูŽุณู’ุจูู‚ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูู‚ูŽุงุฑูู†ูŽู‡ูŽุง ุฌูู…ูุนูŽุฉูŒ ูููŠู’ ุฐูฐู„ููƒูŽ ุงู„ู’ุจู„ูŽุฏู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽุงู†ู [Fasal] Syarat-syarat sholat jum'at ada 6, yaitu 1. Sholat jum'at seluruhnya dilakukan di waktu dzuhur2. Sholat jum'at dilakukan di dalam rancangan bangunan Sholat jum'at dilakukan secara berjamaah4. Para jamaah jum'ah harus berjumlah 40 orang, merdeka, laki-laki, baligh, dan menempati kota mukim5. Tidak didahului dan tidak dibaregi oleh sholat jum'at lain di kota itu6. Didahului 2 khutbahRukun-Rukun Khutbah Jum'at ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุญูŽู…ู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูฐู‰ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุฃูฐูŠูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูููŠู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูููŠู’ ุงู„ู’ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู [Fasal] Rukun-rukun 2 khutbah jum'at ada 5, yaitu 1. Memuji Allah di dalam kedua khutbah Membaca sholawat Nabi SAW di dalam kedua khutbah itu3. Wasiat taqwa kepada Allah SWT di dalam kedua khutbah itu. 4. Membaca ayat Al-Qur'an di dalam salah satu dari kedua khutbah itu5. Berdoa untuk orang-orang mukmin laki-laki dan wanita di khutbah Khutbah Jum'at ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูุฉู ููู‰ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู† ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ูˆุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‘ู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุธูู‡ู’ุฑู [Fasal] Syarat-syarat 2 khutbah jum'at ada 10, yaitu 1. Suci dari hadats kecil dan hadats besar2. Suci dari najis di dalam pakaian, badan, dan tempat3. Menutup aurat4. Berdiri bagi orang yang Duduk di antara kedua khutbah itu kira-kira waktunya di atas tumakninah sholat6. Muwalah berturut-turut di antara 2 khutbah itu7. Muwalah berturut-turut di antara 2 khutbah itu dan di antara sholat jum'at8. Khutbah harus dengan bahasa Arab9. Khotib mampu memperdengarkan 2 khutbah pada 40 orang jamaah10. Khutbah keseluruhan dilakukan di waktu dhuhur Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.

TerjemahKitab Bidayatul Hidayah Bab Mandi. Laman kitab yang aslinya dari terjemah Kitab Bidayatul Hidayah bab mandi ini bisa Anda lihat pada matan Kitab Muroqi 'Ubudiyyah halaman 19 - 21. Adab Mandi - Ketika engkau terkena junub dari sebab mimpi basah atau sebab hubungan badan, maka ambillah wadah ke kamar mandi.

Berikut adalah aturan shalat Jumat dan Khutbah Jumat dalam Safinatun Naja. [KITAB SHALAT] [Syarat Shalat Jumat] ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ 1- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู. ูˆูŽ2- ุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู. ูˆูŽ3- ุฃูŽู†ู’ ุชูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹. ูˆูŽ4- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญู’ุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ุฐููƒููˆู’ุฑุงู‹ุŒ ุจูŽุงู„ูุบููŠู’ู†ุŒ ู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุทูู†ููŠู’ู†ูŽ. ูˆูŽ5- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุจูู‚ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูู‚ูŽุงุฑูู†ูŽู‡ูŽุง ุฌูู…ูุนูŽุฉูŒ ูููŠู’ ุฐู„ูƒูŽ ุงู„ู’ุจู„ูŽุฏู. ูˆูŽ6- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽุงู†ู. Fasal Syarat shalat Jumat ada 6, yaitu [1] dikerjakan di waktu Zhuhur, [2] didirikan di perbatasan daerahnya, [3] dikerjakan dengan berjamaah, [4] berjumlah minimal 40 orang merdeka laki-laki baligh yang mustawthin penduduk yang menetap, [5] tidak didahului atau berbarengan jumatan lainnya di daerah tersebut, dan [6] didahului dua khutbah. Catatan Syarat wajib Jumat ada tujuh Islam Baligh Berakal Merdeka Laki-laki Sehat Mukim Yang tidak wajib Jumatan orang kafir, anak-anak, orang gila, budak, perempuan, orang sakit, musafir. Syarat sah shalat Jumat yang merupakan tambahan dari syarat-syarat lain yang ada pada berbagai shalat ada enam syarat. 1- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู. [1] dikerjakan di waktu Zhuhur Syarat pertama dari syarat sah shalat Jumat adalah dilakukan semuanya dengan khutbahnya pada waktu Zhuhur artinya khutbah dan shalat di waktu Zhuhur. Apabila waktu tidak mencukupi untuk melaksanakan shalat beserta khutbah yang singkat, maka wajib mengerjakan shalat Zhuhur. ูˆูŽ2- ุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู. [2] didirikan di perbatasan daerahnya Syarat kedua adalah shalat Jumat harus dilaksanakan di dalam batas bangunan dari suatu daerah, walaupun batas itu dari kayu atau bambu atau pelepah kurma, di mana daerah tersebut orang yang mau safar tidak boleh mengqashar shalat. Apabila sekelompok orang mendirikan kemah di suatu padang pasir, maka tidak sah shalat Jumat di perkumpulan kemah tersebut. wajib bagi mereka menghadiri shalat Jumat di suatu daerah jika mereka mendengar azan dari tempat mereka. jika tidak mendengar azan, maka tidak wajib shalat Jumat. ูˆูŽ3- ุฃูŽู†ู’ ุชูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹. [3] dikerjakan dengan berjamaah Syarat ketiga adalah rakaat pertama dari shalat Jumat dikerjakan berjamaah. Bila mereka shalat Jumat berjamaah di rakaat pertama, lalu mereka berniat berpisah di rakaat kedua, diselesaikan shalatnya sendiri-sendiri, maka shalat Jumatnya sah. Berjamaah hanya dipersyaratkan pada rakaat pertama, berbeda dengan jumlah. Jumlah 40 itu harus ada hingga selesai shalat Jumat. Maka, bila batal satu orang di antara mereka, seperti berhadats sebelum salam, maka batal shalat semua orang, walaupun mereka telah salam dan pulang ke rumah mereka. Hal ini bisa terjadi bila jumlah orang yang hadir shalat Jumat hanya 40 orang, termasuk khatibnya. ูˆูŽ4- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญู’ุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ุฐููƒููˆู’ุฑุงู‹ุŒ ุจูŽุงู„ูุบููŠู’ู†ุŒ ู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุทูู†ููŠู’ู†ูŽ. [4] berjumlah minimal 40 orang merdeka laki-laki baligh yang mustawthin Mustawthin adalah orang yang tidak bepergian dari tempat mukimnya, baik di musim panas atau dingin kecuali untuk suatu keperluan, seperti dagang atau ziarah. Syarat keempat adalah orang yang menghadiri shalat Jumat berjumlah 40 orang dari kelompok orang-orang yang wajib shalat Jumat merdeka laki-laki baligh mustawthin Tidak berpengaruh terlambatnya makmum melakukan takbiratul ihram setelah ihramnya imam, dengan syarat mereka memungkinkan membaca Al-Fatihah dan rukuk sebelum imam mengangkat dari minimal gerakan rukuk. Namun, bila tidak terpenuhi syarat tersebut, maka tidak sah shalat Jumatnya. Ini berlaku jika yang hadir adalah 40 orang termasuk khatib. Di dalam kitab Busyrol Karim dan lainnya disebutkan bahwa manusia yang ada di hari Jumat terbagi menjadi enam bagian yaitu Orang yang wajib, terhitung, dan sah, yaitu orang yang terpenuhi syarat wajib shalat Jumat dan tidak ada uzur. Orang yang tidak wajib, tidak terhitung, tetapi sah shalat Jumatnya, yaitu budak, musafir, anak kecil yang belum baligh, wanita, dan orang yang tidak mendengar panggilan azan. Orang yang tidak wajib, terhitung, dan sah shalat Jumatnya, yaitu orang yang ada uzurnya, seperti orang sakit. Orang yang wajib, tidak terhitung, dan tidak sah shalat Jumatnya, yaitu murtad. Orang yang wajib, tidak terhitung, dan sah shalat Jumatnya, yaitu orang yang mukim, tetapi bukan mustawthin, dan orang yang tinggal di luar daerah, tetapi mendengar suara azan dari daerah tersebut. Orang