Jawabanjawaban yang tepat adalah B. Pembahasan: Peristiwa Serah Terima Elektron Berlangsung Pada Pembentukan Senyawa Peristiwa perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan ikatan ionik.. Dalam kata lain, ikatan ionik terjadi antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion).
Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah. Struktur NaCl 1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl Pembentukan ikatan ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak ion = logam + nonlogamKalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk nonlogam golongan VIA CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam golongan IVA dan H juga nonlogam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk nonlogam golongan VIIA. Sifat Garam sangat berbeda dari natrium dan clorin yang membentuknya, untuk mendapatkan garam kamu tidak akan makan natrium dan menghirup klorin Proses pembentukan senyawa ion lainnya yaitu, MgO dan MgCl2 Pembentukan senyawa ion MgO Pembentukan Senyawa Ion MgCl2 Sifat Fisis Senyawa Ion Beberapa sifat senyawa ion, antara lain Memiliki Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik. Keras Tetapi Rapuh Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terkait kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan dapat bergeser jika dikenakan gaya luar. Ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya, sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan terjadinya pemisahan. Berupa Padatan pada Suhu Ruang Larut Dalam Pelarut Air, Tetapi Umumnya Tidak Larut Dalam Pelarut Organik garam senyawa ionik yang dilarutkan dalam air Tidak Menghantarkan Listrik Dalam Fasa Padat, Tetapi Menghantarkan Listrik Pada Fasa Cair Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik. Pelajari juga jenis ikatan kimia yang lainnya ikatan kovalen ikatan logam Sumber Arie, rose. 2011. Complete Chemistry for Cambridge. Oxford. second edition Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid 3. Jakarta Erlangga.
1- 15 Contoh Soal Ikatan Kimia Kelas 10 dan Jawaban; 16 - 30 Soal Ikatan Kimia dan Pembahasan; 31 - 45 Contoh Soal Ikatan Kimia dan Kunci Jawaban Ikatan kimia yaitu ikatan yang bisa terjadi karena adanya berbagai unsur didalam kondisi yang tidak stabil. Tapi, berusaha menjadi stabil seperti gas mulia dengan cara membentuk ikatan dengan unsur yang lain. Kalo dilihat dari jenisnya ikatan kimia dibagi menjadi 2, yaitu ikatan kovalen dan ikatan ion. Sekarang kita akan membahas salah satu jenis ikatan kimia, yaitu ikatan ion. Apa itu ikatan ion? Ingin tahu? Yuk, simak ulasannya dibawah ini! Pengertian Ikatan IonCiri-Ciri Ikatan IonSifat Ikatan IonProses Pembentukan Ikatan IonKeunikan Ikatan IonContoh Ikatan Ion Ikatan ionik ion yatu ikatan yang bisa terjadi akibat dari adanya perpindahan elektron dari satu atom menuju atom yang lainnya. Ada beberapa syarat sebuah ikatan ionik bisa terbentuk, diantaranya yaitu Berlangsungnya transfer elektron dari unsur elektropositif menuju unsur elektronegatif. Tercipta antara unsur yang elektropositif logam dengan unsur yang elektronegatif nonlogam. Unsur elektropositif akan melepaskan elektron yang membentuk kation, sedangkan unsur yang elektronegatif akan menangkap elektron yang membentuk anion. Tidak cuma itu aja, ikatan ionik juga bisa terjadi akibat adanya serah terima elektron. Jadi, menciptakan ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh sebuah gaya elektromagnetik. Senyawa yang dihasilkan disebut sebagai senyawa ion. Ciri-Ciri Ikatan Ion Ada beberapa ciri-ciri dari ikatan ion atau ionik yang perlu diketahui, diantaranya seperti Suatu ikatan ionik terbentuk melalui transfer penuh elektron valensi dari satu atom ke atom lain untuk mencapai suatu kestabilan. Jenis ikatan ini memungkinkan terbentuknya dua muatan ion yang berlawanan yaitu ion bermuatan positif atau kation dan ion bermuatan negatif atau anion. Keberadaan dua ion dengan muatan yang berlawanan ini akan menghasilkan gaya tarikan yang kuat antara keduanya. Ikatan ionik terjadi antara atom non logam dengan atom logam alkali atau alkali tanah. Ikatan ionik terbentuk dari atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar bahkan lebih besar daripada ikatan kovalen polar. Senyawa yang terbentuk dengan adanya gaya tarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif disebut dengan senyawa ionik. Sifat Ikatan Ion Berikut dibawah ini, ada beberapa macam-macam sifat yang ada didalam ikatan ion, diantaranya yaitu 1. Membentuk Kristal Keistimewaan sebuah senyawa ionik yaitu senyawa tersebut berada dalam bentuk kristal. Pada tingkat atomik, suatu anion dan kation akan saling bergabung buat membentuk susunan struktur kristal tiga dimensi berdasarkan ukuran dari ion yang terlibat didalamnya. Suatu kristal memiliki struktur yang rapi dan berulang. Contohnya Dalam garam dapur NaCl memiliki struktur kristal kubus dimana ion Na+ dan Cl– akan membentuk susunan kubus secara berulang dan tentunya tiga dimensi. 2. Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi Energi yang lebih besar diperlukan buat memecah ikatan ionik yang terjadi antara ion positif dan ion negatif dalam senyawa ionik. Makanya, titik didih dan titik leleh dari suatu senyawa ionik juga akan lebih tinggi dan umumnya lebih tinggi dari senyawa kovalen. Titik didih yang tinggi juga membuat senyawa ionik tidak mudah menguap. Jadi, umumnya senyawa ionik tidak memiliki bau yang menyengat, karena tidak ada zat yang berbentuk gas dan bisa dihirup oleh indra penciuman. 3. Entalpi Peleburan dan Penguapan yang Tinggi Sesuai dengan sifatnya yang memiliki titik didih dan titik leleh tinggi. Senyawa ionik juga memiliki kalor entalpi peleburan dan penguapan yang 10-100 kali lebih tinggi dibandingkan suatu senyawa molekular. Entalpi peleburan merupakan panas yang dibutuhkan buat melelehkan satu mol padatan dalam tekanan konstan. Sedangkan, entalpi penguapan yaitu panas yang dibutuhkan buat menguapkan satu mol senyawa dalam bentuk cairan pada tekanan tetap. 