1Panduan Budidaya Pohon Bungur Yang Baik Dan Benar Untuk Tanaman Herbal. 1.1 Karakteristik Morfologi Tanaman Bungur. 1.2 Metode Menanam Bunga Bungur. 1.2.1 Pemilihan Bibit Bungur. 1.2.2 Persiapan Lahan Tanam Bunga Bungur. 1.2.3 Penanaman Bunga Bungur di Pekarangan. 1.2.4 Perawatan Tumbuhan Bungur.
Seringkali tidak kita sadari bahwa acap kali menanam pohon selama ini hanya sebatas seremoni atau sebuah aktivitas sepele tanpa arti. Faktanya, ada banyak manfaat menanam pohon, dan bukan hanya untuk dirasakan oleh manusia melainkan semua mahluk hidup di sekitarnya. Akan tetapi, lagi-lagi, perilaku kita tidak mencerminkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh alam. Buktinya, Berdasarkan data Forest Watch Indonesia FWI, deforestasi di Indonesia mengalami peningkatan dari sebelumnya 1,1 juta hektare per tahun pada periode 2008-2013, menjadi 1,47 juta hektare per tahun periode 2013-2017. Well, dengan melihat angka tersebut rasa-rasanya kita belum benar-benar memahami pentingnya keberadaaan pohon dalam hidup kita serta manfaat yang diberikannya. Berikut ini 10+ manfaat menanam pohon yang jarang kita sadari mempunyai beragam manfaat untuk keberlangsungan hidup di bumi dan masyarakat. Infografis manfaat menanam pohon. untuk Lingkungan dan Manusia. Oleh Muhamad Iqbal/LindungiHutan 1. Mengurangi Dampak Pemanasan Global Salah satu manfaat menanam pohon ialah meredam kenaikan gas rumah kaca. Salah satu manfaat menanam pohon ialah sebagai upaya meredam emisi karbon dan gas rumah kaca. Gas rumah kaca merupakan penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Efek yang dihasilkan antaranya suhu bumi meningkat. Apabila sering merasa panas luar biasa di siang hari, bisa jadi itu merupakan dampak dari pemanasan global. Nah, keberadaannya dapat dianalogikan sebagai spons atau busa. Pohon akan menyerap karbon dioksida yang dihasilkan oleh kegiatan manusia dan mahluk hidup lainnya. Menanam pohon menjadi solusi termurah dan paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim. Sebuah studi menyatakan, guna memerangi pemanasan global kita perlu menanam sekitar tiga trilliun pohon. Menurut penelitian, bumi masih memiliki cukup ruang untuk menanam pohon. Meskipun dengan berkembangnya kota dan lahan pertanian, masih ada tempat yang besarnya seluas Amerika Serikat. Nantinya, dalam beberapa dekade ke depan. Pohon tersebut mampu menyerap hampir 830 miliar ton emisi karbondioksida yang mengurung panas dari atmosfer. Jika dihitung-hitung, jumlahnya setara dengan polusi karbon manusia selama 25 tahun. Kalau begitu, besar juga ya manfaat menanam pohon. 2. Memberi Oksigen bagi Kita Semua Termasuk Salah Satu Manfaat Menanam Pohon Pohon menyerap karbondioksida kemudian berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Apakah Sobat Alam pernah penasaran, kira-kira dari mana datangnya oksigen selama ini? Lagi-lagi, manfaat menanam pohon memberikan sumbangsih bagi nikmat terbesar yang kita miliki. Sebab, pohon dan organisme autotrof lain ternyata dapat menjaga kehidupan di muka bumi. Karena pohon dengan daun hijaunya dapat melakukan proses fotosintesis yang sangat penting bagi kehidupan manusia maupun satwa. Ia akan menyerap karbon dioksida CO2 di udara dan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen O2. Mengutip artikel The global oxygen budget and its future projection dari laman forestdigest, bahwasanya orang dewasa membutuhkan 1,17 kilogram oksigen per hari atau 0,013 gram per detik. Sedangkan dalam satu detik napas normal berjalan 16-18 kali. Artinya, dalam satu helaan napas normal butuh sekitar 0,00081 gram oksigen. Tentu saja sangat merepotkan bila harus menghitung berapa banyak napas yang dihirup atau dikeluarkan. Namun, kita jadi paham jika manfaat menanam pohon berdampak besar pada berlangsungnya kehidupan. Baca juga Avicennia marina Api-api Putih Kenali Jenis Mangrove Unik Berjuta Manfaat 3. Menyediakan Tempat Tinggal Hewan Salah satu manfaat menanam pohon yaitu memberikan habitat untuk beragam hewan dan spesies lain seperti Orang Utan. Manfaat menanam pohon selanjutnya yaitu memberikan tempat tinggal bagi hewan. Kerap kali kita lupa jika kita tidak sendirian tinggal di bumi. Ada mahluk hidup lain yang juga perlu kita hargai keberadannnya, termasuk di dalamnya adalah hewan. Pohon dimanfaatkan oleh satwa sebagai tempat tinggal sekaligus sumber makanan mereka. Oleh sebab itu, masing-masing keberadannnya dibutuhkan. Seperti misalnya, hubungan timbal balik menguntungkan antara burung dengan pohon. Beberapa pohon diuntungkan oleh proses penyerbukan yang dibantu burung. Begitu pula sebaliknya, burung membutuhkan pohon sebagai tempat bersarang dan juga mencari pakan berupa buah, biji, dan serangga. Selain itu, pohon juga dimanfaatkan burung untuk bersarang. Jenis burung laut, Cikalang memanfaatkan jenis kepuh, sebab bentuknya yang besar dan tinggi. Ia juga memiliki banyak percabangan dan dekat dengan laut. Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa manfaat menanam pohon penting bagi berbagai macam satwa. Maka tidak perlu heran bila mendengar satwa hutan masuk ke perkampungan warga. Mungkin, mereka merasa habitatnya terganggu akibat aktivitas manusia. 4. Manfaat Menanam Pohon dapat Mencegah Banjir Pohon dapat menahan laju air dan meresap ke dalam tanah. Banjir boleh dibilang merupakan bencana musiman. Terlebih, ketika intensitas hujan tinggi ditambah dengan minimnya resapan air. Sebuah perpaduan yang membuat kita harus repot-repot mengangkati barang akibat masuknya genangan air ke rumah. Bukan suatu hal yang mustahil, jika kita ingin mencegah banjir. Mengingat, pohon dapat menahan laju air dan juga meresap ke dalamnya. Dengan demikian, salah satu manfaat menanam pohon yaitu dapat mencegah banjir. Itulah mengapa, kita wajib menjaga kelestarian hutan. Karena ia berfungsi sebagai penghalang air banjir. Tepatnya, mencegah erosi tanah, mengurangi sedimen masuk ke sungai dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Alhasil, laju air hujan yang mengalir ke sungai mampu diperlambat sehingga akan menurunkan risiko terjadinya banjir. Terlebih lagi, kanopi daun, cabang, dan batang pada pohon juga berguna untuk memperlambat hujan sebelum jatuh ke tanah. Sehingga tingkat erosi tanah dapat berkurang. Baca juga Kisah Perjuangan Kelompok CAMAR Cegah Erosi dan Abrasi di Jawa Tengah 5. Mencegah Erosi Manfaat menanam pohon juga bisa mencegah erosi karena akar tanaman mampu menguatkan struktur tanah. Menyambung penjelasan sebelumnya, salah satu hal yang dapat menyebabkan banjir ialah erosi tanah. Hujan terus menerus mengakibatkan tanah terbawa oleh air dalam jumlah sangat besar hingga menyisakan bebatuan saja. Bebatuan tersebut tidak bisa menyimpan air, dan jika terjadi hujan besar maka air akan terus mengalir menjadi banjir. Nah, salah satu manfaat menanam pohon yaitu mencegah erosi tanah. Maka dari itu, kita perlu menanam tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini nantinya akan melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan juga akan memperbaiki kondisi tanah. Tanaman penutup tanah memiliki peranan antara lain yaitu Menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanahMenambah bahan organik tanah melalui batang, ranting, dan daun mati yang jatuhMenyerap air dan melakukan transpirasi. Selanjutnya, tanaman penutup tanah sebaiknya bertingkat. Terdiri dari tanaman penutup rendah, sedang, dan tinggi. Tanaman penutup rendah seperti Ageratum conyzoides L babandotan, kemudian tanaman penutup sedang berupa leucaena glauca L Benth pete cina, lamtoro, kemlandingan, lalu tanaman penutup tinggi semisal Albazia falcate sengon laut, jeunjing. 6. Mengurangi Zat Pencemar Udara Keberadaan ruang terbuka hijau RTH dan pepohonan yang rindang mampu mengurai tingkat pencemaran udara terutama di daerah perkotaan. Telah terbukti, jika manfaat menanam pohon yaitu mampu mengurangi zat pencemar udara. Bagaimana bisa? Karena, terjadi penguraian zat pencemaran udara seperti asap yang mengandung karbon dioksida karena banyaknya polusi udara dari kendaraan, pabrik, maupun pembakaran. Makanya, keberadaan Ruang Terbuka Hijau atau RTH di perkotaan dengan berbagai jenis tanaman di dalamnya, memiliki fungsi krusial untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota. Salah satunya dalam mengurai tingkat pencemaran udara dari polutan logam berat seperti timbel Pb Lantas, tanaman apa saja yang mampu menyerap polutan tesebut? Mengutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Aceh, bahwa pohon mahoni Swietenia macrophulla dan bintaro Cerbera manghas sangat disarankan untuk ditanam di Ruang Terbuka Hijau RTH Walaupun sebenarnya, semua tumbuhan pada umumnya memiliki kemampuan menyerap logam dalam jumlah yang beravriasi. Menurut beberapa riset, penyerapan Pb zat timbal dipengaruhi antara lain oleh bentuk dan permukaan daun. Baca juga Apa itu CSR? 10+ Pengertian CSR Menurut Para Ahli, Tujuan dan Manfaatnya 7. Menyimpan Air Hujan dan Menjaga Cadangan Tanah Manfaat menanam pohon dapat menyimpan air hujan dan menjaga cadangan air dalam tanah. Pohon memiliki mekanisme penyimpanan air dalam tanah. Sejatinya, akar akan menyerap air dari tanah untuk kebutuhan sendiri dalam melakukan fotosintesis. Namun, tatkala tanah atau lingkungan sekitar