yang tidak wajib, tidak terhitung, dan tidak sah, yaitu orang gila dan semacamnya. PERBEDAAN AL-MUSTAWTHIN, ORANG MUKIM, DAN MUSAFIR Mustawthin adalah orang yang menetap di negerinya, ia tidak melakukan perjalanan pada musim panas atau musim dingin kecuali ketika ada hajat. Contohnya seperti kita yang lagi menetap di tempat kita saat ini. Orang mukim adalah โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama empat hari sempurna atau lebih di luar hari masuk dan keluar. โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama kurang dari empat hari DENGAN NIATAN IQAMAH menetap. Musafir adalah โ€“ Yang melakukan perjalanan safar. โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama kurang dari empat hari TANPA BERNIAT UNTUK IQAMAH menetap. Mustawthin itu wajib shalat Jumat. Mukim juga wajib shalat Jumat. Namun, jika menghadiri shalat Jumat tidak masuk dalam pelengkap jumlah bilangan 40. Dalam madzhab Syafii Sebab jamak shalat 1 safar, 2 hujan, 3 sakit Sebab qashar shalat safar Dari pembagian di atas, dapat disimpulkan kapan bisa menjamak shalat saat safarโ€”misalnyaโ€”Jogja ke Jakarta. 1. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tujuh hari, maka sudah masuk mukim. 2. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tiga hari, tetapi dengan niatan mukim, maka masuk mukim. 3. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tiga hari, tanpa berniat untuk mukim, maka dihukumi masih musafir. ูˆูŽ5- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุจูู‚ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูู‚ูŽุงุฑูู†ูŽู‡ูŽุง ุฌูู…ูุนูŽุฉูŒ ูููŠู’ ุฐู„ูƒูŽ ุงู„ู’ุจู„ูŽุฏู. [5] tidak didahului atau berbarengan Jumatan lainnya di daerah tersebut Syarat kelima adalah tidak didahului atau dibarengi dengan shalat Jumat lainnya di daerah tersebut, walaupun besar dan banyak masjidnya. Hal ini berlaku bila tidak ada kesulitan untuk mengumpulkan orang-orang di daerah tersebut. Namun, bila tidak ada tempat yang cukup luas untuk menampung orang-orang yang biasa hadir shalat Jumat atau ujung daerah itu saling berjauhan, yaitu suara azan tidak sampai kepada mereka atau terpisah antara mereka dengan adanya peperangan, maka diperbolehkan mendirikan shalat Jumat di beberapa tempat sesuai keperluan, dan yang lebih dari itu dianggap batal. Apabila ada yang mendahului sedangkan tidak sulit untuk mengumpulkan dalam satu tempat, maka yang dahulu dianggap sah dan yang setelahnya dianggap batal. Apabila bersamaan, maka keduanya dianggap batal. ูˆูŽ6- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽุงู†ู. [6] didahului dua khutbah Syarat keenam adalah didahului dengan dua khutbah dan tidak dijadikan setelah shalat, seperti shalat Id. Karena kedua khutbah ini merupakan syarat sehingga didahulukan, berbeda dengan khutbah lain yang hukumnya sunnah sehingga diakhirkan. [Rukun Khutbatain] ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ 1- ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ2- ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ3- ุงู„ู’ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ4- ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุขูŠูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูููŠู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ5- ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูููŠู’ ุงู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู. Fasal Rukun khutbatain dua khutbah ada 5, yaitu [1] memuji Allah pada kedua khutbah, [2] bershalawat atas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada dua khutbah, [3] berwasiat takwa pada kedua khutbah, [4] membaca ayat Al-Qurโ€™an di salah satu keduanya, dan [5] mendoakan orang-orang beriman lelaki dan peremuan di khutbah terakhir. Catatan 1- ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [1] memuji