4. Keras Tapi Rapuh Kekerasan yang tinggi pada senyawa ionik akibat adanya tarikan yang sangat kuat antara ion positif dan ion negatif dalam senyawa ionik, jadi membuat satu dengan yang lain sulit untuk dipisahkan. Tapi, adanya tekanan bisa menginduksi gaya elektrostatik didalamnya buat memecahkan kristal tersebut. Saat suatu struktur udah mengalami split maka sangat mudah buat senyawa ionik tersebut untuk pecah. Makanya, suatu senyawa ionik memiliki struktur yang keras tapi rapuh. 5. Larut dalam Air Senyawa ionik merupakan senyawa yang mudah larut dalam air. Air merupakan sebuah senyawa yang bersifat sangat polar. Dimana, struktur air memiliki muatan dipol positif pada atom hidrogen dan dipol negatif pada oksigen yang disebabkan karena tarikan elektron oleh atom oksigen dimana atom ini memiliki nilai elektronegativitas yang tinggi. Adanya muatan dipol dalam air maka suatu senyawa ionik akan terdisosiasi dalam air menjadi ion penyusunnya dan masing-masing ion tersebut akan tertarik pada muatan dipol air yang berlawanan. Hal ini menjelaskan pernyataan diawal mengapa garam bisa larut dalam air dimana ion Na+ akan tertarik ke arah atom oksigen dari air, sedangkan ion Cl– akan tertarik ke arah hidrogen dari molekul air. 6. Larutan dan Lelehan Dapat Menghantarkan Listrik Dalam air, senyawa ionik akan terdisosiasi sebagai anion dan kation. Adanya anion dan kation memungkinkannya buat jadi konduktor listrik dimana masing masing ion itu yang akan bergerak dalam larutan buat mengalirkan listrik. Selain larutannya, lelehan dari senyawa ionik juga bisa menjadi penghantar listrik. 7. Isolator yang Baik Meskipun dalam bentuk larutan dan lelehannya dapat menghantarkan listrik, tapu padatan senyawa ionik tidak bisa menghantarkan listrik atau bersifat isolator. Karena, setiap ion terikat begitu erat dengan ion yang lain jadi tidak memungkinkan terjadinya pergerakan elektron buat menghantarkan listrik. Proses Pembentukan Ikatan Ion Setiap unsur harus berupaya buat memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan cara melepaskan elektron atau menerima elektron agar stabil. Peristiwa serah terima elektron satu ini, bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam dapur. Keterangannya Na adalah golongan IA yang IA mempunyai elektron valensi 1, sehingga agar stabil, IA harus bisa melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, maka 11Na 2, 8, 1. Jadi, pada saat terjadinya pelepasan 1 elektron, maka elektron yang paling terakhir akan menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral akan berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e- yang berarti Na melepas 1 elektron, lihat elektron yang ada di bagian sebelah kiri panah. Lalu dimana kira-kira 1 elektron yang dilepas oleh Na? Elektron yang lepas tersebut ditangkap oleh Cl. Sebab Cl memiliki elektron valensi 7 dia termasuk golongan VIIA. Maka, kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi, kalo Cl itu menangkap 1 elektron, konfigurasinya akan berubah menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhir yaitu 8, ini udah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl telah menangkap 1 elektron, maka Cl yang asalnya netral akan berubah wujud menjadi -1 Cl-. Reaksinya Cl + e- → Cl- yang berarti Cl menerima 1 elektron, lihat elektron yang ada di sebelah kiri panah. Pengaruh dari pembentukan Na+ dan Cl- sesuai dengan Hukum Coulomb, muatan yang beda jenisnya akan saling tarik menarik. Jadi, Na+ ini akan berikatan dengan Cl- dengan adanya gaya elektrostatik. Na+ + Cl- → NaCl Supaya lebih jelasnya, simak gambar dibawah ini Maka bisa diketahui, unsur pembentuknya seperti ini Ikatan ion = Logam + Non Logam Kalo digeneralisir, ikatan logam tersebut diantaranya yaitu Golongan IA kecuali H. IIA kecuali Be. IIIA Aluminium. Golongan transisi Golongan B. Sedangkan untuk non logam, diantaranya seperti Golongan IVA-VIIA. Jika VIIIA relatif stabil. Contohnya K2O memiliki ikatan ionik, karena K termasuk kedalam logam golongan IA dan O termasuk golongan non logam golongan VIA. CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk kedalam golongan non logam golongan IVA dan H termasuk non logam golongan IA, tapi buat H sifatnya kovalen. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk kedalam golongan logam golongan IA dan F termasuk kedalam golongan non logam golongan VIIA. Keunikan Ikatan Ion Berikut dibawah ini, ada beberapa keunikan yang ada pada ikatan ion, diantaranya seperti Senyawa ionik mudah sekali untuk menghantarkan listrik apabila didalam larutan. Ikatan ionik tercipta atau terbentuk antara ion logam ion positif dengan ion non-logam ion negatif. Ikatan ionik mudah sekali larut di dalam air serta pelarut polar lainnya. Senyawa ionik cenderung akan menciptakan kristal solid dengan titik leleh yang sangat tinggi. Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, lalu diikuti dengan nama non-logam penyusunnya. Contoh Natrium klorida. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif dengan ion yang bermuatan negatif. Contoh Ikatan Ion Salah satu contoh ikatan ion yang paling sering di temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah garam dapur. Didalam garam dapur tersebut, berlaku suatu rumus kimia yakni NaCl Natrium klorida. Pada NaCl padat ada ikatan antara ion Na+ dengan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, jadi hal tersebut bisa disebut sebagai ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan salah satu rangkaian antara ion Na+ dengan ion Cl-. Satu ion Na+ ini, dikelilingi dengan enam ion Cl- dan satu ion Cl- dikelilingi dengan enam ion Na+ seperti gambar diatas. Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Pengertian Ikatan Ion. Gimana? Sangat mudah dipahami kan? Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat 😀 Originally posted 2021-08-04 114414.