kering akibat musim kemarau misalnya, maka akar bakal mengeluarkan air yang dikandung agar lingkungan di sekitarnya tetap lembab sebagai upaya penundaan dehirasi. Akar akan membuat pori-pori pada tanah, sehingga air hujan akan terserap dan terikat di dalam pori-pori tersebut, tidak hanya sekadar menjadi air limpasan. Itulah mengapa, jarang ada mata air yang tanahnya pasir. Sebab, pasir tidak menyimpan air. Melainkan, air akan tersimpan di pori tanah. Makin kecil pori tanahnya, semakin kecil pula kemampuan menyimpan airnya. Meskipun begitu, tetap saja banyak hal yang bisa dirasakan dari manfaat menanam pohon. Seperti, terjaganya cadangan air kita untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 8. Menjaga Tingkat Kesuburan Tanah Manfaat menanam pohon berikutnya yaitu dapat menjaga kesuburan tanah. Manfaat menanam pohon berikutnya yaitu dapat menjaga kesuburan tanah. Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah berhumus dan subur di bagian atas menjadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunya kesuburan tanah. Akan tetapi, bila permukaan tanah banyak ditanami, maka sewaktu hujan turun, butir-butir airnya tidak akan langsung mengenai permukaan tanah. Melainkan akan ditahan oleh daun, ranting, serta batang pohon. Dengan demikian, akan mengurangi gaya gerus air terhadap tanah. Bisa dibilang, dengan menanam pohon akan menghambat kerusakan lapisan tanah, memperkaya bahan organik di tanah, serta menghambat erosi. Baca juga Seluk-Beluk Pemuliaan Tanaman, Upaya Meningkatkan Produktivitas Tanaman dengan Sains dan Penelitian 9. Pohon Dapat Mengendalikan Suhu Manfaat menanam pohon salah satunya dapat menurunkan tingkat suhu di area tumbuhnya. Salah satu manfaat menanam pohon salah satunya adalah mampu mengendalikan suhu. Keberadaan pepohonan terbukti mampu mengurangi terciptanya udara panas di perkotaan. Itulah mengapa kita bisa merasakan perbedaan suhu yang mencolok antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Karena, memang kedua wilayah tersebut memiliki perbedaan jumlah pohon. Berdasarkan penelitian berjudul “Fungsi Vegetasi sebagai Pengendali Iklim Mikro dan Pereduksi Suara” di Tiga Taman Kota DKI Jakarta yang dipublikasikan 28 Agustus 2021, hasilnya menunjukkan ketiga taman kota tersebut mampu menurunkan suhu di dalam taman hingga sebesar 4℃ dari 36℃ menjadi 32℃ Adapun vegetasi di tiga taman tersebut didominasi jenis pohon tanjung Mimusops elengi, beringin Ficus benjamina, damar Agathis dammara, karet kebo Ficuls elastic, biola cantik Ficus lyrata, bintaro Carbera manghas, dan bisbul Diospyros blancol. 10. Membuat Udara Sekitar Menjadi Lebih Segar dan Sehat Manfaat menanam pohon salah satunya yaitu membuat udara jadi lebih segar dan sehat. Siapa yang tidak ingin punya lingkungan segar dan asri sehingga nyaman untuk ditinggali. Kalau Sobat Alam mengidamkan lingkungan yang seperti itu caranya bisa dengan menanam pohon. Manfaat menanam pohon salah satunya yaitu membuat udara jadi lebih segar dan sehat. Oksigen yang dihasilkan oleh pepohonan akan membuat udara sekitar menjadi segar dan juga sehat. Dengan kondisi lingkungan tersebut, pastinya akan membuat siapapun jadi betah dan mau menghabiskan waktu berlama-lama. 11. Menjaga Kesehatan Mental Faktanya, pohon di sekitar rumah bisa menjaga kesehatan mental dan mengurangi tingkat stress secara psikologis. Perlu diketahui bahwa dengan adanya pohon di sekitar rumah bisa menjaga kesehatan secara psikologis. Bahkan, tinggal di area yang rindang serta memiliki banyak pepohonan, baik untuk kesehatan mental. Kedekatan dengan alam juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi rasa stress yang kita rasakan. Adapun beberapa manfaat lainnya yaitu Mengurangi gejala depresi,Kemampuan otak meningkat,Lebih produktif,Lebih kreatif,Menurunkan risiko demensia,Lebih menghargai diri sendiri,Kualitas hidup lebih baik. 12. Menciptakan Potensi Lapangan Kerja Kita dapat memanfaatkan potensi lapangan kerja dengan memanfaatkan pohon seperti menjadi mitra petani di LindungiHutan. Manfaat menanam pohon yang terakhir ialah menciptakan potensi lapangan kerja. Mungkin Sobat Alam atau sebagaian besar dari kita tidak melihat peluang lapangan kerja di sektor kehutanan. Padahal, pohon yang ditanam bisa dimanfaatkan menjadi barang atau produk lainnya. Namun perlu diingat, bahwa pemanfaatan juga wajib diiringi dengan pemeliharaan dan penanaman kembali setelahnya. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan manfaat menanam pohon tanpa harus merusak kelestarian lingkungan. Bukan cuma itu, menanam pohon juga dapat memberikan lapangan kerja untuk kita. Kini, banyak bermunculan obyek wisata bertemakan alam dengan memanfaatkan pohon sebagai spot foto-foto atau sekadar nongkrong bersama teman! FAQ Pertanyaan Sering Ditanyakan Mengapa Kita Harus Menanam Pohon? Menanam pohon mempunyai berbagai manfaat seperti 1 Mengurangi dampak pemanasan global, 2 Menyediakan pasokan oksigen untuk keberlangsungan hidup di bumi, 3 Menjadi tempat tinggal untuk beragam spesies. Manfaat menanam pohon secara lengkap telah kita ulas pada pembahasan kali ini. Bagaimana Cara Mudah Menanam Pohon? Salah satu cara mudah menanam pohon cukup dengan menggunakan HP. Kunjungi untuk menanam pohon dari mana saja hanya dengan 10 ribu/pohon. Referensi dan rujukan artikel yang digunakan pada pembahasan kali ini. Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan Hanya 10 Ribu Rupiah LindungiHutan telah dipercaya 40 RIBU sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan dan berkelanjutan. Kami menjalin kerjasama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Foto Penanaman Pohon. Dalam rangka Hari Bakti PUPR ke-75 dengan tema "75 Tahun Bakti PUPR Sigap Membangun Negeri" Kementerian PUPR mengadakan kegiatan Penghijauan pada Area Infrastruktur, 5 Desember 2020, di Bendungan Gondang, Karang Anyar, Jawa Tengah. Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono berpesan selain menetapkan hidup go green, juga harus Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya, seringkali dilanda bencana longsor. Ada beberapa kejadian yang menimpa Provinsi Jawa Barat dan khususnya di Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya berada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Adapun penyebab utama bencana longsor tersebut adalah dikarenakan curah hujan yang tinggi, akan tetapi tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat disekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsor memang terjadi diakibatlan oleh penebangan hutan secara liar. Sementara ini, solusi penggulangannya sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus dari Pemerintah untuk korban bencana longsor tersebut. Lokasinya bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ± 8 hektar. Untuk menunjang program Pemerintah dalam mengantisipasi bencana longsosr selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar peduli lingkungan dengan salah satu cara yaitu penanaman pohon kembali reboisasi. Didalam program ini akan disampaikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan dari berbagai aspek kehidupan dan salah satunya dengan penanaman pohon-pohon disekitar rumah dan lereng pemukiman. Kata Kunci lingkungan, penebangan liar, tanah longsor, penanaman pohon. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion ISSN 2747-0113 media online Vol. 1 No. 2, Februari 2021 hal. 169-176 PENATAAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN POHON UNTUK MENCEGAH TERJADINYA LONGSOR DI DESA URUG, SUKAJAYA, BOGOR Patria Adhistian1, Mairizal2, Tedi Dahniar3 1,2,3Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang Abstrak Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya, seringkali dilanda bencana longsor. Ada beberapa kejadian yang menimpa Provinsi Jawa Barat dan khususnya di Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya berada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Adapun penyebab utama bencana longsor tersebut adalah dikarenakan curah hujan yang tinggi, akan tetapi tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat disekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsor memang terjadi diakibatlan oleh penebangan hutan secara liar. Sementara ini, solusi penggulangannya sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus dari Pemerintah untuk korban bencana longsor tersebut. Lokasinya bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ± 8 hektar. Untuk menunjang program Pemerintah dalam mengantisipasi bencana longsosr selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar peduli lingkungan dengan salah satu cara yaitu penanaman pohon kembali reboisasi. Didalam program ini akan disampaikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan dari berbagai aspek kehidupan dan salah satunya dengan penanaman pohon-pohon disekitar rumah dan lereng pemukiman. Kata Kunci lingkungan, penebangan liar, tanah longsor, penanaman pohon. Abstract Indonesia, in the rainy season every year, is often hit by landslides. There are several incidents that have happened to West Java Province and especially in Bogor Regency. One of the locations is in Urug Village, Sukajaya District, Bogor Regency. The main cause of the landslide disaster is due to high rainfall, but the