Allah pada kedua khutbah Rukun pertama dari khutbah Jumat adalah mengucapkan hamdalah pada dua khutbah, ataupun kata-kata semacamnya yang disandarkan kepada lafaz Allah. Contoh ALHAMDULILLAH/ LILLAHIL HAMDU/ HAMDAN LILLAH/ ANAA HAAMIDUN LILLAH. Namun, tidak dapat mewakili hamdalah ucapan-ucapan berikut ini LAA ILAHA ILLALLAH/ ASY-SYUKRU LILLAH/ ALHAMDU LIR-ROHMAAN. ูˆูŽ2- ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [2] bershalawat atas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada dua khutbah Contoh ALLOHUMMA SHOLLI/ SHOLLALLAHU/ USHOLLI/ NUSHOLLI/ ASH-SHOLAATU ALA MUHAMMAD/ ALA AHMADA/ ALAR ROSUUL. Namun, tidak diperbolehkan membaca shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan lafaz-lafaz semacam ini, yaitu ROHIMALLAHU MUHAMMADAN/ SHOLLALLAHU ALAIHI ูˆูŽ3- ุงู„ู’ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [3] berwasiat takwa pada kedua khutbah Takwa artinya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Rukun ketiga adalah memberi wasiat takwa pada dua khutbah. Contoh UUSHIIKUM BI TAQWALLAHI/ ATHIIโ€™ULLAHA WAHDZARUU IQOOBALLAH. Artinya Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah/ Taatlah kalian kepada Allah dan berhati-hatilah kalian terhadap siksa Allah. Tidak cukup bila sekadar mengingatkan untuk waspada terhadap dunia. Namun, harus berisi anjuran untuk taat atau ancaman dari maksiat. ูˆูŽ4- ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุขูŠูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูููŠู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ู…ูŽุง. [4] membaca ayat Al-Qurโ€™an di salah satu keduanya Rukun keempat dari khutbah Jumat adalah membaca satu ayat yang sempurna dan dipahami dari Al-Qurโ€™an pada salah satu khutbah. Utamanya dijadikan di akhir khutbah pertama. Tidak cukup bila hanya sebagian ayat saja, kecuali jika panjang dan dapat dipahami. ูˆูŽ5- ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูููŠู’ ุงู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู. [5] mendoakan orang-orang beriman lelaki dan peremuan di khutbah terakhir Rukun kelima adalah berdoa pada khutbah kedua dengan doa yang bersifat ukhrawi bagi kaum mukminin, khususnya bagi yang hadir atau umumnya bagi seluruh kaum mukminin. Tidak cukup bila dikhususkan kepada orang-orang yang tidak hadir shalat Jumat, walaupun mereka berjumlah banyak. Sunnah menyebutkan kaum mukminah, dan berdoa bagi pemimpin kaum muslimin dan tentara mereka. [Syarat Khutbatain] ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ 1- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. ูˆูŽ2- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูุฉู ูููŠ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. ูˆูŽ4- ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู. ูˆูŽ5- ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ7- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. ูˆูŽ8- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู. ูˆูŽ9- ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ. ูˆูŽ10- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุธูู‡ู’ุฑู. Fasal syarat khutbatain ada 10, yaitu [1] suci dari dua hadats kecil dan besar, [2] suci dari najis pada baju, badan, dan tempat, [3] menutup aurat, [4] berdiri bagi yang mampu, [5] duduk di antara dua khutbah seperti thumakninah shalat, [6] muwalah tanpa diselingi apapun keduanya, [7] muwalah keduanya dengan shalat, [8] khutbah berbahasa Arab, [9] didengarkan oleh 40 orang, dan [10] semua itu dilaksanakan di waktu Zhuhur. Catatan Ada 13 syarat Laki-laki Memperdengarkan khutbah Khutbah dilakukan di dalam batas bangunan daerahnya Khutbah-khutbah yang lain khutbah Id, gerhana, istisqaโ€™ tidak disyaratkan kecuali memperdengarkan bukan mendengarkan, dan khatibnya