Peristiwaperpindahan elektron berlangsung pada pembentukan senyawa menggunakan ikatan ionik. dalam ikatan ionik suatu atom akan melepas elektron membentuk ion positif (kation) dan atom lain akan menangkap elektron bebas sehingga terbentuk ion negatif (anion). Berikut ini adalah contoh pembentukan senyawa ionik: NH₄⁺ + Cl⁻ ⇒ NH₄Cl Pembahasan
Apa Itu Serah Terima Elektron Pada Ikatan Ion Simak Penjelasan - Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Apa itu elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. Di berbagai ujian seperti UTBK, ujian sekolah atau ujian mandiri PTN, elo bakal sering nemuin pertanyaan "jelaskan pembagian ikatan kimia beserta contohnya"..apa itu serah terima elektron pada ikatan ion simak penjelasan , riset, apa, itu, serah, terima, elektron, pada, ikatan, ion, simak, penjelasan, LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Serah terima elektron adalah salah satu atom melepaskan elektron kepada atom lain, dan atom yang lain tersebut menerima elektron. Sedangkan ikatan kimia dengan penggunaan elektron bersama-sama berarti elektron digunakan baik oleh atom yang memiliki elektron dan juga atom yang mendapatkan elektron. Apa itu Serah Terima Elektron pada Ikatan Ion? Pengertian Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Apa itu Serah Terima Elektron pada Ikatan Ion? - Ikatan Kimia SMASelamat Datang di Raung Hanif Channel. Tempat Belajar Cara Jitu Jawab ini banya. Serah terima elektron adalah salah satu atom melepaskan elektron kepada atom lain, dan atom yang lain tersebut menerima elektron. Sedangkan ikatan kimia dengan penggunaan elektron bersama-sama berarti elektron digunakan baik oleh atom yang memiliki elektron dan juga atom yang mendapatkan terjadi serah terima elektron seperti pada contoh di atas. Nah, itu tadi tentang ikatan ionik. Semoga penjelasan di atas bisa menjawab pertanyaan elo jika pertanyaannya kayak "jelaskan pengertian ikatan ionik!". Dalam materi ikatan kimia juga ada ikatan kovalen, apa itu? Langsung cek bahasannya di bawah. Ikatan Kovalen Recommended Posts of Apa Itu Serah Terima Elektron Pada Ikatan Ion Simak Penjelasan Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam Ikatan Ion Ciri-Ciri Ikatan Ion Sifat Ikatan Ion Proses Pembentukan Ikatan Ion Keunikan Ikatan Ion Contoh Ikatan Ion Pengertian Ikatan Ion Ikatan ionik ion yatu ikatan yang bisa terjadi akibat dari adanya perpindahan elektron dari satu atom menuju atom yang Selaras dengan itu, Sistem ePerolehan eP telah menambahbaik penyediaan SST mengikut format di dalam 1PP/ bagi memantapkan urus tadbir perolehan Kerajaan terutama yang berkaitan pentadbiran kontrak secara atas talian. SST bagi perolehan bekalan dan perkhidmatan melalui Sistem eP akanDalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Apa itu elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. Di berbagai ujian seperti UTBK, ujian sekolah atau ujian mandiri PTN, elo bakal sering nemuin pertanyaan "jelaskan pembagian ikatan kimia beserta contohnya". - Ada beberapa jenis kimia yang didasarkan pada sifat-sifat molekuler. Salah satu jens ikatan yang paling kuat adalah ikatan logam. Ikatan logam adalah logam yang terjadi antara unsur-unsur logam. Ikatan logam dapat terjadi pada unsur logam murni, maupun unsur-unsur logamoid metaloid.Ikatan ion merupakan jenis ikatan kimia yang terjadi akibat adanya serah terima elektron pada atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepaskan elektron akan bermuatan positif kation, sedangkan atom-atom yang menerima elektron akan bermuatan negatif anion.Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara atom logam dengan atom non-logam karena adanya serah terima elektron. Contoh Kita mempunyai unsur Na dan Cl. Na memiliki konfigurasi elektron 2 8 1 sehingga dia kelebihan satu elektron yang menyebabkannya menjadi tidak kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom James E. Brady, 1990. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron sesama atom bukan logam.Pengertian Ikatan Kimia. Baca Cepat Buka. Ikatan adalah sesuatu yang menghubungkan sesuatu hal dengan hal yang lain. Ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut Atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron serah terima elektron.Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Serah Terima Elektron. Reduksi adalah reaksi penangkapan elektron menerima elektron Oksidasi adalah pelepasan elektron menyerahkan elektron Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi Biloks Reduksi adalah reaksi penurunan biloks Oksidasi adalah reaksi penaikan biloksNaBr Peristiwa serah terima elektron terjadi pada senyawa yang memiliki Ikatan Ion. Peristiwa serah terima elektron dapat terjadi antara unsur Logam dengan Non Logam. Unsur Logam cenderung menyerahkan elektronnya untuk mencapai ion terjadi karena serah terima elektron. Hal yang mendasari kenapa atom-atom ingin membentuk ikatan ion adalah dikarenakan atom-atom ingin mencapai kesetimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas di . Sebarang pertanyaan serta maklum balas berkaitan boleh diajukan kepada HASiL melalui a Hasil Care Line di talian 03-8911 1000 / 603-8911 1100 Luar Negara;Pemantauan pada satu elektron tunggal dalam perangkap Penning menunjukkan batasan atas jari-jari partikel sebesar 10 −22 meter. Terdapat sebuah tetapan fisika yang disebut sebagai "jari-jari elektron klasik" yang bernilai 2,8179 ×10 −15 m. Namun terminologi ini berasal dari perhitungan sederhana yang mengabaikan efek-efek mekanika kuantum. Conclusion From Apa Itu Serah Terima Elektron Pada Ikatan Ion Simak Penjelasan Apa Itu Serah Terima Elektron Pada Ikatan Ion Simak Penjelasan - A collection of text Apa Itu Serah Terima Elektron Pada Ikatan Ion Simak Penjelasan from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