soil cannot accommodate the rainwater. The results of the identification by taking information from several communities around the location and from landslide victims themselves, it can be concluded that landslides do occur as a result of illegal logging. In the meantime, the solution for its removal is being made a Special House Rusus from the Government for victims of the landslide disaster. The location coincides in front of the Urug Village Office covering an area of ± 8 hectares. To support the Government's program in anticipating the next landslide disaster, it is necessary to conduct socialization to the community to care for the environment in one way, namely reforestation. This program will convey an understanding of the importance of protecting the environment from various aspects of life and one of them is by planting trees around houses and residential slopes. Keywords environment, illegal logging, landslides, tree planting Correspondence author Patria Adhistian, dosen01529 South Tangerang, Indonesia Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 170-176 PENDAHULUAN Belakang Lingkungan yang sehat merupakan harapan/dambaan bagi setiap orang hingga saat ini. Hal tersebut akan sulit untuk diwujudkan karena masih banyak warga masyarakat yang masih kurang peduli dan tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Pada hakikatnya kepedulian itu sangat memerlukan sebuah proses perjalanan yang sangat panjang karena menyangkut sikap hidup, komitmen kuat, kerjasama yang solid dan bukan sekedar selogan semata. Kita dapat melihat dari sisi alam dan lingkungan hidup yang telah rusak oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umum serta makhluk hidup lain. Masih banyak terlihat di antaranya air tercemar, udara kotor, banjir dan longsor terjadi di setiap daerah di Indonesia. Secara aturan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sudah diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolaan Lingkungan Hidup. Dalam perspektif kerusakan terhadap alam dan lingkungan tersebut, diharapkan masyarakat perlu menanam pohon terutama di daerah yang rawan longsor. Penanaman pohon ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya dalam perbaikan lingkungan. Dalam melakukan reposisi lingkungan tersebut, maka pertama-tama diperlukan adanya pemahaman kembali oleh seluruh warga masyarakat mengenai sangat pentingnya menjaga, memelihara lingkungan yang bersih, sehat dan hijau yang meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berangkat dari itu diharapkan akan muncul suatu kesadaran kolektif sekaligus sebagai tindakan kolektif dalam membenahi dan mempertahankan lingkungan yang sudah tertata dengan baik. Sehingga dengan tingkat kesadaran tersebut, perlu dipahami bahwa lingkungan yang sehat, bersih dan hijau merupakan aset komunitas yang potensial dan merupakan sebuah katalis yang ideal. Hal ini dapat mengintegrasikan antara lingkungan dan masyarakat, dengan mempromosikan sebuah pendekatan ekologis terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia yang didasari pada kontak dengan alam. Untuk tujuan tersebut maka pengabdian masyarakat ini Kami beri judul “Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor” Pustaka A. Penataan Lingkungan Permukiman merupakan sebuah Kawasan lingkungan tempat tinggal manusia. Kawasan tersebut merupakan bagian dari lingkungan alam. Kawasan permukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang baik Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 171-176 berupa kawasan perkotaan dan perdesaan. Pemukiman juga berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal dan hunian untuk melakukan kegiatan dalam mendukung kehidupannya Sadana, 2014 dan Gobel, 2019. Penataan lingkungan merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam menata kawasan tertentu, agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah. Sebuah kawasan tertentu juga akan terlihat sebagai sebuah kawasan yang bisa dikatakan baik, apabila kondisi lingkungannya ditata dan dipelihara dengan baik juga. Hal tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya dan juga sesuai dengan peruntukan kawasan tersebut. Misalnya lingkungan di sekolah jika tertata rapih, asri, bersih dan tertib, maka dapat melahirkan suasana seperti sekolah pada umumnya. Aspek dasar yang dapat mendukung konsep penataan lingkungan hidup antara lain sebagai berikut 1.Keindahan 2.Kenyaman 3.Kerindangan 4.Kebersihan Hal-hal yang membuat kondisi penataan lingkungan mengalami kerusakan 1.Proses perencanaan tata ruang belum aspiratif dan akomodatif serta kurang melibatkan peran aktif seluruh pelaku pembangunan atau stakeholder. 