harus laki-laki, dan rukun khutbah dibaca dengan bahasa Arab. 1- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. [1] suci dari dua hadats kecil dan besar Syarat pertama adalah khatib suci dari hadats kedcil dan hadats besar. Apabila berhadats di tengah-tengah khutbahnya, maka harus bersuci dan memulai khutbahnya kembali, walaupun tidak lama jarak semisalnya. ูˆูŽ2- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูุฉู ูููŠ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. [2] suci dari najis pada baju, badan, dan tempat Syarat kedua adalah khatib dalam keadaan suci pakaian, badan, dan tempatnya dari najis yang tidak dimaafkan. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. [3] menutup aurat Syarat ketiga adalah menutup aurat bagi khatib, walaupun menurut pendapat yang kuat bahwa dua khutbah Jumat bukanlah pengganti dua rakaat Zhuhur. ูˆูŽ4- ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู. [4] berdiri bagi yang mampu Syarat keempat adalah berkhutbah dalam keadaan berdiri jika mampu. Apabila tidak mampu, maka khutbah dapat dilakukan sambil duduk. Bila tidak mampu duduk, maka dapat berbaring, tetapi lebih utama digantikan dengan yang lain. ูˆูŽ5- ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. [5] duduk di antara dua khutbah seperti thumaโ€™ninah shalat Syarat kelima adalah khatib duduk di antara dua khutbah sesuai kadar thumakninah shalat. Yang paling sempurna sekadar baca Al-Ikhlas. Bahkan disunnahkan membaca Al-Ikhlas saat duduk di antara dua khutbah. Seandainya tidak duduk di antara keduanya, dihukumi hanya sekali khutbah. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง. [6] muwalah tanpa diselingi apapun antara keduanya Artinya Tidak terlalu lama duduk di antara dua khutbah dengan pemisah yang tidak ada kaitannya dengan dua khutbah yang mencapai kadar dua rakaat ringan. Antara dua khutbah misalnya masih ada nasihat antara rukun-rukun yang ada walaupun lama, juga walaupun ada bacaan surah lama, maka khutbah tetap sah. ูˆูŽ7- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. [7] muwalah keduanya dengan shalat Artinya tidak ada jeda yang lama antara dua khutbah dengan shalat Jumat. Jaraknya paling maksimal sekadar dua rakaat ringan. ูˆูŽ8- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู. [8] khutbah berbahasa Arab Diucapkan dengan bahasa Arab, walaupun orang yang mendengarkannya bukan orang Arab dan tidak memahami bahasa tersebut. Catatan Masih boleh nasihat khutbah Jumat disampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami, walau rukun khutbah tetap dengan bahasa Arab. ูˆูŽ9- ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ. [9] memperdengarkan kepada 40 orang Artinya 40 orang yang dianggap terhitung dalam shalat Jumat. Berarti ada minimal 39 orang yang mendengarkan khutbah. ูˆูŽ10- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุธูู‡ู’ุฑู. [10] semua itu dilaksanakan di waktu Zhuhur Artinya dilakukan kedua khutbah setelah tergelincirnya matahari, tunggu waktu Zhuhur masuk dulu. Referensi utama Nail Ar-Rajaโ€™ bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Baca Juga Saat Khutbah Jumat, Apakah Jamaah Mengaminkan Doa ataukah Diam? Dalil Shalat Tahiyatul Masjid Saat Khutbah Jumat โ€” Catatan 11-11-2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
.
  • r8ususfr0l.pages.dev/821
  • r8ususfr0l.pages.dev/255
  • r8ususfr0l.pages.dev/402
  • r8ususfr0l.pages.dev/361
  • r8ususfr0l.pages.dev/839
  • r8ususfr0l.pages.dev/530
  • r8ususfr0l.pages.dev/871
  • r8ususfr0l.pages.dev/250
  • r8ususfr0l.pages.dev/924
  • r8ususfr0l.pages.dev/827
  • r8ususfr0l.pages.dev/902
  • r8ususfr0l.pages.dev/893
  • r8ususfr0l.pages.dev/225
  • r8ususfr0l.pages.dev/582
  • r8ususfr0l.pages.dev/645
  • safinatun najah bab sholat