ProsesPembentukan Ikatan Ion Setiap unsur harus berupaya untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan cara melepaskan elektron maupun menerima elektron agar stabil. Peristiwa serah terima elektron satu ini bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam dapur. Keterangannya:
– Hay hay bertemu lagi dengan artikel . Kali ini kita akan membahas tentang ikatan ion. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini. Pengertian Ikatan IonSifat – Sifat Ikatan IonCiri – Ciri Ikatan IonPembentukan Ikatan IonSebarkan iniPosting terkait Pengertian Ikatan Ion Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk dikarenakan adanya gaya tarik menarik secara elektrostatis yang berlangsung di antara ion positif dan negatif. Atom yang energi ionisasinya rendah akan lebih mudah membentuk ion positif sebab melepaskan elektron. Selanjutnya elektron tersebut ditangkap oleh atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar membentuk ion negatif sebab ia mudah menerima elektron. Maka akan terjadi gaya tarik menarik dan terbentuklah senyawa yang bersifat netral. Sifat – Sifat Ikatan Ion Selain bersifat relatif kuat, ikatan ion juga mempunyai sifat-sifat yang lain, diantaranya ialah sebagai berikut Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi. Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak sebab terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik. Keras tetapi rapuh. Memiliki sifat keras sebab ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh disebabkan lapisan-lapisan dapat bergeser apabila dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya maka timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang mengakibatkan terjadinya pemisahan. Berupa padatan pada suhu ruang. Larut dalam pelarut air, namun umumnya tidak larut dalam pelarut organik Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, namun bisa menghantarkan listrik dalam fasa cair. Zat dikatakan bisa menghantarkan listrik jika terdapat ion-ion yang bisa bergerak bebas membawa muatan listrik. Ciri – Ciri Ikatan Ion Terdiri dari atom logan dan Logam Besi Fe Alumunium Al Perak Ag Emas Au Natrium Na Magnesium Mg Lithium Li Logam dari gol IA1A dan IIA2A Atom Non-Logam Karbon C Hidrogen H Oksigen O Nitrogen N Phosfor P Dll Unsur dari gol VA, VIA, VIIA Pembentukan Ikatan Ion Setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini berlangsung pada senyawa NaCl alias garam dapur. Na merupakan golongan IA dimana ia mempunyai elektron valensi 1, maka agar stabil ia harus melepas 1 elektron. Apabila dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Maka apabila melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Sebab melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yakni si Cl. Dikarenakan Cl mempunyai elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Apabila dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi apabila Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya akan menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Sebab Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– berarti Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Adakah pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Jadi Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Ikatan ion = logam + nonlogam Apabila digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya yakni Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil. Demikianlah bahasan kita mengenai ikatan ion. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Ciri – Ciri Ikatan Ion Pengertian, Sifat & Pembentukannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂 Baca Juga Artikel Lainnya √ Sifat Koligatif Larutan Pengertian, Sifat, Rumus & Contohnya Lengkap √ Prinsip Kromatografi Pengertian & Jenisnya Lengkap √ Bahaya Kloroform Pengertian, Reaksi & Penggunaannya Lengkap √ Jenis – Jenis Larutan Pengertian, Jenis, Kadar & Reaksinya Lengkap √ Kegunaan Logam Alkali Pengertian & Sifatnya Lengkap
Peristiwaserah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Hal yang terjadi pada garam dapur yang terdiri dari Na dan Cl dapat dijelaskan sebagai berikut. Na merupakan golongan IA dimana IA memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil IA harus melepas 1 elektron. Konfigurasi elektron dari 11 Na adalah 2, 8, 1 Photo by Terry Vlisidis on Unsplash Sobat Pintar, dalam kehidupan sehari-hari kita sering memanfaatkan bahkan mengkonsumsi senyawa kimia, salah satunya adalah garam dapur. Jika kamu mempunyai kesempatan untuk berlibur ke Jepang saat musim dingin, cobalah untuk berjalan keluar ruangan. Meskipun suhu dingin akan menyergapmu, kamu sebaiknya tetap keluar ruangan untuk menyaksikan peristiwa yang tidak kamu jumpai di indonesia. Kamu akan melihat petugas yang sedang menebar garam di atas salju. Tujuan dari penyebaran garam ini adalah untuk mencegah terbentuknya es yang berpotensi membuat jalanan jadi licin. Garam dapur memiliki rumus kimia NaCl yang terdiri dari unsur Natrium Na merupakan logam dan unsur klorin Cl memiliki unsur non logam. Kedua senyawa ini memiliki unsur yang berbeda dan membentuk suatu ikatan kimia. Ikatan kimia adalah ikatan yang dapat terjadi karena unsur–unsur dalam keadaan tidak stabil berusaha menjadi stabil seperti gas mulia dengan cara membentuk ikatan dengan unsur lain. Berdasarkan jenisnya ikatan kimia dibagi menjadi 2 yaitu, ikatan kovalen dan ikatan ionik. Ikatan kimia yang dibentuk oleh unsur Na dan Cl dalam garam dapur adalah jenis ikatan ion. Nah, apa kamu tahu mengapa ikatan pada NaCl termasuk ikatan ion? Bagaimana pula bisa terjadi adanya ikatan ion dan pembentukannya? Jika Sobat Pintar masih bingung dan belum memahaminya, mari simak sama-sama ya penjelasan di bawah ini. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Nah, garam dapur itu rumus kimianya adalah NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, sehingga disebut ikatan ion. Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion ion positif dan ion negatif, maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik. Proses Pembentukan Ikatan Ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Natrium Na dengan konfigurasi elektron 2,8,1 akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi 2,8. Sedangkan Klorin Cl, yang mempunyai konfigurasi 2,8,7, akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi 2,8,8. Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif Na+ dan Cl akan menjadi bermuatan negatif Cl-. Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses Pembentukan Ikatan Ion pada NaCl Perbedaan Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen - Ikatan ion dapat terjadi karena perpindahan elektron dari kation ke anion sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron dari atom yang sama-sama kurang elektron. - Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan non logam sementara ikatan kovalen terjadi antar atom non logam. - Ikatan ion memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikatan kovalen. - Ikatan ion dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan maupun larutan sedangkan ikatan kovalen hanya larutan saja. Contoh Ikatan Ion Ikatan ion umumnya terjadi pada atom logam dan non logam. Atom logam seperti golongan IA dan IIA akan berperan sebagai kation sedangan atom-atom non logam seperti golongan VIIA dan VIA akan berperan sebagai anionnya. Contoh senyawa yang mengandung ikatan ion yaitu a. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk non logam golongan VIIA. b. K2O memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk non logam golongan VIA. c. MgCl2 memiliki ikatan ionik, karena Mg termasuk logam golongan IIA dan Cl termasuk non logam golongan VIIA d. BaCl2 memiliki ikatan ionik, karena Ba termasuk logam golongan IIA dan Cl termasuk non logam golongan VIIA e. LiF memiliki ikatan ionik, karena Li termasuk logam golongan IA dan F termasuk non logam golongan VIIA Nah, Bagaimana Sobat belajar tentang ikatan ion? Lebih menarik mana, ikatan ion atau ikatan cinta nih? Agar dapat memahami materi reaksi kimia lebih dalam atau memahami materi lainnya. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa. Writer Firda Faradila Sholikhah Editor Muhammad Fahmi Ridlo
IkatanKimia 41 Bagaimana proses pembentukan ikatan ion pada senyawa-senyawa berikut. a. CaCl 2 b. MgO Jawab a. Konfigurasi elektron atom Ca: 2 8 8 2 Konfigurasi elektron atom Cl: 2 8 7 Untuk mencapai kestabilannya, atom Ca harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron.
Home Unlabelled Peristiwa Serah Terima Elektron Berlangsung Pada Pembentukan Senyawa Paulo April 09, 2022 0 peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​1. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​2. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa3. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.... peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.. A. HBr B. NH3 C. H2O D. NaBr E. NO2 1. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​JawabanH2OPenjelasanMAAF KALAU SALAH , FOLLOW AKU YA ❤️ 2. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa pembentukan senyawa ion 3. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.... a sorry klo salah....... 4. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa D. NaBr............ 5. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.. A. HBr B. NH3 C. H2O D. NaBr E. NO2 C. H2OSemoga membantuMaaf kalau salahVideo Terkait Post a Comment
Peristiwaserah terima elektron berlangsun pada pembentukan senyawa. Question from @Isnanqadri - Sekolah Menengah Atas - Kimia Isnanqadri @Isnanqadri. May 2019 1 7 Report. Peristiwa serah terima elektron berlangsun pada pembentukan senyawa Tobiasgamalielb Kovalen Contoh, karbon dioksida Semoga membantu . 1 votes Thanks 0. More
Awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sementara reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hidrogen oleh suatu zat dan reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkap hidrogen. Oleh karena itu, teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Di sisi lain, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. Seiring dilakukannya berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Muncullah teori yang lebih modern yang hingga saat ini masih dipakai yaitu konsep redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dan berdasarkan serah terima elektron. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari konsep redoks berdasarkan serah terima atau transfer elektron. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Serah Terima Elektron Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya elektron-elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion lihat kembali materi tentang ikatan ion. Berdasarkan konsep serah terima elektron, reaksi redoks merupakan reaksi yang berlangsung melalui mekanisme serah terima elektron. Perhatikan reaksi berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os ………. reaksi 1 2Nas + Cl2g → 2NaCls ………. reaksi 2 Berdasarkan konsep reaksi redoks merupakan penggabungan dan pelepasan oksigen, maka pada reaksi 1 natrium mengalami oksidasi. Jika kalian perhatikan, reaksi 2 antara natrium dan klorin membentuk senyawa garam dapur NaCl mirip dengan reaksi 1 antara natrium dan oksigen. Berarti, pada reaksi 2 ini natrium juga mengalami oksidasi. Persamaan reaksi oksidasi natrium dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep serah terima elektron. Perhatikan contoh reaksi pembentukan senyawa Na2O berikut ini yang dijelaskan berdasarkan konsep serah terima elektron! □ Na akan melepaskan elektronnya untuk membentuk ion positif Na+ Nas → Na+aq + e- ………. pers. 1 □ Kemana elektron yang dilepas oleh Na tersebut? Ternyata, elektron ini diterima oleh oksigen untuk membentuk ion negatif O2- O2g + 4e- → 2O2- ……….