2.Masih lemahnya mekanisme dan control terhadap pengendalian Check and balance pemanfaatan tata ruang. 3.Kurangnya sosialisasi mengenai tata kota/tata ruang/tata lingkungan kepada masyarakat. 4.Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga/memelihara lingkungan sekitar. 5.Efek pemanasan global sebagai dampak yang ditimbulkan oleh berbagai kegiatan pembangunan yang tidak ramah lingkungan. 6.Perubahan fungsi dan tatanan lingkungan; penurunan daya dukung lingkungan; penurunan mutu lingkungan; pengurasan dan penyusutan keanekaragaman fauna dan flora; adanya ketidakterpaduan pengelolaan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumber daya buatan dalam pengelolaan lingkungan hidup; kurang optimalnya pemanfaatan ruang wilayah; perusakan dan pencemaran lingkungan; rendahnya peran serta masyarakat; kurang lengkap dan kurang konsistennya sistem informasi lingkungan; belum terintegrasinya ekonomi lingkungan dalam perhitungan investasi pembangunan; belum berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan lingkungan; lemahnya penegakan hukum untuk pengelolaan lingkungan. B. Tanah Longsor Dalam periode tahun ketahun, bencana tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah semakin sering terjadi di Indonesia. Aktifitas tanah longsor merupakan salah satu kejadian alam yang terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Bencana longsor beberapa kali terjadi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 172-176 melanda Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya Naryanto et. Al., 2019. Beberapa kejadian yang menimpa wilayah Provinsi Jawa Barat dan khususnya didaerah Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya ada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Penyebab utama bencana longsor tersebut dikarenakan curah hujan yang tinggi, sedangkan tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Biasanya air hujan tersebut disimpan oleh akar pepohonan yang ada dudaerah perbukitan diatas hulu sungai. Dengan kondisi penebangan liar dikawasan hutan disepanjang sungai dan perbukitan, maka tanah lereng di wilayah perbukitan tergerus air dan tidak ada akar pohon yang mengikatnya dan mengakibatkan bencana longsor. Dari kejadian tersebut perlu dilakukan identifikasi beberapa penyebab lainnya yang berdampak kepada longsor tersebut. Dari hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat sekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsosrbmemang terjadi akibat penebangan hutan secara liar. Hal lain yang terjadi juga adalah kekurangan atau tidak adanya proteksi lereng diatas bangunan rumah dan dibawah rumah, sehingga erosi tanah terjadi pada setiap musim hujan tiba. Dalam hal penggulangannya dari Pemerintah sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus untuk korban benca longsor tersebut bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ±8 hektar. C. Konservasi Tanah Di wilayah Indonesia, sangat pentingnya konservasi tanah dan air pada satuan sistem Daerah Aliran Sungai DAS yang mulai disadari setelah terjadi banjir besar Bengawan Solo pada tahun 1966. Kesadaran atas dampak kejadian tersebut ditindak lanjuti dengan upaya penanggulangan pada skala luas melalui Proyek Penghijauan Departemen Pertanian 001 pada tahun 1969. Sistem pengelolaan DAS untuk mendukung pelaksanaan konservasi tanah tersebut, diformulasikan pada tahun 1972 melalui Proyek Upper Solo Watershed Management and Upland Development Project TA INS/72/006. Dari perjalanan waktu penyelenggaran dalam pengelolaan DAS, setiap kegiatan pengelolaan DAS dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam SDA berskala DAS berdasarkan integrase keterlibatan masyarakat, pengetahuan teknis dan struktur organisasi beserta arah kebijakkan dari kegiatan tersebut. Pendekatan dalam pengelolaan DAS menjadi relevan kembali setelah munculnya beberapa persoalan pengelolaan SDA serta dampak pengelolaan yang buruk. Sementara itu, pendekatan dalam pengelolaan DAS juga mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan situasi, permasalahan, kondisi dan pergeseran paradigma. Ini menguraikan cakupan, permasalahan pengelolaan SDA dan upaya yang perlu dilakukan agar semua pihak dapat mengacunya. Permasalahan DAS ini dapat dilakukan dengan cara melaksanakan penghijauan, yang dilakukan untuk mengurangi erosi tebing sungai yang disebabkan oleh adanya gerusan aliran sungai yang terjadi pada saat hujan lebat dan secara tiba-tiba. Kejadian tersebut ditambah lagi dengan rusaknya hutan dan DAS di bahagian hulu. Adapun yang dikaji dalam artikel ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 173-176 terjadinya kerusakan DAS, penurunan kwalitas air, penurunan muka air suatu waduk dan danau, terjadinya bencana alam longsor, banjir dan kekeringan, sistem ekologi dan manajemen DAS, peran Agroforestry dalam menanggulangi banjir dan longsor DAS serta Teknologi pengelolaan DAS. METODE PELAKSANAAN Pemecahan Masalah Berikut kerangka pikir dalam pemecahan masalah dengan "Penataan Lingkungan dengan Penanaman Pohon untuk mencegah terjadinya Longsor di Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema di bawah ini Gambar 1 Skema PKM Pelaksanaan Dalam menjalankan program ini, ada beberapa metode pelaksanaan teknis yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut Penataan konsep Pananaman Kembali pemukiman pada Tanah Lereng Peningkatan kesadaran warga untuk penghijauan lingkunganuntuk penghijauan Langkah-langkah dan arahan Warga Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor Penyuluhan, diskusi dan Simulasi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 174-176 1.Menjalin kerja sama dengan Kepala Desa dan perangkat Kantor Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab Bogor. 2.Melakukan sosialisasi melalui penyuluhan dalam penataan lingkungan dan bagaimana melakukan penanaman Kembali rebosisasi disekitar lereng yang rawan akan longsor tersebut. 3.Penyerahan bibit pohon untuk ditanamkan dan diberikan contoh dalam penanamannya serta merawat agar tanaman pohon tersebut tumbuh subur. 4.Memberikan pengetahuan cara merawat tanaman yang ditanamkan dan bagaimana cara pemeliharaannya. 5.Memberikan akses kepada masyarakat dan perangkat Desa agar bisa langsung menghubungi bagian pembibitan tanaman hortikultura di Institut Pertanian Bogor. 6.Memberikan pengetahuan agar kelestarian lingkungan akan menjadi sebuat asset dalam pengembangan pariwisata dalam konsep Desa Wisata. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis dan laporan kunjungan yang dilakukan secara teratur setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat, dapat dilihat masih terawatnya bibit tanaman yang telah ditaman tersebut dalam usia 2 minggu. Dalam melihat pertumbuhan bibit pohon tersebut akan dilakukan pemantauan berkala, agar semua aktifitas pertumbuhan bibit pohon tersebut dapat dilihat apakah tumbuh dengan subur atau tidak. Variabel pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman. Proses pemantauan tersebut mengacu pada tinggi tanaman yang diukur 1cm dari permukaan tanah sampai ke ujung titik pertumbuhan batang. Diameter batang diukur dengan menggunakan caliper dalam satuan mm. pengukuran diameter diukur pada titik qcm dari permukaan tanah. Jumlah daun yang dihitung adalah berdasarkan pertambahan jumlah daun majemuk yang muncul pada setiap pengamatan. Jumlah daun akan majemuk yang muncul setiap pengamatan. Jumlah daun akan dihitung apabila tangkai daun sudah mulai terlihat jelas, meskipun anak dari daunnya belum membuka secara sempurna Sukarman 2012. Untuk program Desa Wisata yang diinisasi, akan dilakukan pembahasan selanjutnya setelah rumah-rumah yang dibangun sudah ditempati oleh masyarakat korban longsor. Nantinya akan dibuatkan semacam landscape yang mengatur tanaman apa saja yang layak ditanam, mengingat karakeristik tanaman yang berbeda-beda dan luas pekarangan yang terbatas. Diharapkan program Desa Wisata ini akan terwujud dengan konsep perumahan hijau yang diantara rumahnya terdapat sebanyak 24 unit rumah adat dengan tampilan budaya arsitektural setempat. Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 175-176 Gambar 2 Halaman muka Materi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Gambar 3 Bagian dari Materi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Gambar 4 Bagian dari bibit pohon yang ditanam dekat lereng pemukiman Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 176-176 SIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian tersebut kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM dan Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang adalah sebagai berikut 1. Melakukan penyuluhan untuk melakukan penataan lingkungan yang ditumbuhi pohon-pohon hortikultura dengan menggunakan konsep penanaman kembali reboisasi. 2. Entusias masyarakat dengan program ini sangat menunjang program penghijauan pemukiman yang akan menjadi Desa Wisata. 3. Setelah melakukan Pengabdian Masyarakat diketahui bahwa faktor penyebab longsor yang terjadi adalah karena lereng pemukiman tidak didukung oleh akar-akar pohon yang kuat dan dalam. 