…. pers. 2 Agar jumlah elektronnya setara, maka pada persamaan 1 dkalikan dengan faktor 4. Kemudian ion Na+ dan O2- membentuk 2NaO. Sehingga secara lengkap reaksi di atas dapat pula ditulis sebagai berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os Semua proses pelepasan elektron disebut reaksi oksidasi. Sedangkan proses penangkapan elektron disebut reaksi reduksi. Jadi, reaksi oksidasi natrium dengan reaksi reduksi oksigen berlangsung secara serentak/bersamaan. Setelah elektron dilepas oleh natrium, elektron ini akan langsung diterima oleh oksigen. Poin Kimia Oksidasi = Melepas elektron Reduksi = Menangkap elektron Konsep tersebut berbeda dengan konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen yang berlangsung secara terpisah. Jadi, tidak ada reaksi reduksi yang tidak menyebabkan reaksi oksidasi dan sebaliknya, karena tidak mungkin ada atom yang menerima elektron jika tidak ada yang melepaskannya. Hal tersebutlah yang dimaksud mekanisme serah terima elektron. Sehingga jika diaplikasikan pada reaksi antara natrium dan klorin pada contoh reaksi 2 di atas, maka dapat diketahui natrium mengalami oksidasi, sedangkan klorin mengalami reduksi. Untuk dapat lebih memahami konsep ini, perhatikanlah contoh-contoh reaksi yang dijelaskan melalui mekanisme serah terima elektron berikut ini. a. Oksidasi 2Nas → 2Na+aq + 2e- Reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Redoks 2Nas + Cl2g 2NaClaq b. Oksidasi 6O2-aq → 3O2q + 12e- Reduksi 4Al3+aq + 12e- → 4Als + Redoks 4Al3+aq + 6O2-aq → 4Als + 3O2q c. Reduksi Cu2+aq + 2e- → Cus Oksidasi Zns → Zn2+aq + 2e- + Redoks Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus d. Reduksi O2aq + 4e- → 2O2-aq Oksidasi 2Cas → 2Ca2+aq + 4e- + Redoks 2Cas + O2aq → 2CaOaq e. Reduksi 2H+aq + 2e- → H2g Oksidasi 2Ks → 2K+ + 2e- + Redoks 2Ks + 2H+aq → 2K+ + H2g Sekarang, coba kalian perhatikang gambar berikut ini. Selembar seng Zn dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 yang bewarna biru. Setelah beberapa saat, larutan berubah warnanya menjadi biru pudar, dan di permukaan lembaran seng yang tercelup nampak adanya lapisan hitam. Reaksi redoks ini dijelaskan dengan mekanisme serah terima elektron, yaitu sebagai berikut. Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus Poin Kimia □ Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron. □ Reduksi adalah peristiwa pengikatan elektron. □ Proses oksidasi dan reduksi berlangsung dalam satu reaksi. □ Oksidator adalah pengikat elektron. □ Reduktor adalah pelepas elektron. Contoh Soal dan Pembahasan Tentukan setengah reaksi dari reaksi-reaksi berikut. Tunjukkan zat oksidator dan reduktornya. 1. Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g 2. Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l 3. Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq 4. F2g + 2KClaq → F2g + 2KClaq Jawab 1. Reaksi pertama dapat juga ditulis sebagai berikut. ⇒ Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g ⇒ Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Reaksi ini dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi 2H+aq + 2e− → H2g + Reaksi keseluruhan Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu HCl. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 2. Reaksi kedua dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi 2Br–aq → Br2l + 2e- Setengah reaksi reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Reaksi keseluruhan Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Cl2. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu 2Br-. 3. Reaksi ketiga dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi Fe2+aq + 2e → Fes + Reaksi keseluruhan Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Fe2+. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 4. Persamaan reaksi ke empat tidak terjadi proses reaksi kimia, hal ini dikarenakan reaktan dan produk masih merupakan zat yang sama. Jadi persamaan reaksi tersebut bukan merupakan reaksi redoks.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, peristiwa perpindahan e- berlangsung pada pembentukan senyawa sro. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Molekul yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan atom lain. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 gas mulia. Oleh sebab itu dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 oktet kecuali Helium 2 duplet, seperti terlihat pada table di bawah ini. Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P 1 He 2 2 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet. Untuk mengilustrasikan ikatan kimia dapat dilakukan dengan menuliskan rumus Lewis dan rumus ikatan. Ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu 1. Ikatan Ion Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah. Struktur NaCl, 1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl Pembentukan ikatan ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak lebay. Ikatan ion = logam + nonlogam Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil. Contoh K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk nonlogam golongan VIA CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam golongan IVA dan H juga nonlogam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk nonlogam golongan VIIA. 2. Ikatan kovalen ikatan kovalen merupakan salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat penggunaan pasangan elektron bersama, dimana hanya bisa dilihat dengan struktur Lewis. Ada beberapa atom yang sukar melepas atau menerima elektron karena memerlukan atau membebaskan energi yang besar untuk berlangsungnya proses tersebut. Untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia, atom-atom ini saling berikatan melalui pemakaian pasangan elektron bersama. Pemakaian pasangan elektron bersama terjadi pada atom-atom nonlogam. Ikatan antaratom nonlogam yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut ikatan kovalen. Untuk bisa melihat bagaimana ikatan kovalen terjadi kita harus memahami terlebih dahulu struktur Lewis. a. Struktur Lewis Penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron disebut struktur Lewis. Tanda elektron yang digunakan, biasanya berupa tanda titik . dan tanda silang x, Perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen tunggal pada senyawa CH4 berikut ini. Konfigurasi elektron atom 6C 2, 4. Jadi, atom C memiliki 4 elelktron valensi. Pada pembentukan CH4, elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H. Pada setiap atom H yang dilingkari , terdapat dua elektron duplet dan pada atom C yang dilingkari terdapat delapan elektron oktet. Tanda titik . dan tanda silang x hanya notasi yang digunakan untuk membedakan elektron yang berasal dari atom C dengan elektron yang berasal dari atom H. Perhatikan pula bahwa pasangan elektron yang digunakan bersama dapat ditandai dengan garis. Ikatan kovalen yang terbentuk pada senyawa CH4, dinamakan ikatan kovalen tunggal. Agar lebih memahami pembentukan ikatan kovalen tunggal ,pelajarilah uraian berikut. Struktur Lewis Molekul NH3 Atom 7N memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut 7N 2, 5. Jadi,atom N memiliki elektron valensi dengan distribusi sebagai berikut. Struktur lewis N Atom 7N memiliki tiga elektron valensi tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan tiga elektron dari atom H. Struktur lewis NH3 b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua Ikatan kovalen rangkap dua dibentuk oleh atom-atom nnonlogam yang menyumbangkan dua elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Senyawa apa sajakah yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua? Berikut ini beberapa contoh senyawa-senyawa tersebut. 1. Struktur Lewis Molekul O2 Dalam atom O terdapat dua elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom O saling berikatan dan setiap atom menyumbangkan kedua elektron tidak berpasangan yang dimilikinya,terbentuklah molekul O2 yang memiliki struktur lewis sebagai berikut. Jadi, molekul O2 memiliki satu ikatan rangkap dua. Perhatikan bahwa setiap atom O yang dilingkari memiliki delapan elektron. 2. Struktur Lewis Molekul CO2 Dalam atom C terdapat empat elektron tidak berpasangan,sedangkan setiap atom O memiliki dua elektron tidak berpasangan. Jika atom C berikatan dengan atom O, satu atom C memerlukan dua atom O sehingga setiap elektron bebas menjadi berpasangan membentuk ikatan rangkap dua. Jadi, molekul CO2­ memiliki dua ikatan rangkap dua. c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang meyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen rangkap tiga adalah senyawa N2. Dalam struktur Lewis molekul N2, atom N memiliki tiga elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom N berikatan, setiap elektron yang tidak berpasangan saling berikatan dan membentuk struktur lewis sebagai berikut. Jadi, dalam molekul N2 terdapat ikatan rangkap tiga. d. Penyimpangan Kaidah Oktet Kaida oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan senyawa yang akan dibentuk leh unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah ini. Beberapa senyawa bersifat stabil meskipun tidak memenuhi kaidah oktet, misalnya BF3. Atom 5B memiliki konfigurasi elektron 5B 2,3. Atom B ini memiliki tiga elektron valensi. Distribusi elektron valensi atom B dan pembentukan ikatan pada BF3 sebagai berikut. Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3 dan BCl3. Bagaimana struktur Lewis PCl5? Konfigurasi elektron atom 15P 2, 8, 5. Atom P memiliki elektron valensi lima. Oleh karena dalam senyawa PCl5 satu atom P mengikat lima atom Cl, elektron valensi pada atom P harus terdistribusi pada lima posisi. Setiap atom Cl menerima satu elektron dari atom P. Pada atom P yang dilingkari terdapat sepuluh elektron kelebihan dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa PCl5 juga tidak memenuhi kaidah oktet. 3. IKATAN KOVALEN KOORDINASI Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong. NH4Cl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan kovalen koordinasi pada NH4+ di bawah. Senyawa NH4Cl terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk dari molekul NH3 dan ion H+, sedangkan ion H+ terbentuk jika hidrogen melepaskan satu elektronnya. Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama dua titik. Hal itu menunjukan bahwa pasangan elektron itu berasal dari atom yang sama. Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda -, sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda →. Jika NH4+ berikataan dengan Cl–, akan terbentuk senyawa NH4Cl. Jadi, pada senyawa NH4Cl terdapat tiga jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan satu ikatan ion antara ion NH4+ dengan ion Cl–. Senyawa HNO3 Pada penggambaran struktur lewis molekul HNO3, elektron yang berasal dari atom H ditandai dengan x, elektron dari N ditandai dengan x, dan elektron dari O ditandai dengan .. Jadi, dalam molekul HNO3 terdapat 3 ikatan kovalen dan 1 ikatan kovalen koordinasi. 4. IKATAN LOGAM Ikatan kimia antar atom-atom penyusun logam bukanlah ikatan ion ataupun ikatan kovalen. Tedapat suatu jenis ikatan yang dapat mengikat atom-atom logam, yakni ikatan logam. Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada. Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz. Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat tidak bergerak dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dari inti atom logam dan muatan negatif dari elektron valensi yang bebas bergerak dalam kisi kristal. Karena elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh medan listrik atau panas Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah ikatan bebasnya, maka semakin besar kekuatan logam. PEMBENTUKAN IKATAN LOGAM Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya elektron yang berada pada kulit terluar ini tidak hanya antara dua melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk digunakan bersama, dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom ini akan tetap sama, maksudnya seandainya ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula dan bila bergerak terlalu mendekat maka akan timbul gaya tolak menolak karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama sehingga kedudukan atom relatif terhadap atom lain akan tetap. Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan terletak beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk kabut elektron. Dalam logam, orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat kecuali Hg dan umumnya keras. Sumber