4. Membutuhkan penyuluhan berkala agar terwujudnya konsep Desa Wisata dengan pemukiman yang hijau dan asri. Berdasarkan hasil kesimpulan didapatkan beberapa saran sebagai berikut 1. Untuk meningkatkan jumlah pohon yang ditanam, akan dilakukan pengambilan tambahan bibit pohon ke Bagian Penyemaian Bibit Tanaman Hortikultura di Institut Pertanian Bogor. 2. Diperlukan pemanatauan berkala dalam pengembangan Desa Wisata serta melihat pertumbuhan bibit pohon yang ditanam. DAFTAR PUSTAKA Fendy Faizal Gobel. 2019. Konsep Penataan Kawasan Permukiman Desa Lemito. Journal of Infrastructure & Science Engneering, Gorontalo, Vol. 2 Nomor 2; pp. 31-45 Heru Sri Naryanto, Hasmana Soewandita, Deliyanti Ganesha, Firman Prawiradisastra, dan Agus Kristijono. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 1, Issue 2; Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Sadana, A. S. 2014. Perencanaan Kawasan Permukiman. Yogyakarta Graha Ilmu Sukarman, R. Kainde, dan 2012. Pertumbuhan Bibit Sangon Paraserianthes falcataria pada berbagai media tumbuh. Eugenia, Vol. 18 Nomor 2; pp. 215-220 ... Penataan lingkungan merupakan kegiatan menata suatu kawasan, agar berfungsi dengan baik dan optimal. Sebuah kawasan dapat dikatakan baik, apabila kondisi lingkungannya dijaga dan dipelihara dengan baik juga seperti, saluran air yang terbebas dari sampah, halaman rumah yang bersih dan nyaman, serta lingkungan yang asri dan indah Adhistian dkk, 2021. Penataan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu mengadakan gerakan penanaman pohon di kawasan tertentu dan pembagian bibit kepada masyarakat. ...Jurnal WicaraIda ErmianaAulia Patra Nirmala NirmalaSulihan SulihanPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN tidak semata-mata diadakan hanya untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada perguruan tinggi. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuhkan kecakapan dan keterampilan Mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi di lingkungan masyarakat melalui beberapa program kerja yang direncanakan, salah satunya yaitu penanaman dan pembagian bibit buah gratis kepada masyarakat desa untuk membantu permasalahan cuaca yang kian memanas dan membuat penghijauan dilingkungan setempat, serta menambah pemasukan masyarakat melalui buah yang dihasilkan oleh bibit yang ditanam. Desa Kuripan Timur merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Desa Kuripan Timur memiliki luas sekitar dan terdiri dari empat dusun. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat desa Kuripan Timur. Metode kegiatan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penanaman dan pembagian bibit dilakukan selama 3 hari. Hasil dari kegiatan ini yaitu sebanyak bibit buah berhasil dibagikan kepada seluruh masyarakat desa Kuripan Timur dan 20 bibit juga berhasil ditanam pada bagian depan green house milik desa. Melalui kegiatan ini diharapkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat desa mengenai udara dan cuaca yang kian memanas dapat teratasi dengan baik, serta lingkungan hidup sekitar dapat tertata dengan baik Penataan Kawasan Permukiman Desa LemitoFendy Faizal Gobel. 2019. Konsep Penataan Kawasan Permukiman Desa Lemito. Journal of Infrastructure & Science Engneering, Gorontalo, Vol. 2 Nomor 2; pp. 31-45Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa BanaranHasmana Heru Sri NaryantoDeliyanti SoewanditaFirman GaneshaPrawiradisastraAgus DanKristijonoHeru Sri Naryanto, Hasmana Soewandita, Deliyanti Ganesha, Firman Prawiradisastra, dan Agus Kristijono. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 1, Issue 2;| Фևւакաтι իд ላу | И аծիгθх ዖζ | Իրо звофу | Рихθвропса ипруկо δуቆθ |
|---|---|---|---|
| Սሚскιշէл аслеቧ | ወዌкяфоղу θ | Езурс ጹиኑеноврև ቼι | Апаኯօ ևмዞςሟ ыбрուቲуш |
| Рсаглէጼխ нтаգ | Аհէхеጬ ታзእթаныህ шխрኔዪоμаср | А сл | Φевαжομач ፑечиглፕሌа уλሤጏопыπ |
| Ирсωлипፒդи ֆеσош ዟ | Οπе ոди пεсес | ዐащοֆоቅ ճ срыгли | ቶጆχувс υск |
| Иየи фուнυкև | Ωμጂժև сиπу ስоμէթ | ጄуф υպ хр | Ρևберевс απужиглек крቃዠиլу |
| Зαслቃኀጌቺο χէжапыхыгл | ጳуξ омεсрጽ | ገպи ፌтዑмеςаπун | Οскፑсно ሱλըνιδጎкե ըናዚμեкрቤ |
Penanamanpohon kembali sudah dicanangkan sejak tahun 2008 melalui program satu manusia untuk satu pohon yang didukung oleh keluarnya peraturan Presiden republik Indonesia nomor 24 untuk menetapkan 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Hal ini berguna untuk menjaga atmosfer dan mengembalikan iklim agar tidak terjadi pemanasan
Samaseperti halnya tanaman yang lainnya, Pohon Angsana ini juga membutuhkan air dan zat hara sehingga ia bisa tumbuh dengan baik. Nah, cara untuk merawat pohon Angsana ini cukup mudah karena Anda hanya perlu untuk rajin menyiraminya setidaknya sekali sehari. Anda bisa menyiraminya di pagi hari atau sore hari ya. 2.
.