Tidakcuma itu aja, ikatan ionik juga bisa terjadi akibat adanya serah terima elektron. Jadi, menciptakan ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh sebuah gaya elektromagnetik. Senyawa yang dihasilkan disebut sebagai senyawa ion. Ciri-Ciri Ikatan Ion
Ikatan kimia merupakan ikatan yang bisa terjadi sebab adanya berbagai unsur di dalam kondisi yang tidak stabil namun berusaha menjadi stabil seperti gas mulia dengan cara membentuk ikatan dengan unsur yang lain, dan dilihat dari jenisnya ikatan, kimia dibagi menjadi 2, yakni ikatan kovalen serta ikatan Ikatan IonProses Pembentukan Ikatan IonKeunikan ikatan ionikContoh Ikatan IonIkatan ionik atau ikatan ion merupakan ikatan yang bisa terjadi akibat dari adanya perpindahan elektron dari satu atom menuju atom yang beberapa syarat sebuah ikatan ionik bisa terbentuk, diantaranya sepertiBerlangsungnya transfer elektron dari unsur elektropositif menuju unsur antara unsur yang elektropositif logam dengan unsur yang elektronegatif nonlogam.Unsur elektropositif akan melepaskan elektron yang membentuk kation, sementara unsur yang elektronegatif akan menangkap elektron yang membentuk hanya itu saja, ikatan ion ini juga bisa terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga menciptakan ion positif serta ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas positif serta ion negatif diikat oleh sebuah gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut sebagai senyawa Pembentukan Ikatan IonSetiap unsur harus berupaya untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan cara melepaskan elektron maupun menerima elektron agar serah terima elektron satu ini bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam adalah golongan IA yang IA mempunyai elektron valensi 1, sehingga agar stabil, IA harus dapat melepas 1 dilihat dari konfigurasi elektronnya, maka 11Na 2, 8, pada saat terjadinya pelepasan 1 elektron, maka elektron yang paling terakhir akan menjadi 8 sesuai kaidah oktet.Sebab melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral akan berubah menjadi bermuatan +1 Na+.ReaksinyaNa → Na+ + e- yang berarti Na melepas 1 elektron, lihat elektron yang ada di bagian sebelah kiri panah.Lantas dimana kira – kira 1 elektron yang dilepas oleh Na?Elektron yang lepas tersebut ditangkap oleh Cl. Sebab Cl mempunyai elektron valensi 7 dia termasuk golongan VIIA.Maka jika dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Sehingga jika Cl tersebut menangkap 1 elektron, konfigurasinya akan berubah menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhir yakni 8, ini telah mematuhi kaidah Cl telah menangkap 1 elektron, maka Cl yang asalnya netral akan berubah wujud menjadi -1 Cl-.ReaksinyaCl + e- → Cl- yang berarti Cl menerima 1 elektron, lihat elektron yang terletak di sebelah kiri panah.Pengaruh dari pembentukan Na+ dan Cl- sesuai dengan Hukum Coulomb, muatan yang beda jenisnya akan saling tarik Na+ ini akan berikatan dengan Cl- dengan adanya gaya + Cl- → NaClAgar lebih jelasnya, simak gambar di bawah iniProses pembentukan ikatan ion terhadap dapat diketahui, unsur pembentuknya adalahIkatan ion = Logam + Non LogamJika digeneralisir, ikatan logam tersebut diantaranyaGolongan IA kecuali H.IIA kecuali Be.IIIA Aluminium.Golongan transisi Golongan B.Sementara untuk non logam, diantaranyaGolongan VIIIA relatif mempunyai ikatan ionik, sebab K termasuk ke dalam logam golongan IA dan O termasuk golongan non logam golongan VIA.CH4 tidak mempunyai ikatan ionik, sebab C termasuk ke dalam golongan non logam golongan IVA dan H juga termasuk non logam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen.KF mempunyai ikatan ionik, sebab K termasuk ke dalam golongan logam golongan IA serta F termasuk ke dalam golongan non logam golongan VIIA.Keunikan ikatan ionikBerikut ini adalah beberapa keunikan yang ada pada ikatan ionik, antara lainSenyawa ionik mudah sekali untuk menghantarkan listrik apabila di dalam ionik tercipta atau terbentuk antara ion logam ion positif dengan ion non-logam ion negatif.Ikatan ionik mudah sekali larut di dalam air serta pelarut polar ionik cenderung akan menciptakan kristal solid dengan titik leleh yang sangat ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, lalu diikuti dengan nama non-logam penyusunnya. Contoh Natrium ion terjadi sebab adanya gaya tarik menarik antar ion yang bermuatan positif dengan ion yang bermuatan Ikatan IonSalah satu contoh ikatan ion yang paling sering di jumpai dalam kehidupan sehari – hari ialah garam dalam garam dapur tersebut, berlaku suatu rumus kimia yakni NaCl Natrium klorida.Pada NaCl padat ada ikatan antara ion Na+ dengan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, sehingga hal itu bisa disebut sebagai ikatan kristal NaCl adalah rangkaian antara ion Na+ dengan ion Cl-. Satu ion Na+ ini dikelilingi dengan enam ion Cl- serta satu ion Cl- dikelilingi dengan enam ion Na+ seperti yang telah diilustrasikan oleh gambar di bawah Struktur NaCl 1 Cl yang dikelilingi 6 Na serta sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl.
.
  • r8ususfr0l.pages.dev/10
  • r8ususfr0l.pages.dev/720
  • r8ususfr0l.pages.dev/821
  • r8ususfr0l.pages.dev/151
  • r8ususfr0l.pages.dev/152
  • r8ususfr0l.pages.dev/107
  • r8ususfr0l.pages.dev/809
  • r8ususfr0l.pages.dev/881
  • r8ususfr0l.pages.dev/914
  • r8ususfr0l.pages.dev/336
  • r8ususfr0l.pages.dev/484
  • r8ususfr0l.pages.dev/242
  • r8ususfr0l.pages.dev/197
  • r8ususfr0l.pages.dev/737
  • r8ususfr0l.pages.dev/893
  • peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa